Cara NASA Deteksi Asteroid Datang Mengancam Bumi dengan Cepat
thedesignweb.co.id, Jakarta – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengeluarkan peringatan adanya asteroid besar di dekat Bumi pada 7 Oktober 2024. Batuan luar angkasa yang resmi diberi nama 2024 TW2 ini bergerak dengan kecepatan tinggi, yakni 60.968 kilometer per jam.
Dalam peluncuran laman luar angkasa, Senin (14/10/2024), NASA memastikan pergerakan asteroid tersebut tidak akan membahayakan Bumi. Objek setinggi 21 kaki atau sekitar 6,4 meter ini terlihat hanya 288.000 kilometer dari permukaan bumi, lebih pendek dari jarak Bumi ke Bulan.
Meski sudah lewat, asteroid 2024 TW2 masih tergolong Near Earth Object (NEO) yang dipantau NASA. Pada kecepatan tinggi, ukuran batuan tersebut dianggap aman dan tidak memenuhi kriteria ‘Potentially Hazardous Asteroid’ (PHA) atau Asteroid Berbahaya.
Lantas, bagaimana NASA bisa dengan cepat mendeteksi asteroid yang mengancam Bumi?
Senin (14/10/2024) Peluncuran NASA, NASA dan beberapa badan antariksa telah membangun jaringan teleskop dan perangkat lunak canggih untuk mengidentifikasi NEO. Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) dibentuk untuk memantau semua NEO.
CNEOS bertujuan untuk memantau dan menganalisis objek dekat Bumi (NEO) seperti asteroid dan komet. Badan ini bertanggung jawab untuk mendeteksi, memantau, dan melacak objek berbahaya di dekat permukaan tanah.
Ini termasuk benda-benda yang cukup besar untuk menyentuh tanah. CNEOS mengumpulkan dan menganalisis data tentang orbit, ukuran, komposisi, dan karakteristik NEO lainnya untuk memahami potensi bahaya dan dampaknya.
Badan-badan seperti NASA dan CNEOS menggunakan teleskop dan sistem pelacakan otomatis untuk mendeteksi objek baru dan memprediksi jalurnya.
Beberapa sistem pemantauan utama termasuk Watchdog, sebuah sistem yang menghitung dampak NEO yang terdeteksi. Sistem ini memberikan peringatan dini jika terjadi bahaya.
Saat ini Scout merupakan sebuah sistem yang membantu mengidentifikasi hal-hal baru dan menilai apakah hal tersebut berpotensi mengancam suatu negara.
Objek Dekat Bumi (NEO) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan benda-benda kecil di atmosfer bumi yang dekat dengan Bumi. Secara konvensional, suatu objek Tata Surya disebut NEO jika jarak terdekatnya (perihelion) ke Matahari kurang dari 1,3 unit astronomi (AU).
Dikutip dari laman ESA, Senin (14/10/2024), NEO terbagi dalam dua kategori utama, yaitu asteroid dan komet. Salah satu asteroid di kawasan NEO ini memiliki orbit yang dekat dengan orbit Bumi.
Banyak dari asteroid tersebut termasuk Atenes, yaitu asteroid yang mengorbit Bumi pada sebagian besar orbitnya. Apollo adalah asteroid yang orbitnya melintasi orbit bumi.
Sedangkan asteroid adalah asteroid yang tidak melintasi orbit Bumi, namun memiliki orbit yang dekat dengannya. Saat ini, komet yang tergolong NEO adalah komet yang mengorbit dekat dengan Bumi.
Komet bersifat es dan berdebu, serta memiliki ekor yang dapat terlihat saat berada dekat dengan Matahari.
(tiffany)