THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Saham

BFI Finance Sebut Tak Ada Rencana Penutupan Kantor Cabang di 2025

thedesignweb.co.id, Jakarta Head of Business and Asset Management BFI Financial, Sutadi mengungkapkan, perseroan belum berencana menutup atau menambah cabang pada 2025. 

“Tahun 2025 kami masih belum ada rencana untuk membuka atau menutup cabang, namun dinamika eksternal yang kami rencanakan mungkin bisa berubah, tapi untuk saat ini, itulah rencana kami untuk tahun depan,” kata Sutadi, Kamis (21/10/2021). ). ) dikatakan. 11/2024). 

Terkait dengan perekrutan atau pemecatan yang terjadi di perusahaan, Suthadi mengatakan hal tersebut merupakan proses yang wajar dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia di perusahaan. 

Sotadi menjelaskan, ketika perusahaan membutuhkan tambahan sumber daya manusia maka akan melakukan proses rekrutmen atau sebaliknya. 

“Soal PHK, beberapa waktu lalu kami sudah menjelaskan bahwa PHK merupakan proses yang wajar dalam konteks suatu perusahaan. Ia menjelaskan: “Kebutuhan hak asasi manusia akan mengalami dinamika naik turun, ketika perusahaan membutuhkan tambahan karyawan, atau sebaliknya. 

Catatan pajak BFI telah mengurangi jumlah pegawai secara signifikan tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga akhir tahun 2023, jumlah karyawan bagian keuangan di BFI tercatat sebanyak 11.207 orang. Pegawai tetap berjumlah 6236 orang dan pegawai tetap sebanyak 4881 orang.

Sementara itu, per 30 September 2024, jumlah pegawainya berkurang menjadi 10.189 orang. yang mempunyai 5.838 pegawai tetap dan 4.351 pegawai tidak terbatas. Artinya, akan terjadi pengurangan pegawai sebanyak 1.018 orang pada awal tahun hingga kuartal III 2024. 

PT BFI Mali Indonesia Tbk (BFIN) masih optimis membagi tingkat pembagian dividen hingga 50 persen pada tahun ini. Optimisme tersebut tercermin dari penurunan laba perseroan pada kuartal III 2024.

“Kami menargetkan untuk menjaga rasio pembayaran dividen sekitar 50 persen pada tahun buku 2024,” kata Chief Financial Officer BFI Sudjon dalam keterbukaan publik, Kamis (21/11/2024).

Sudjono menjelaskan, turunnya laba dan pendapatan perseroan selama kuartal III ini antara lain disebabkan oleh melemahnya industri otomotif yang juga berdampak pada perusahaan keuangan. Tak hanya itu, perusahaan juga melakukan PHK dalam jumlah besar.

BFI telah mengumumkan pengurangan jumlah staf secara signifikan tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga akhir tahun 2023, jumlah karyawan keuangan di BFI tercatat sebanyak 11.207 orang. Pegawai tetap berjumlah 6236 orang dan pegawai tetap sebanyak 4881 orang.

Sementara itu, per 30 September 2024, jumlah pegawainya berkurang menjadi 10.189 orang. yang mempunyai 5.838 pegawai tetap dan 4.351 pegawai tidak terbatas. Artinya, akan terjadi pengurangan pegawai sebanyak 1.018 orang pada awal tahun hingga kuartal III 2024.

Dari sisi kinerja, laba bersih BFI kuartal III 2024 turun 5,21 persen menjadi Rp1,11 triliun dari Rp1,18 triliun pada September 2023. Penurunan laba diikuti penurunan pendapatan.

Hingga kuartal III 2024, perseroan meraup pendapatan sebesar Rp 4,71 triliun. Pendapatan tersebut turun 1,24 persen dibandingkan pendapatan September 2023 yang tercatat Rp 4,77 triliun.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) merupakan perusahaan pembiayaan jangka panjang yang didirikan di Indonesia sejak tahun 1982 dengan nama PT Builders Hannover Leasing Indonesia. 

Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara produsen Hanover Leasing Corporation Amerika Serikat dan mitra lokal. 

BFI Finance juga menjadi perusahaan finansial pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya atau yang kini dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). 

BFI Finance melakukan penawaran umum perdana pada Mei 1990 dengan kode saham BFIN. Perusahaan ini resmi berganti nama menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk pada tahun 2001 setelah menjalani proses restrukturisasi utang pasca krisis keuangan tahun 1998. 

Saat ini, 48,15% saham BFI Finance dimiliki oleh Konsorsium Trinugraha Capital & Co SCA yang mencakup antara lain Bravo Capital Holding yang dimiliki oleh Jerry Ng, Northstar Group, Garibaldi Thohir dan investor pasif lainnya. Sisanya dimiliki oleh mitra institusi lokal dan internasional serta pemegang saham publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *