Lifestyle

Belajar dari Kasus-kasus Wisata Berujung Petaka, Jangan Abaikan Pertanda Alam

thedesignweb.co.id, Jakarta – Indonesia berada di kawasan Cincin Api yang sering disebut Cincin Api Pasifik. Gempa bumi dan gunung berapi tidak bisa dihindari kapan pun, bahkan di taman nasional.

Memitigasi risiko menghadapi cuaca ekstrem dan prakiraan cuaca selama musim liburan adalah kunci untuk mengurangi dampaknya. Kepala Pusat Media dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan kementerian terkait sebelum persiapan perayaan akhir tahun. 

“Kami sudah membuat titik-titik pemantauan bersama seperti saat Idul Fitri di tempat-tempat yang menurut kami mungkin ada bahaya,” ujarnya dalam wawancara telepon dengan Life Team thedesignweb.co.id, Jumat, 6 Desember 2024.

Banyak tempat seperti Merak dan Bakauheni. Hal ini mencakup banyak bidang seperti Kementerian Kesehatan, BNPB, Kementerian Masyarakat, tujuan penyelesaian kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) dengan cepat, dan antrian panjang yang dapat diatasi. 

Hal ini juga merupakan strategi untuk mengatasi hal ini dengan mempersiapkan diri menghadapi bahaya yang mungkin dihadapi pemerintah daerah. Muhari melanjutkan, “Serangan cuaca buruk lebih parah dan kami telah memberikan bantuan langsung ke provinsi tersebut.”

Saat ditanya mengenai wilayah mana saja yang terdampak bencana alam pada musim hujan kali ini, Muhari mengatakan bencana tanah longsor dan banjir merupakan hal yang biasa terjadi. Muhari mengatakan, di penghujung tahun dalam ilmu kelautan, ombak atau gelombang menjadi hal biasa. Provinsi Jawa Barat khususnya Bogor, Sukabumi dan Cianjur secara historis merupakan daerah rawan bencana dan bukan hanya terbesar di Pulau Jawa tetapi juga di Indonesia.

Program terkait peralatan pemantauan analisis bahaya merupakan program yang dilaksanakan oleh BNPB dan organisasi terkait lainnya. Muhari menambahkan: “Biasanya pada akhir tahun di daerah sudah ada lembaga-lembaga besar di daerah yang mendukung lapangan kerja dan pangan, sehingga pemerintah daerah siap menghadapi bencana.”

Ia juga mengatakan dengan bantuan teknologi, prakiraan cuaca dapat menjadi salah satu cara untuk memprediksi bencana. Namun yang paling penting, menurutnya, adalah pengawasan masyarakat yang dilakukan oleh para guru dan relawan ketika hujan, biasanya mereka memantau tempat-tempat yang rawan banjir dan tanah longsor agar masyarakat bisa cepat bergerak. 

“Kita harus bersatu dari masyarakat, dan jika kita disuruh bangun dan meninggalkan tempat kejadian, kita harus mengikuti imbauan tersebut,” ujarnya.

Terkait pariwisata di akhir tahun, kata dia, BNPB juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata. “Seperti wisata air, kita berharap bisa dibuka, karena tidak mungkin ditutup. Tapi untuk kawasan dekat sungai yang ada di Bandung di pinggir sungai, kita berharap bisa dibuatkan sistem edaran dari Kementerian Pariwisata, katanya. lagi.

Surat Edaran dari Kementerian Pariwisata untuk mengeluarkan peringatan lokal tentang imigrasi. Selain itu, seringkali wisatawan datang dari luar daerah dan tidak tahu harus pergi ke mana ketika terjadi bencana. Pengelola kawasan wisata dapat memasang tanda konferensi yang mudah dipahami.

Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler dan menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat setempat. Namun, sebagai batu yang masih bergerak, potensi terjadinya bencana tetap ada. 

Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Korina Tasya mengatakan, untuk mengurangi risiko kecelakaan, telah dipasang rambu peringatan dan papan informasi di taman tersebut. Selain itu, pihaknya menghubungkan cara berkunjung dan peringatan kemungkinan bahaya selama kunjungan melalui jejaring sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan situs resmi TNBTS.

“Pengamanan akhir tahun kami lakukan yang mencakup seluruh aspek rumah,” kata Korina dalam wawancara tertulis dengan Lifestyle Group, Jumat, 6 Desember 2024.

Belajar dari bencana alam yang pernah terjadi seperti kebakaran rumah atau letusan gunung berapi, menurut penjelasan Korina, TNBTS mengantisipasinya dengan meningkatkan patroli harian di daerah rawan kebakaran, membantu peralatan pemadam kebakaran seperti kendaraan apar, pompa portable, siap pakai. penembak jet. di daerah yang mudah terbakar.

 

Bagi seluruh masyarakat khususnya wisatawan yang ingin berwisata ke Bromo, TNBTS juga memberikan informasi dan edukasi melalui media sosial kepada pengunjung dan penyedia jasa pariwisata, untuk mengetahui kemungkinan terjadi kekeringan, seperti tidak berkreasi dan menerima sesuatu. terjadi. hal ini dapat menyebabkan kebakaran.

“TNBTS bekerja sama dengan Pos Pemantauan Gunung Bromo sebagai alat pemantauan utama kondisi Gunung Bromo. Saat ini lokasi tersebut berada pada Level II (Siaga), berdasarkan masukan dari masyarakat, pengunjung, dan jasa pariwisata. Produsen tidak boleh berada dalam jarak 1 km dari gunung aktif Bromo,” ujarnya.

TNBTS juga bekerja sama dengan PVMBG melalui observatorium Gunung Bromo dan Gunung Semeru, BNPB, TNI, Polri dan pemerintah daerah. Antisipasi ini tidak hanya dilakukan saat akhir tahun saja, namun juga sewaktu-waktu karena Gunung Bromo merupakan tempat yang sangat populer dan rawan bahaya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *