Kesehatan

Bencana Bisa Terjadi Kapan Saja, Kemenkes Latih Masyarakat dengan Bantuan Hidup Dasar untuk Keselamatan Semua

thedesignweb.co.id, Jakarta – Indonesia dikenal sebagai negara yang banyak dilanda bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam dan sosial. Dalam upaya meningkatkan ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi keadaan darurat medis, Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada masyarakat awam.

Pelatihan ini merupakan langkah penting untuk memastikan setiap orang dapat memberikan pertolongan pertama yang efektif ketika menghadapi keadaan darurat. Pentingnya pelatihan bantuan hidup dasar

Di tengah ancaman bencana yang terus terjadi, keterampilan pertolongan pertama sangatlah penting. Kementerian Kesehatan menyadari risiko bencana di Indonesia semakin meningkat pascapandemi COVID-19. Untuk mengatasi situasi tersebut, Kementerian Kesehatan meluncurkan pelatihan BHD dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Dr. Sumarjaya, SKM, M.M, MFP, C.F.A menjelaskan: “Ada 10 program prioritas Kementerian Kesehatan melalui perubahan kesehatan, salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat. Hal ini untuk memastikan masyarakat dapat membantu menghadapi risiko bencana alam, non-alami dan sosial.” Pelatihan Bantuan Hidup Dasar, Langkah Keselamatan Pertama

Pelatihan BHD ini merupakan yang pertama kali dilakukan secara langsung (door to door). Kementerian Kesehatan berharap pelatihan ini dapat berkelanjutan dan menjangkau berbagai kalangan, baik perusahaan, hotel, pusat perbelanjaan, hingga kantor kementerian/lembaga lainnya.

Tujuannya adalah agar setiap orang dapat memberikan pertolongan pertama dalam keadaan darurat dan dengan demikian menyelamatkan nyawa sebelum bantuan medis profesional datang.

 

Pelatihan ini dilaksanakan di Mega Syariah Tower, Jakarta Selatan pada 13 Agustus 2024. Sumarjaya mencontohkan beberapa tragedi yang mengingatkan pentingnya pelatihan BHD.

Tragedi Kanjuruhan di Jawa Timur pada tahun 2022 menunjukkan kurangnya pertolongan pertama, sedangkan tragedi Itaewon di Seoul menunjukkan sebaliknya, banyak masyarakat yang memberikan resusitasi jantung paru (CPR) kepada korban.

Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan dasar dalam menghadapi keadaan darurat medis seperti serangan jantung mendadak, kejang, atau kehilangan kesadaran.

 

Pelatihan BHD tidak hanya mempersiapkan individu untuk merespons situasi darurat, namun juga meningkatkan kesiapan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan pelatihan ini, kami berharap masyarakat mampu memberikan pertolongan pertama yang efektif, sehingga membantu menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak bencana.

Pelatihan ini juga mencakup teknik resusitasi jantung paru (CPR), penanganan penyumbatan jalan napas, dan penggunaan defibrilator eksternal otomatis (AED).

 

Kementerian Kesehatan berharap dapat memperluas cakupan pelatihan kesehatan di Indonesia melalui pelatihan ini.

Dengan melibatkan seluruh negara bagian dan bekerja sama dengan 11 puskesmas daerah, kami berharap pelatihan ini dapat membuahkan hasil yang positif. Tidak hanya bagi individu, namun juga meningkatkan kesiapan masyarakat secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *