BYD Ubah Strategi, Bakal Produksi Dolphin dan Atto 3 di Eropa
thedesignweb.co.id, JAKARTA – Raksasa mobil listrik asal China, BYD, terus memperluas pasar globalnya dengan rencana memulai produksi mobil listrik Dolphin dan Atto 3 di Eropa pada tahun 2025.
Strategi BYD rupanya membuat khawatir para produsen mobil di Benua Biru. Pasalnya dengan pesatnya perkembangan BYD, kini mereka berencana memproduksi mobil langsung di dalam negeri.
Namun, BYD telah mengidentifikasi rencana untuk membangun pabrik besar di Hongaria.
Menurut Carscoops, Kamis (12/12/2024), Kepala BYD Europe Stella Li mengatakan BYD akan memproduksi mobil secara massal di Eropa dan akan dimulai pada akhir tahun 2025.
Awalnya BYD berencana menjadikan minivan listrik Seagull sebagai model pertama di Eropa, namun pihak pabrikan berubah pikiran dan mengganti model Seagull menjadi Dolphin dan Atto 3 karena diharapkan bisa terjual lebih baik.
Selain itu, Stella Li juga mengatakan kepada surat kabar bisnis Jerman “Capital” bahwa diperlukan waktu 2-3 tahun untuk meningkatkan produksi di pabrik Hongaria.
Setelah Dolphin dan Atto 3, BYD akan merilis model ketiga di Eropa yang disebut “Atto 2”. Mobil tanpa emisi tersebut diyakini merupakan versi baru dari Yuan Up yang sudah dijual di pasar China.
Dari segi ukuran, Atto 2 lebih kecil dari Atto 3, dengan desain kompak dan tegak. Selain itu, desainnya mirip dengan Mercedes-Benz GLB, namun ukurannya lebih kecil. Tak hanya itu, BYD juga berencana memproduksi model Seagull keempat di pabriknya di Hongaria.
Meski berencana memproduksi mobil di Eropa, BYD justru menghadapi tantangan untuk mempertahankan posisinya di pasar.
Sebab, sepanjang tahun ini penjualan mobil listrik di Eropa mengalami penurunan. BYD diperkirakan akan mulai menjual lebih banyak kendaraan listrik hibrida (PHEV) di pasar Eropa sebagai tindakan pencegahan.
Pada bulan Oktober, Lista mengumumkan bahwa BYD akan memproduksi sebagian besar mobil listriknya langsung di Eropa menyusul penerapan tarif impor pada mobil listrik Tiongkok.
BYD juga membangun jaringan distribusi baru di Eropa, termasuk menghubungkan baterai di Hongaria dan Turki, sementara sel baterai akan terus diimpor dari Tiongkok.