Berita

Beredar Isu Jokowi Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Gerindra

thedesignweb.co.id, Jakarta – Beredar kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak mengizinkan PDIP bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto-Kibran Rakabuming Raka.

Ketua Harian Gerindra Sufmi Tasco Ahmed membenarkan belum mendengar kabar tersebut. “Saya tidak mendengar Pak Jokowi meminta (penyangkalan) itu,” kata Tasco di Aula Nusantara II DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Tasco memastikan tidak ada pembicaraan antara Presiden Jokowi dan Prabowo soal susunan kabinet. Sebab, Presiden Jokowi menghormati peran presiden terpilih.

Karena Pak Jokowi menyerahkan peran itu kepada Pak Prabowo sebagai presiden, kata Tasco.

Tasco juga mengatakan, persoalan ini tidak perlu dianggap serius. Bagi TASCO, soal penolakan Jokowi memasukkan PDIP ke dalam kabinet hanya sebatas persoalan mekanik.

“Jadi kalau ada masalah di media sosial, menurut saya itu dinamikanya,” tambah Tasco.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi kasus tersebut dengan menyebut PTI Perjuangan (PTIP) masuk dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto. Jokowi mengatakan, komposisi menteri pemerintahan ke depan akan sesuai dengan peran Prabowo sebagai presiden.

Tanyakan kepada presiden terpilih, kekuasaan ini adalah kekuasaan presiden, kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Jokowi tak mempertanyakan apakah kabinet Prabowo akan terlalu gemuk karena terlalu banyak menteri. Peran Prabowi sebagai presiden begini, katanya.

“Itu tanggung jawab presiden terpilih,” kata Jokowi.

Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Kibran Rakabuming Raka, sebelumnya diberitakan Partai Demokrat Indonesia (PDIP) dikabarkan bakal bergabung dengan partai pro pemerintah 2024-2029.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Saeed Abdullah mengatakan, masuk atau tidaknya PDIP ke dalam pemerintahan, mereka akan selalu menanggapi kritik.

Dia mengatakan, karena PDIP menjadi partai pemenang pemilu legislatif 2024, maka PDIP memiliki kursi mayoritas di DPR.

“Soal pendekatan yang kami lakukan, kritik akan terus kami lakukan ketika Pak Presiden Jokowi dan Pak Presiden Prabowo Subianto menjabat pada tahun 2024 yang sudah biasa kita lakukan saat ini,” ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR RI, Selasa. (17/9/2024).

Ia tak menampik, akan ada pertemuan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo sebelum pelantikan calon presiden terpilih tersebut. Namun dia mengatakan, pertemuan kedua tokoh tersebut diperkirakan tidak akan memberikan kuasa.

“Jadi keputusan itu akan dipegang untuk saat ini. Kita tunggu bagaimana keduanya membandingkan visinya untuk masa depan Indonesia, kemajuan Indonesia, agar bisa sukses. Untuk kita semua, bangsa Indonesia,” ujarnya. Politisi senior PDI-P ini.

Pada kesempatan lain, Ketua DPP PTI Abdullah, Megawati Soekarnoputri membenarkan dirinya sudah bertemu dengan Prabowo Subianto sebelum Presiden dimakzulkan. Diketahui, Prabowo akan terpilih menjadi Presiden pada 20 Oktober 2024.

Pertemuan antara Ibu Jenderal Sherperson dan Presiden terpilih Pak Prabowo menunggu beberapa hari, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

“Kita semua bersiap menyambut Presiden yang akan datang pada 20 Oktober dan Ibu Megawati akan bertemu dengan Pak Prabowo sebelum pelantikan,” ujarnya.

Lalu, soal apakah PDIP akan melemah atau kehilangan kekuasaan pada rapat berikutnya, dia mengatakan hal itu menunggu hasil rapat pimpinan partai politik tersebut.

“Kami berharap dapat melihat bagaimana keduanya menyelaraskan visi masa depan yang bermanfaat bagi keamanan Indonesia, kemajuan Indonesia, dan bermanfaat bagi kita semua sebagai rakyat Indonesia,” ujarnya.

Insya Allah kalau ada hal seperti ini kita lihat PTI-B sama di dalam dan di luar, ujarnya.

Ia pun meyakinkan PDIP tidak akan menyesal jika tidak diberikan jabatan menteri pada pemerintahan selanjutnya.

“Apakah PTI Perjuangan bertemu dan memberikan menteri atau tidak, PTI Perjuangan tidak bertemu, tidak memberikan menteri, membosankan. Bukan itu ceritanya,” ujarnya.

 

Koresponden: Alma Fikasari/Merdeka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *