Berita

Cara Mahasiswa Tingkatkan Ekonomi Biru Lewat Produk Diversifikasi Ikan Payus

thedesignweb.co.id, Jakarta – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kelautan dan Ikan (HIMADIKRI) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang tengah menjalankan program inovatif bernama Fish Jelly. Program tersebut adalah Diversifikasi Perikanan Payus untuk meningkatkan Ekonomi Biru di Desa Lantar, Serang, Banten.

Pembina HIMADIKRI Ahmed Satibi mengatakan, program tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari peningkatan kapasitas organisasi kemahasiswaan (Ormava PPK). Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan potensi perikanan lokal sekaligus mendorong berkembangnya ekonomi biru di sepanjang pesisir.

. nelayan dan pengolah ikan lokal untuk meningkatkan nilai tambah perikanan,” kata Ahmad, Selasa (22/10/2024).

Sehubungan dengan itu, Wakil Ketua HIMADIKRI Ormawa Naufal Fadhila Prayuda menjelaskan melalui program ini pihaknya berharap dapat memperkenalkan alternatif budidaya ikan yang lebih menguntungkan bagi masyarakat Desa Lontar.

“Jala ikan bukan sekedar produk baru, tapi merupakan tolak ukur pemberdayaan ekonomi sejalan dengan konsep ekonomi biru,” kata Naufal. Naufal memastikan program tersebut melibatkan warga sekitar dalam segala aspek, mulai dari persiapan produksi, pengemasan, hingga strategi pemasaran jaring ikan.

“HIMADIKRI juga berkolaborasi dengan pemerintah desa dan pemangku kepentingan untuk memastikan keberlanjutan program,” ujarnya.

Naufal optimis Fish Jelly menjadi langkah awal diversifikasi produk ikan di Desa Lontar.

Misinya adalah membimbing masyarakat dalam pengembangan usaha dengan harapan menjadi model sukses ekonomi biru di pesisir pantai, janjinya.

Selain itu, Direktur Eksekutif PPK Ormava Saibia Zahra Azryan mengatakan, agenda pengabdian tersebut mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dikemas dalam Layanan Pengembangan Sumber Daya Perikanan (SDI) yang sesuai dengan jurusan mahasiswa kami. Pendidikan Kelautan dan Perikanan.

Sebagai informasi, berdasarkan data luar biasa di Desa Lontar, terdapat 17 anak yang mengalami stunting akibat masalah sanitasi lingkungan dan pola makan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *