Bukan karena Mandi Malam atau Kipas Angin, Ini Penyebab Pneumonia dan Paru-Paru Basah
thedesignweb.co.id, Jakarta Anda pasti pernah mendengar di masyarakat bahwa sering mandi malam atau terkena kipas angin di malam hari bisa menyebabkan paru-paru lembap. Hal tersebut tidak benar, hanya mitos belaka, seperti yang diungkapkan Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Paru Indonesia (PDPI), Prof Tyandra Yoga Aditama.
“Perlu diketahui bahwa pneumonia dan pneumonia bukan akibat berenang di malam hari atau angin dari kipas angin. Itu semua hanya mitos,” jelas Tyandra.
Lebih lanjut, Tindro menunjukkan penyebab pneumonia dan pneumonia berbeda, meski sering kali masyarakat mengira keduanya sama.
“Keduanya jelas berbeda,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Tjandro menjelaskan, pneumonia adalah suatu kondisi dimana terjadi peradangan atau infeksi pada jaringan paru-paru. Penyakit ini dapat disebabkan oleh tiga hal: bakteri seperti pneumokokus dan streptokokus, virus seperti COVID-19, dan terkadang parasit. Paru-paru basah: bukan istilah medis
Tindro kemudian menjelaskan, istilah “paru-paru basah” sebenarnya bukanlah istilah medis resmi. Yang sering disebut masyarakat sebagai paru-paru basah, lebih tepat mengacu pada suatu kondisi yang disebut dengan efusi pleura.
Cairan yang dimaksud bukan berada di paru-paru, melainkan di antara selaput yang menutupi paru-paru (pleura visceral) dan selaput yang menutupi bagian dalam dinding dada (pleura parietal), jelas Tindro dalam keterangan tertulis yang diterima Health. Liputan6. .com pada hari Jumat, 13 September 2024.
Ada beberapa penyebab terbentuknya cairan ini, setidaknya tiga di antaranya adalah: Infeksi, seperti TBC atau peradangan lainnya.