Global

Brasil Tangkap 4 Tentara dan 1 Polisi Terkait Plot Pembunuhan Presiden Lula

thedesignweb.co.id, Brasil – Polisi Brasil telah menangkap lima orang yang diduga membunuh Luiz Inacio Lula da Silva sesaat sebelum dia terpilih sebagai presiden.

Menurut media lokal BBC, empat orang yang ditangkap pada Rabu (20/11/2024) dan Selasa (19/11) adalah tentara dan satu polisi.

Kelimanya diduga terlibat dalam komplotan pembunuhan Lula dan calon wakil presidennya, Geraldo Alkmin, pada 15 Desember 2022, lebih dari dua pekan sebelum pelantikan.

Lula terpilih pada Oktober 2022 dengan kemenangan tipis atas petahana Jair Bolsonaro, yang tidak pernah mengakui kekalahan.

Seminggu setelah pelantikan Lula, para pendukung Bolsonaro menyerbu Kongres, Mahkamah Agung dan istana presiden, merusak gedung-gedung. Polisi akhirnya membersihkan gedung-gedung pemerintah dari para perusuh dan menangkap ribuan orang.

Investigasi terhadap peristiwa 8 Januari 2023, serta upaya sebelumnya untuk menghalangi pelantikan Lula, terus dilakukan sejak saat itu.

Namun, baru kali ini polisi mengungkap adanya konspirasi terhadap Lula.

Pasca kabar penangkapan tersebut, Menteri Komunikasi Sosial Brazil, Paulo Pimenta, mengatakan bahwa rencana pembunuhan terhadap Lula dan Alcmin hampir selesai.

“Ada beberapa detail yang mencegah hal itu terjadi,” kata Pimenta.

Situs berita G1 Brazil mengatakan yang paling mengkhawatirkan dari mereka yang ditangkap adalah empat orang adalah personel militer aktif dan lima orang bertugas di kepolisian.

“Empat tentara ditangkap saat berpartisipasi dalam operasi keamanan pertemuan para pemimpin G20 di Rio de Janeiro,” tulis kantor berita AFP, mengutip sumber di kepolisian federal.

Menurut G1, empat tentara yang dilatih Kopassus diyakini memiliki hubungan dengan organisasi kriminal yang merencanakan operasi terhadap Lula.

Polisi Federal Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikannya menunjukkan bahwa organisasi kriminal tersebut menggunakan pengetahuan teknis militer tingkat tinggi untuk merencanakan, mengoordinasikan, dan melakukan aktivitas ilegal pada November dan Desember 2022.

Berdasarkan keterangan polisi, para pelaku tidak berhenti pada pembunuhan presiden dan wakil presiden terpilih saat itu, namun setelah kudeta berhasil, mereka mencoba menangkap dan mengeksekusi seorang anggota Mahkamah Agung.

Polisi mengatakan para penjahat menjuluki operasi mereka “belati hijau dan kuning” yang mengacu pada warna bendera Brasil.

Menurut polisi federal, para penjahat mendiskusikan cara terbaik untuk “menetralisir” Lula dan Alcmin sebelum memutuskan untuk meracuni. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *