BI Berpotensi Turunkan Suku Bunga, Angin Segar bagi Pasar Obligasi Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Indonesia Bank (BI) diperkirakan akan mengurangi suku bunga setelah meningkatkan inflasi hingga 8%.
Namun, dari Agustus 2024, inflasi AS turun menjadi 2,9% dan mendekati target 2% dari The Fed, sedangkan tingkat pengangguran AS meningkat dari 3,7% pada Januari menjadi 4,2% pada Agustus 2024 (Fred, 2024).
Menurut analisis penilaian kredit PT Indonesia, tren ini dapat memberikan indikator yang kuat tentang bantuan moneter oleh The Fed, diikuti oleh langkah -langkah serupa oleh bank Indonesia, yang akan memiliki dampak positif pada ekonomi domestik.
“Potensi untuk memangkas suku bunga melalui Fed dapat menyediakan ruang Indonesia bank untuk mengurangi tarif standarnya. Ini akan memiliki dampak positif pada biaya pendanaan internal, yang pada gilirannya dapat merangsang,” tulis Direktur PT evaluasi pinjaman di Indonesia di Penelitiannya, dikutip Sabtu (9/14/2024).
Indonesia Bank mempertahankan suku bunga yang tinggi untuk melindungi nilai tukar rupiah dan mempertahankan stabilitas inflasi. Pada Juni 2024, nilai tukar rupiah melemah pada 16.849/USD, yang mendorong Indonesia untuk menaikkan suku bunga menjadi 6,25 untuk menahan penurunan nilai rupiah.
Menurut penilaian kredit PT, Indonesia, tingginya tingkat bunga domestik juga dipengaruhi oleh kebijakan moneter Fed yang sengit.
Ketika The Fed meningkatkan suku bunga, investor cenderung mengalihkan modal ke aset AS yang paling aman, menyebabkan aliran modal dari negara -negara berkembang, termasuk Indonesia. Ini menekan nilai tukar rupiah dan meningkatkan biaya pendanaan di negara ini.
“Jika Fed mengganggu minat, tekanan ini akan berkurang, memberi Indonesia kesempatan untuk mengambil langkah serupa,” kata Syaiful.
Peringkat kredit PT Indonesia mencatat bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan tanda -tanda peningkatan pada paruh pertama 2024. Inflasi Indonesia turun menjadi 2,1% pada Agustus 2024, dari 3,05% pada Maret 2023 (Indonesia Bank, 2024).
Tingkat pengangguran juga mengalami peningkatan hingga 4,8% pada kuartal pertama 2024
Jika Indonesia Bank mengikuti pergerakan Fed dengan menurunkan suku bunga, perasaan positif yang signifikan untuk ekonomi Indonesia dapat dieksplorasi.
“Penurunan suku bunga akan berdampak langsung pada biaya pembiayaan yang lebih rendah, meningkatkan kekuatan membeli orang dan mendorong peningkatan investasi, terutama di sektor pasar utang yang telah menunjukkan peningkatan obligasi rilis pada paruh pertama tahun 2024,” Syauful .
Namun, evaluasi pinjaman PT Indonesia juga telah mengingat bahwa penurunan suku bunga dapat menyebabkan depresiasi lebih lanjut dalam rupiah, yang dapat meningkatkan biaya impor dan mencegah tekanan inflasi. Oleh karena itu, keseimbangan antara dorongan pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan stabilitas ekonomi makro harus menjadi perhatian utama dalam kebijakan suku bunga bank.
Selama satu minggu di periode 9-13 September 2024, ada 1 pendaftaran hipotek di pasar modal. Obligasi Berkelanjutan VI Keuangan Federal Internasional dengan fase permanen tingkat bunga 2024 oleh PT Federal Federal Finance yang terdaftar di PT Indonesia Stock Exchange.
Hasil peringkat PT sekuritas Indonesia (Pefindo) untuk efeknya adalah Idaaa (Triple A) dengan kurator PT Bank Rakyat Indonesia (orang) TBK.
Efek keseluruhan dan produksi Sukuku yang dicatat selama 2024 adalah 106 emisi dari 64 menerbitkan RP89,69 triliun. Dengan penelitian ini, efek total dan produksi Sukuku yang terdaftar di IDX mencapai 587 emisi dengan nilai nominal yang beredar sebesar RP462.16 triliun dan USD 60,12 juta, yang dikeluarkan oleh 132 rilis.
State Securities (SBN) yang direkam dalam IDX mencapai seri 186 dengan nilai nominal Rp6.182.86 triliun dan $ 502,10 juta. Selain itu, dalam output IDX 9 EBA dengan nilai RP2.93 triliun.