Begini Jurus Pemerintah Kurangi Pengangguran di Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Airlanga Hartarto mengatakan pemerintah masih berupaya menekan angka pengangguran di Indonesia.
Sebab pada Agustus 2024 jumlah pengangguran mencapai 7,47 juta jiwa, artinya berkurang 390 ribu jiwa. Orang dibandingkan dengan Agustus 2023.
Meskipun jumlahnya mengalami penurunan, namun masih tergolong tinggi. Airlanga menegaskan, pencegahan PHK massal (PHK) menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam menjamin stabilitas perekonomian hingga mengurangi pengangguran. Oleh karena itu, kebijakan terhadap sektor padat karya menjadi sangat penting.
“Tentunya kami menghimbau sejumlah kebijakan, salah satunya adalah pencegahan PHK. Salah satu hal untuk mencegah PHK tentunya adalah fokus pemerintah pada kebijakan, terutama dalam 1-2 bulan ke depan,” kata Irlanga, Senin. , mengacu pada pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2024, dalam konferensi pers BPS yang mengumumkan musim tersebut. (5/11/2024).
Sehubungan dengan itu, pemerintah menyiapkan berbagai insentif untuk mendukung sektor padat karya dan menjamin keberlangsungan pembangunan sektor ini tanpa mengurangi kesempatan kerja.
“Untuk industri padat karya, pemerintah sedang menyiapkan insentif yang bisa digunakan pada industri padat karya,” ujarnya.
Investasi konstruksi dibagi menjadi investasi pada sektor padat karya dan padat modal untuk menjamin keberlangsungan industri padat karya. “Tentu kita akan membedakan antara investasi padat modal dan padat karya,” tutupnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 4,91 persen pada Agustus 2024 atau 0,41 persen. Dibandingkan dengan tingkat pengangguran pada periode yang sama tahun 2023.
Hal. Menurut Amalia A. Vidyasanthi, Ketua BPS, jumlah penduduk usia kerja pada Agustus 2024 sebanyak 215,37 juta jiwa, meningkat 2,78 juta jiwa dibandingkan Agustus 2023.
“Pada Agustus 2024, angkatan kerja (LA) mencapai 152,11 juta orang, meningkat 4,40 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jumlah pengangguran (BAK) sebanyak 63,26 juta jiwa, berkurang 1,62 juta jiwa dibandingkan Agustus 2023. – kata Amalia dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024, Senin (5/11/2024).
Jumlah angkatan kerja sebanyak 144,64 juta orang, meningkat 4,79 juta orang dibandingkan Agustus 2023.
Populasi pekerja: Pekerja penuh waktu: 98,45 juta orang (naik 2,06 juta orang) Pekerja paruh waktu: 34,63 juta orang (naik 0,51 juta orang) Setengah pengangguran: 11,56 juta orang (naik 2,22 juta orang)
Di sisi lain, jumlah tenaga kerja yang tidak terserap di pasar kerja mencapai 7,47 juta pengangguran atau turun 0,39 juta dibandingkan Agustus 2023.
Tingkat aktivitas profesi (TPAK) pun meningkat. Pada Agustus 2024, TPAK mencapai 70,63%, naik dari 69,48% pada Agustus 2023.
“Kalau dipecah berdasarkan gender, angka TPAK pada laki-laki masih lebih tinggi dibandingkan perempuan, yaitu 84,66% TPAK pada laki-laki dan 56,42% pada perempuan,” imbuhnya.
Pada Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebanyak 7,47 juta orang menganggur atau 4,91%. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023 bahkan lebih rendah dibandingkan TPT sebelum pandemi Covid-19 sebesar 5,23% pada Agustus 2019.
Penurunan TPT telah dilaporkan pada populasi pria dan wanita perkotaan dan pedesaan.
Sebelumnya, kelompok buruh di berbagai sektor industri di Indonesia melakukan aksi mogok nasional pada November 2024. Aksi serikat pekerja itu bertujuan menuntut kenaikan upah minimum dan pencabutan UU Cipta Kerja.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Saeed Iqbal mengatakan rencana mogok nasional telah disepakati oleh beberapa federasi serikat pekerja, termasuk 60 serikat pekerja nasional. Diperkirakan sekitar 5 juta karyawan akan berpartisipasi dalam kampanye ini.
“Pemogokan nasional akan berlangsung pada 11-12 November atau 25-26 November 2024 dan melibatkan lebih dari 15.000 pabrik di seluruh Indonesia. Pabrik akan menghentikan produksi pada periode ini,” kata Saeed Iqbal dalam keterangannya, Jumat (18/10/2024).
Industri yang berpartisipasi dalam pemogokan nasional
Saeed Iqbal menjelaskan, sektor yang terlibat dalam aksi mogok nasional ini antara lain sektor transportasi, semen, pariwisata, tembakau, industri makanan dan minuman, serta pekerja pelabuhan di berbagai daerah seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Tanjung Emas. Pelabuhan lain di Indonesia.
Pekerja pelabuhan asal Medan akan bergabung dengan pekerja angkutan TKBM.
Said Iqbal mengatakan, “Pemogokan nasional ini tidak dilakukan berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Keterbukaan Masyarakat, melainkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pemogokan Pekerja di Tempat Kerja.”
Ia menambahkan, peristiwa tersebut merupakan demonstrasi nasional di luar pabrik, bukan di tempat kerja. “Kami tidak menegosiasikan upah minimum dengan perusahaan. Ini merupakan perlawanan terhadap hukum universal (UU Cipta Kerja) yang berlaku bagi seluruh pekerja di Indonesia,” jelasnya.