WEB NEWS Cegah Judi Online Menjamur, OJK Minta Bank Blokir 8.000 Rekening
thedesignweb.co.id, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku telah meminta bank untuk melakukan suspensi terhadap 8.000 rekening terkait perjudian online. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengekang tren perjudian online yang semakin meningkat.
“Dapat kami informasikan bahwa jumlah perintah pembekuan yang diminta OJK kepada perbankan telah mencapai 8.000 rekening terkait perjudian online. Termasuk rekening milik dana perjudian internet yang tersebar ke berbagai bank,” kata Kepala Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae. pada konferensi pers RDKB September 2024, Selasa (1/10/2024).
Selain itu, OJK juga meminta perbankan meningkatkan due diligence atau memperdalam Enhanced Due Diligence (EDD) terhadap nasabah yang teridentifikasi melakukan transaksi perjudian online. Selain itu, OJK meminta perbankan menganalisis transaksi nasabah yang diduga berjudi online.
Jika ditemukan tanda-tanda transaksi keuangan mencurigakan, bank diminta segera melaporkannya ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Laporkan transaksi keuangan mencurigakan kepada PPATK jika terdapat tanda-tanda transaksi keuangan mencurigakan terkait perjudian online dan membatasi atau membatalkan akses nasabah jika ingin membuka rekening bank di Indonesia akan masuk daftar hitam,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, OJK juga telah mengambil beberapa langkah untuk mencegah penggunaan rekening bank untuk kegiatan ilegal di bidang keuangan, termasuk perjudian online.
Antara lain melakukan investigasi lapangan yang berperan mencegah pelaksanaan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
“Kami mendesak perbankan untuk melakukan berbagai langkah mitigasi melalui surat panduan dan meminta perbankan tetap mengoperasikan EDD sesuai prosedur yang berlaku,” ujarnya.
Dian mengatakan OJK juga bekerja sama dengan Kominfo untuk meningkatkan pengawasan guna mengurangi penggunaan rekening bank untuk aktivitas perjudian online.
“Jika dalam proses analisa transaksi keuangan yang dilakukan bank atau OJK selama penyidikan ditemukan rekening lain yang terkait, termasuk milik pelaku game online yang melakukan pembayaran, maka informasinya bisa langsung dikirimkan ke PPATK,” tutupnya. .
Sebelumnya, berdasarkan hasil pemeriksaan Otoritas Pengawas Keuangan (OJK), semua bank memiliki sistem untuk melihat rekening online Juni. Hal tersebut terlihat dari hasil survei Orientasi Bisnis Perbankan (SPBO) OJK triwulan III tahun 2024.
Demikian dirilis Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Aman Santosa, kata Antara, Selasa (10/9/2024). Berdasarkan penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa semua bank memiliki sistem yang dapat mendeteksi akun perjudian online, kata Aman.
Dapat dikatakan bahwa banyak bank saat ini sedang berupaya mengembangkan sistem deteksi pola transaksi perjudian online. Selain mencari rekening judi online secara individu, bank juga melakukan pelarangan perjudian online dengan cara memeriksa kesesuaian data nasabah dengan daftar pantauan judi online yang disediakan oleh OJK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan aparat penegak hukum lainnya.
Jika ditemukan kecocokan dengan data nasabah keuangan maka akan dilakukan Promosi Peningkatan dan pelarangan. Bank dapat membatasi atau menolak akses nasabah untuk membuka rekening di bank atau memperoleh fasilitas kredit tambahan.
Kedepannya, bank akan terus mengambil langkah dan strategi untuk meningkatkan penghapusan perjudian online dan mengambil tindakan untuk mencegah penggunaan layanan bank untuk perjudian online.
Sebelumnya, dalam upaya menindak perjudian online di Indonesia, Otoritas Pengawasan Keuangan memblokir 6.400 akun yang diduga melakukan aktivitas ilegal dan melacak aliran uang yang masuk ke rekening tersebut.
“Kami meminta pihak perbankan untuk memeriksa kembali rekening-rekening tersebut jika ada laporan keuangan yang tidak diharapkan. Transfer dari rekening-rekening tersebut mungkin terhenti sementara,” kata Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Deden Firman di Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024 .
Deden mengatakan perlawanan terhadap akun-akun tersebut adalah langkah pertama dalam strategi yang lebih luas. OJK meminta lembaga perbankan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap rekening yang terindikasi mencurigakan.
“Tindakan ini tidak hanya untuk mencegah transaksi, tapi juga untuk mengecek aliran uang yang mengalir di balik perjudian online,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, kemajuan pembangunan Indonesia memiliki banyak tantangan besar, antara lain perilaku buruk dan kejahatan yang memanfaatkan keberadaan sektor jasa keuangan, seperti pinjol ilegal, investasi ilegal dan perjudian online.
“Korupsi perlu kita jadikan kejahatan serius yang tidak bisa diberantas oleh satu pihak saja. Masyarakat bisa menciptakan ekosistem sektor keuangan yang sehat dan jujur,” kata Mahendra, dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (13/8/2024).
Terkait aktivitas ilegal di industri keuangan khususnya perjudian online, OJK telah menutup lebih dari 6.000 rekening yang teridentifikasi terkait perjudian online di beberapa bank dan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap dokumen rekening. pemegang saham dan meminta bank untuk menyelidiki dan melakukan hal yang benar.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembiayaan OJK Sophia Wattimena menekankan pentingnya kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat tata kelola dan integritas sektor keuangan di tengah tantangan yang kita hadapi saat ini.
OJK mengajak seluruh pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah untuk bekerjasama dan bekerja sama dengan OJK untuk memperkuat tata kelola dan integritas sektor jasa keuangan guna menciptakan sektor jasa keuangan yang berdaya saing dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 2045,” kata Sophia.