BI Diminta Tahan Suku Bunga Acuan di 6%, Simak Alasannya
thedesignweb.co.id, Jakarta Teuku Riefky, Ekonom Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan DE LPE Feb UI, 2,00% dari pembayaran November dan inflasi yang tidak mendesak.
“Perbankan Indonesia harus mempertahankan 6,00% strategis dan mengatasi masa depan, laporan laba yang dibuat di masa depan dan laporan analisis ekonomi makro. Dua Rabu 20/1/20). Inflasi dan dinamika konsultasi domestik
Teuku menjelaskan suku bunga saat ini atau mendesak. Memiliki suku bunga ke tingkat saat ini untuk memberikan lebih banyak ruang untuk mengurangi suku bunga di masa depan.
Inflasi umum naik 1,71% pada Oktober 2024, level terendah sejak November 2021. Diskon ini berdampak: Pemerintah diatur. Harga bingkai makanan, langkah kebijakan pemerintah, seperti distribusi bahan bakar, kisaran penyesuaian harga material dan transfer udara. Tingkatkan toko makanan dan hapus tarif transportasi untuk transportasi low-time. Kelompok makanan dan tembakau melanjutkan penurunan harga pada Maret 2024 sebesar 2.35% pada Oktober 2024 dibandingkan dengan 2,57 Oktober 2024 pada September 2024.
Laporkan memori memori setidaknya 0,08% pada Oktober 2024. Untuk pertama kalinya pada Januari 2021, pada bulan September 2024, 0,92% tetap pada bulan September 0,92 dan September 2024.
Rupiah cacat dinonaktifkan di tengah USD RP15.770, 2024 Arus Output Modal Output, menyebabkan geopolitik dan ketidakpastian yang terkait dengan pemilihan kami.
Teukuk menambahkan ekonomi November sebagai akibat dari kombinasi faktor rumah dan global. Inflasi buatan sendiri berkisar dari bank distrik tetap di Indonesia, meskipun tren deflasi berisi beberapa komponen. Dinamika negosiasi juga menunjukkan kehalusan meskipun surplus perdagangan yang dekat.
Di sisi global, ketidakpastian pemilihan AS dan tegangan geopolitik yang besar terus menekan aliran aliran, rupee stabilitas tetap menjadi laju dampak nilai tukar.