Beli 1,41 Juta Saham AMMN, Bos Amman Mineral Internasional Rogoh Kocek Segini
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) mengumumkan perubahan kepemilikan saham perseroan di antara para pemegang sahamnya. Hal ini setara dengan pembelian 1,41 juta saham yang dilakukan Alexander Ramli selaku direktur perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/11/2024), tujuan transaksi tersebut adalah investasi swasta sebagai kepemilikan langsung. Alexander mencatatkan pembelian di berbagai harga pada 21-22 November 2024. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk kesepakatan Alexander mencapai 13,59 miliar dolar.
Rinciannya: Dalam transaksi yang terjadi pada 21 November 2024, Alexander membeli 21.500 lembar saham AMMN dengan harga Rp9.575 per saham atau senilai total Rp205,86 juta. Kemudian mengakuisisi 378.500 saham dengan harga Rp 9.650 per saham atau total Rp 3,65 miliar. Di hari yang sama, Alexander kembali membeli 170.000 saham AMMN dengan harga Rp 9.675 per saham atau Rp 1,64 miliar.
Dengan demikian, pada 21 November 2024, total uang yang dikeluarkan Alexander untuk pembelian sejumlah saham adalah Rp 5,5 miliar. Keesokan harinya, 22 November, Alexander membeli 150.000 saham AMMN di harga Rp 9.525 per saham atau total Rp 1,43 miliar. Sebanyak 210.000 lembar saham dibeli dengan harga Rp 9.600 per saham atau nilai agregat Rp 2,02 miliar.
50.000 lembar saham AMMN kemudian dibeli dengan harga Rp 9.625 per saham atau total transaksi Rp 481,25 juta. Sebanyak 100.000 lembar saham dibeli dengan harga Rp 9.650 atau USD 965 juta. Namun di hari yang sama, Alexander membeli 230.000 saham AMMN di harga Rp 9.675 sehingga transaksinya bernilai Rp 2,23 miliar. 100.000 lembar saham AMMN kemudian dibeli dengan harga Rp 9.700 per saham sehingga nilai transaksinya Rp 970 juta.
Dengan demikian, total nilai transaksi hingga 22 November 2024 hanya mencapai Rp 8,09 miliar. Pasca transaksi tersebut, kepemilikan Alexander di saham AMMMN bertambah menjadi 388.399.920 lembar atau setara 0,536 persen. Alexander sebelumnya diberitakan memiliki 386.989.920 saham AMMN atau setara 0,534 persen.
Sebelumnya, PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) mengumumkan penjualan sejumlah saham perseroan oleh direksinya. Sekretaris Perusahaan PT Amman Mineral International Tbk Vimy Fabrianti mengatakan, setidaknya ada empat direksi perseroan yang menjual saham di AMMN.
“Transaksi bersama tersebut terjadi pada 25 September 2024. Tujuan transaksi adalah investasi swasta dengan status kepemilikan saham langsung,” kata Vimy dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/09/2024). dalam pengungkapannya.
Total saham yang terjual sebanyak 421.635.200 lembar dengan nilai Rp 1,02 triliun. Rincian lainnya, David Alexander Gibbs, Irwin Ka Pui Wan, Lal Naveen Chandra, dan Arif Videvan Siddharto melaporkan sebanyak 26.352.200 lembar saham AMMN dijual di harga Rp 9.631 per saham. Sehingga total penjualan per direktur menjadi Rp 253,8 miliar. Berdasarkan transaksi tersebut, setiap calon direktur akan memiliki 0,109 persen saham AMMN atau setara 79.056.600 lembar saham.
Sebelumnya, masing-masing direksi memiliki 0,1454 persen saham AMMN atau setara 105.408.800 lembar saham. Sementara keempat direktur tersebut terlibat dalam penjualan tersebut, salah satu direktur PT Amman Mineral International Tbk, Alexander Ramli, melakukan pembelian.
Alexander membeli 105.408.800 lembar saham AMMN di harga Rp 9.631 per saham. Hal ini menjadikan jumlah total uang yang dibelanjakan untuk saham AMMN menjadi $1,02 triliun.
Pasca transaksi, kepemilikan Alexander di saham AMMN bertambah menjadi 386.989.920 lembar atau setara 0,5336 persen. Sebelumnya Alexander hanya memiliki 281.581.120 lembar saham AMMN atau setara 0,3883 persen.
PT Amman Minerals International Tbk (AMMN) melalui anak usahanya PT Amman Minerals Nossa Senhora (AMNT) sebelumnya diperkirakan akan memulai produksi katoda tembaga pada kuartal keempat tahun 2024.
Saat ini perseroan sedang menyelesaikan proses peleburan tembaga di Kabupaten Somboa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hingga 31 Mei 2024, progres proyek yang merupakan Proyek Strategis Nasional (NSP) tersebut telah mencapai 95,5 persen.
Presiden AMNT Rahmat Makasau menjelaskan pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 900.000 ton konsentrat (ktpa) per tahun.
“Selain itu, pabrik tersebut akan menghasilkan 222.000 ton produk akhir setiap tahunnya berupa katoda tembaga (copper alloy), serta asam sulfat, emas batangan, perak batangan, dan selenium,” kata Rahmat. Senin. (15/07/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pekerjaan konstruksi fisik dan mekanik telah selesai dan tersisa progres lima persen pada smelter yang saat ini masih dalam tahap start.
Proses commissioning yang akan dimulai pada awal Juni 2024 ini akan berlangsung selama lima bulan, kata Rukhmat.
Selama periode ini, berbagai tahapan pengujian peralatan dan infrastruktur akan dilakukan untuk memastikan seluruh sistem berfungsi dengan baik sebelum produksi komersial dimulai.
“Salah satu langkah untuk memulai pengerjaannya adalah dengan memasok konsentrat tembaga sebagai bahan baku peleburan. Sedangkan produksi perdana katoda tembaga di pabrik tersebut direncanakan pada kuartal IV tahun 2024,” kata Rukhmat.
Pada tahun 2023, kontribusi AMNT terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDB) Kabupaten Simbawa Barat sebesar 82 persen.
Dalam pembangunan pabrik tersebut, AMNT menggandeng kontraktor internasional antara lain China Non-Ferrous Metal Industry Foreign Engineering and Construction Co., Ltd. (NFC) dan PT Metal Industry Development (PT PIL).
“Kami berharap proyek ini menjadi salah satu kompleks peleburan double flash tercepat yang dibangun di luar China,” kata Rahmat.