BEI Wanti-Wanti Aksi Beli Saham Prajogo Pangestu, Apa Masalahnya?
thedesignweb.co.id, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mewanti-wanti, aksi beli yang dilakukan pengendali secara terus-menerus dapat menurunkan saham yang beredar di masyarakat atau mengambang bebas.
Peringatan ini juga berlaku untuk saham Barito Renewables Energy (BREN) yang baru saja dibeli Prajogo Pangestu melalui Barito Pacific Tbk (BRPT).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pengendali secara umum berhak membeli saham perusahaan, sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam hal ini sekretaris perusahaan berperan dalam mencatat dan mengingatkan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham.
“Sekretaris perusahaan sebagai penghubung juga mempunyai tanggung jawab untuk mendata dan melihat struktur struktur pemegang saham. Jadi kedepannya Bursa akan memantau pemenuhan persyaratan tersebut. langkah-langkah untuk memastikan perusahaan memenuhi arus bebas,” kata Neumann kepada wartawan, ditulis Rabu (9/10/2024).
“Jadi ke depan pihak bursa akan memantau pemenuhan persyaratannya. Makanya beliau (Sekretaris) juga akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan perseroan memenuhi free flow tersebut,” imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Barito Renewables Energy Tbk, Merli, mengumumkan pembelian 26.611.600 saham BREN di Prajogo Pangestu pada 2 dan 3 Oktober 2024.
Hal ini dilatarbelakangi oleh keyakinan dan kepercayaan Prajogo terhadap perusahaan serta keinginan untuk terus mendukung Indonesia mencapai net zero emisi.
“Pak Prajogo selalu mendukung perusahaan untuk menyelesaikan ekspansi dan pertumbuhan bisnisnya. Barito Renewables mempunyai komitmen yang kuat untuk terus menggarap sektor energi baru dan terbarukan. Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kontribusi tersebut, saya optimistis perusahaan bisa dilakukan di Indonesia,” kata Merli.
Baru-baru ini, Star Energy Geothermal, anak perusahaan Barito Renewables, mengumumkan rencana penambahan kapasitas sebesar 102,6 MW pada International Geothermal Conference and Exhibition (IIGCE) 2024.
Inisiatif strategis ini bertujuan untuk memperluas kapasitas panas bumi Star Energy melalui proyek pembangunan kembali dan menambah kapasitas baru dalam upaya membantu Indonesia mencapai tujuan transisi energinya.
BREN sendiri sebelumnya masuk dalam indeks FTSE, namun akhirnya dihapus. Saham BREN diminta dikeluarkan dari indeks FTSE karena empat pemegang saham menguasai 97 persen total saham yang dikeluarkan Barrito Renewables Energy.
Tidak memenuhi ketentuan pembatasan free float terkait konsentrasi pemegang saham yang tinggi.