Saham

Bursa Saham Asia Menguat Ikuti Wall Street, Investor Menanti Data Ekonomi Australia

thedesignweb.co.id, Jakarta – Saham Asia Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Rabu (12/12/2024). Kenaikan saham-saham Asia Pasifik menyusul bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street yang membuat indeks Nasdaq mencapai level tertinggi setelah memenuhi ekspektasi kenaikan harga pada November.

Pelaku pasar Asia akan menganalisis data pekerjaan bulan November dari Australia, menurut CNBC. Jajak pendapat Reuters menunjukkan tingkat pengangguran Australia akan sedikit meningkat menjadi 4,2 persen pada Oktober 2024 dari 4,1 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,35 persen. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,4 persen. Sedangkan indeks TOPIX menguat 1,1 persen.

Indeks Kospi naik 0,75 persen di Korea Selatan. Indeks KOSDAQ naik 1,5 persen karena investor tampaknya mengabaikan gejolak politik di negara tersebut.

Di Hong Kong, Indeks Hang Seng berada di level 20.215, dari penutupan sebelumnya di level 20.155,05. Hong Kong akan merilis data produksi industri pada kuartal ketiga.

Di Wall Street, data inflasi yang lemah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) minggu depan.

Indeks Nasdaq turun 1,77 persen menjadi 20.034,89 dan mencapai level tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 naik 0,82 persen menjadi 6.084,19. Dow Jones Industrial Average kehilangan 99,27 poin atau 0,22 persen menjadi 44.148,56. Saham Nvidia naik lebih dari 3 persen, sedangkan saham Tesla naik hampir 6 persen.

Sebelumnya, bursa Asia Pasifik bergerak berbeda pada perdagangan Rabu 11 Desember 2024. Hal ini terjadi setelah indeks acuan Wall Street melemah menghadapi data utama inflasi. Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) kemungkinan dapat mempengaruhi keputusan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (Fed).

Menurut CNBC, Tiongkok disebutkan telah memulai pertemuan kebijakan ekonomi tahunannya pada Rabu, 11 Desember 2024 untuk menguraikan kebijakan ekonomi dan target pertumbuhan tahun depan.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,76 persen. Indeks CSI 300 ditutup melemah 0,17 persen menjadi 3.988,83.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,02 persen menjadi ditutup pada 2.442,51. Indeks KOSDAQ naik 2,17 persen menjadi 675,92 setelah parlemen negara tersebut meloloskan anggaran revisi sebesar 6.333 won pada tahun 2025.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis menjadi 39.372,23. Indeks Topix bertambah 0,29 persen menjadi ditutup pada 2.749,31. Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,47 persen menjadi 8.353,6.

Awalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada perdagangan Rabu (12/11/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah menghijaunya banyak saham dan melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar AS.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,15 persen menjadi 7.464,75. Indeks LQ45 ditutup di zona hijau. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi hijau.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG mencapai level tertinggi 7.530 dan terendah 7.444,17. Sebanyak 293 saham menguat dan 285 saham melemah. 218 saham beredar. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.359.654 kali dengan volume perdagangan 28,9 miliar lembar saham. Nilai perdagangan harian saham tersebut sebesar Rp 16,3 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.910.

Sektor real estate naik 1,49 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Sektor saham energi naik 0,33 persen, sektor saham industri 0,04 persen, sektor barang konsumsi siklis naik 0,31 persen. Kemudian biaya kesehatan naik 0,01 persen dan pertumbuhan ekonomi naik 0,03 persen.

Sementara sektor pelayaran merosot 1,56 persen dan mencatatkan koreksi besar. Disusul sektor teknologi yang melemah 1,05 persen, dan sektor saham sebesar 0,93 persen. Kemudian sektor saham konsumen non-siklikal melemah 0,85 persen, sektor saham keuangan melemah 0,05 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *