Bola

Berbulu dan Suka Menggigit, Kenalkan Pelatih Gulat Masa Kecil Khabib Nurmagomedov

thedesignweb.co.id, Daghestan Khabib Nurmagomedov semakin membenamkan giginya di ring seni bela diri campuran (MMA). Setelah sukses membungkam petarung arogan Conor McGregor di Las Vegas tahun lalu. Petarung asal Rusia itu sukses mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan UFC untuk kedua kalinya pada Minggu (8/9/2019) pukul WIB.  

Pada laga tersebut, Khabib mengalahkan Dustin Poirier di ronde ketiga dengan teknik headlock yang digunakan Khabib untuk menghentikan McGregor. 

Kemenangan tersebut memperpanjang rekor tak terkalahkan Khabib di MMA menjadi 28 pertarungan. Ini merupakan rekor terpanjang dalam sejarah seni bela diri campuran. 

Usai mengalahkan Poirier, Khabib berada di Rusia. Ia segera kembali ke tanah airnya di Dagestan. Kali ini dia tidak sendirian. Pemain berusia 30 tahun itu didampingi pelatihnya Javier Mendez. 

Menurut The Sun, Khabib bertemu keluarganya dan tak lupa mengucapkan selamat tinggal kepada ‘teman lamanya’. Selama pertemuan itu, saya berjuang seperti sebelumnya. 

Dalam video yang diambil oleh pelatih Javier Mendez, Khabib terlihat memegangi leher ‘sahabatnya’ itu sambil menghindari cakaran dan gigitannya. Terdapat tali yang melingkari leher sehingga lawan tidak dapat bergerak leluasa.  

Perang tersebut tidak berlangsung lama. Usai pertandingan, Khabib menunjuk ke mulut lawannya. Sebagian makanan disajikan sebelum pertemuan berakhir. 

 

Kali ini Khabib tidak bertarung dengan manusia, melainkan dengan beruang. Hewan berwarna coklat ini sudah mengenal Kabib dengan baik sejak kecil. Saya telah berjuang di masa lalu. Padahal, jurus tersebut merupakan ujian pertama Khabib sebelum serius terjun ke dunia bela diri.

Video ini menuai kontroversi. Para pecinta binatang mengkritik Khabib karena berkelahi dengan hewan berkaki empat.  

Namun menurut ayahnya, Abdulmanab, bergulat dengan beruang bukanlah kegiatan yang jarang dilakukan di tanah air. Sebaliknya, ini adalah ujian bagi anak-anak. 

“Pertama-tama, seorang anak ingin ayahnya melihat bakat yang dimilikinya,” kata ayah Khabib, Abdulmanab, kepada The Sun baru-baru ini.

“Sayangnya, saat masih muda, dia tidak punya banyak hal menarik untuk dilakukan. Pada akhirnya, kegiatan ini semacam tes karakter,” jelas Abdulmanab. 

 

 

Menurut berbagai sumber Khabib lahir pada tanggal 20 September 1988 di Sildi, Distrik Sumadinsky, Dagestan Rusia. Wilayah tersebut merupakan wilayah otonomi bekas Uni Soviet. 

Menurut statistik yang diterbitkan oleh Kantor Kejaksaan Rusia, Dagestan adalah salah satu wilayah paling bermasalah di Rusia. Daerah ini merupakan sarang kejahatan dengan kekerasan. Berdasarkan statistik, tercatat 966 insiden kekerasan pada tahun 2016.

Khabib adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Mahomet dan seorang adik perempuan bernama Amina. Pada tahun 2001, Khabib dan keluarganya memutuskan pindah ke Makhachkala, ibu kota Dagestan. 

Khabib dilatih gulat sejak usia dini. Kebetulan, ayahnya juga seorang pelatih dan pegulat. Mantan tentara Rusia itu menggunakan lantai rumahnya sebagai tempat latihan. Bukan hanya bagi Nurmagomedov, tapi juga bagi anak-anak di sekitarnya.

Ayahnya awalnya tidak menganggap Nurmagomedov sebagai atlet profesional. Sebab saat itu latihan gulat bertujuan untuk menjauhkan anak dari aktivitas kekerasan. Selain itu, mereka juga ingin mengirimkan pegulat ke Rusia.

(Lihat profil lengkap Khabib Nurmagomedov di tautan ini) 

Menurut ayahnya Abdulmanab, Nurmagomedov tumbuh bersama murid-murid gulat. Khabib pertama kali bertarung dengan beruang di sekolah ini. Ritual ekstrim ini dilakukan oleh setiap siswa di hari ulang tahunnya.

 

Tonton juga video menariknya di bawah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *