Regional

Cara Menikmati Makanan Sehat Tanpa Garam Berlebih

thedesignweb.co.id, Jakarta – Di era modern ini Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga pola makan sehat. Salah satu tantangan terbesar dalam makan sehat adalah mengurangi asupan garam. Apalagi jika kelebihan garam dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi. stroke dan penyakit jantung. Namun, seringkali sulit mengurangi asupan garam tanpa mengorbankan rasa. Di sinilah MSG menjadi solusi jenius untuk menjaga makanan tetap lezat tanpa terlalu banyak natrium.

Menurut Leonie Suzanne, ahli gizi yang merupakan peneliti pola makan sehat, MSG adalah alternatif yang baik untuk mengurangi asupan garam. Karena memiliki rasa asin yang sama tanpa perlu menambahkan banyak natrium. Penggunaannya sangat relevan dengan pola makan modern yang mengutamakan kesehatan tanpa mengurangi kenikmatan makan.

MSG adalah garam dari asam glutamat. Ini adalah asam amino yang ditemukan secara alami di banyak makanan, termasuk daging, keju, tomat, dan kacang-kacangan yang telah lama dikenal sebagai bahan penambah umami. yang merupakan rasa dasar yang kelima Selain manis, asam, asin, dan pahit, umamilah yang memberikan kedalaman dan kelezatan pada makanan. Ini membuat rasanya lebih kaya dan memuaskan.

“MSG bisa meningkatkan cita rasa makanan. Meskipun kami mengurangi jumlah garam yang digunakan, kami mengurangi jumlah garam yang digunakan. Hal ini memungkinkan orang untuk menikmati makanan lezat tanpa risiko mengonsumsi terlalu banyak natrium,” jelas Leoni.

Selain itu, MSG hanya mengandung sekitar 12% natrium, yang jauh lebih rendah dibandingkan garam meja yang mengandung 39% natrium, sehingga sangat berguna dalam diet rendah garam.

Dalam banyak pola makan modern, seperti diet DASH (Pedoman Diet untuk Menghentikan Hipertensi) atau diet Mediterania, Salah satu komponen kuncinya adalah mengurangi asupan garam. Hal ini memang tidak mudah, apalagi bagi orang yang terbiasa dengan rasa makanan asin. Di sinilah MSG menjadi solusi cerdas dan praktis.

“MSG memungkinkan kita mengurangi jumlah garam tanpa mengurangi kelezatan rasa makanan. “Ini adalah kunci bagi banyak orang yang ingin menjalani diet rendah garam. Tapi kami juga ingin makanannya enak,” tambah Leoni.

Padahal MSG aman digunakan Namun masih ada kesalahpahaman. Banyak beredar di masyarakat tentang dampak buruk MSG. Salah satu mitos yang paling terkenal adalah klaim yang disebabkan oleh MSG Hal ini dikenal sebagai “sindrom restoran Cina”, yang ditandai dengan gejala seperti sakit kepala atau pusing setelah makan makanan yang mengandung MSG, namun menurut penelitian ilmiah terbaru. Tidak ada bukti kuat untuk klaim ini.

“MSG telah banyak diteliti. Dan banyak penelitian menunjukkan bahwa MSG aman digunakan dalam makanan sehari-hari. Sejumlah kecil orang mungkin sensitif terhadap MSG. Namun angka ini sangat kecil. “Secara keseluruhan, tidak ada bukti ilmiah yang jelas bahwa MSG berbahaya bagi kebanyakan orang,” kata Leoni.

Dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia mengenai manfaat dan keamanan MSG, Masyarakat mungkin mulai melihat MSG sebagai alat yang efektif untuk mengatur asupan garam. Menggunakan MSG dalam masakan sehari-hari Hal ini terutama terjadi pada makanan yang cenderung tinggi garam, seperti sup, saus, atau makanan olahan. Ini bisa menjadi cara cerdas untuk menjaga pola makan yang sehat.

Leoni berpesan agar MSG digunakan secara bijak dan dalam jumlah yang tepat.

“Seperti semua hal di bidang nutrisi. Moderasi itu penting. “MSG mungkin merupakan solusi pengurangan garam yang baik. Namun harus tetap digunakan dalam proporsi yang tepat untuk mendapatkan hasil terbaik,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *