THE NEWS Bukan Hanya Reklamasi, Ini Tantangan Emiten BUMI Pasca Penambangan
thedesignweb.co.id, Perusahaan pertambangan nasional PT Bumi Resources, Tbk (BUMI) yang berbasis di Jakarta mengungkap tantangan dalam pengelolaan pertambangan. Terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan pertambangan.
Dengan kata lain, BUMI tidak hanya berkomitmen melaksanakan program rehabilitasi lingkungan melalui program pemulihan setelah selesainya operasi penambangan (mining Operation).
Namun, memberikan kontribusi terhadap keamanan dan perekonomian masyarakat di sekitar bekas lokasi pertambangan.
Ini seruan BUMI. Presiden BUMI Adika Nuraga Bakri dalam keterangannya, Senin (29/7/2024) mengatakan, “Bagaimana perekonomian warga sekitar bisa tetap kuat melalui pertambangan dan pengelolaan.
Ditegaskannya, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) di sekitar tambang merupakan salah satu poin penting dari prinsip good mining practice yang diterapkan BUMI di seluruh area aktivitasnya.
BUMI merangkul masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi lainnya yang mendukung kesejahteraan sesuai dengan kapasitas masyarakat di wilayah tempatnya beroperasi, ujarnya.
Namun, lebih jauh lagi, upaya berkelanjutan BUMI untuk menjamin keselamatan warga setempat adalah hal yang lebih penting.
“Kami berupaya agar kemandirian ekonomi masyarakat setempat menjadi lebih baik meskipun tambang yang menjadi fokus kegiatan masyarakat sudah selesai dibangun,” kata Adika Nuraga Bakri.
Telah mengoperasikan batu bara di pulau tersebut selama lebih dari setengah dekade, BUMI dan seluruh anak perusahaannya, termasuk Arutmin dan KPC, berkomitmen untuk melanjutkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi warga yang tinggal di wilayah pertambangan.
Berakhirnya pemerintahan pertambangan di wilayah tersebut bertujuan agar masyarakat memperoleh kemandirian dalam sektor ekonomi non pertambangan. Untuk memelihara dan meningkatkan tingkat keselamatan masyarakat.
Sejumlah program yang dilaksanakan Arumin meliputi bidang perekonomian, fasilitasi keuangan mikro, pembiayaan industri rumahan, dan bantuan pengembangan pertanian dan perikanan.
Kemudian di bidang sosial budaya dengan menciptakan wisata desa nelayan berbasis masyarakat, penyelenggaraan kompetisi olah raga, pemberdayaan masyarakat kecil dan mendukung kegiatan keagamaan.
Sementara itu, program yang dilaksanakan KPC antara lain penguatan usaha mikro, fasilitasi lebih lanjut terhadap pekerja siap kerja, dan pengamanan mitra UKM dalam program UKM berkelanjutan.
Juga pemanfaatan lahan pascatambang untuk perusahaan peternakan sapi. Inisiatif untuk pembangunan desa secara mandiri. Selain itu pengelolaan ekowisata, pemupukan, budidaya ikan air tawar, jasa transportasi, memasak, dan lain-lain.
KPK membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudungga di Kutay Timur untuk mendukung penyediaan air bersih melalui Program Pemanfaatan Air Mineral.
Pada saat yang sama, Arutmin juga aktif mendukung sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi di tambang Samasam, berupa sumur gali, alat penginderaan, menara air, dan tangki.
Terkait pembuangan sampah, KPK telah membangun tempat pembuangan sampah besar di Sangata sehingga menjadi motor penggerak ekonomi sirkular masyarakat menuju bebas sampah.