Cek Cara Dapat Tempat Duduk Dekat Jendela di Pesawat
thedesignweb.co.id, Jakarta – Bagi yang suka jalan-jalan dengan pesawat, ada tempat menariknya. Salah satunya adalah posisi tempat duduk yang dekat dengan jendela pesawat.
Pasalnya, posisi tempat duduk yang dekat jendela bisa mengabadikan momen perjalanan pesawat. Selain itu, adanya window seat membuat penumpang tidak akan diganggu oleh penumpang lain atau pramugari. Namun kursi penumpang di dekat jendela pesawat terbatas.
Ingin tempat duduk di pesawat dekat jendela? Kamis (21/11/2024) Berikut cara mendekatkan tiket kursi pesawat ke jendela, dihimpun dari beberapa sumber:
1. Pesan tiket pesawat Anda lebih awal
Keuntungan memesan lebih awal adalah meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan tempat duduk di dekat jendela. Apalagi, beberapa maskapai penerbangan hanya memperbolehkan penumpang memilih kursi saat memesan melalui smartphone.
2. Gunakan situs survei
Banyak maskapai penerbangan kini memiliki kemampuan check-in online untuk memudahkan penumpang dan menghindari kerumunan di bandara. Dengan fitur ini, penumpang bisa leluasa memilih tempat duduknya di pesawat.
3. Pembayaran ke unit tertentu
Langkah Berikutnya untuk Mendapatkan Kursi Dekat Jendela Membayar kursi maskapai penerbangan tertentu adalah salah satu praktik paling umum di industri penerbangan.
Namun, sebagian besar maskapai penerbangan menawarkan penumpang pilihan untuk bebas memilih kursi tertentu. Selain itu, maskapai penerbangan juga dapat membeli layanan kelas lebih tinggi bagi penumpang dengan biaya tambahan.
Pembayaran window seat di pesawat biasanya bisa dilakukan saat proses pemesanan. Pembayaran dapat dilakukan secara online, melalui telepon atau saat membeli tiket langsung di bandara.
Biaya kursi penerbangan tertentu bervariasi berdasarkan beberapa faktor. Misalnya, merek maskapai penerbangan, jenis layanan, rute, waktu, dan seberapa jauh kursi tersebut dipesan sebelumnya.
Pertanyaan: Sulaiman
Sumber: Merdeka.com
Sebelumnya, Asosiasi Maskapai Nasional Indonesia (INACA) merespons rencana pemerintah menurunkan harga tiket pesawat. Maskapai penerbangan masih dianggap membebani biaya operasional.
Direktur Jenderal INACA Denon Pravirawatmaja mengatakan, upaya akan dilakukan untuk menekan biaya penerbangan pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Namun kami diingatkan bahwa situasi keuangan dan operasional maskapai saat ini sedang sulit, dimana semua maskapai mengalami kerugian karena biaya melebihi pendapatan, kata Denon dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024). .
Maskapai membutuhkan pendapatan tambahan untuk menutupi biaya operasional, katanya. Sekaligus diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kelancaran usaha dan menjaga kelancaran transportasi udara, aman dan nyaman.
“Dengan adanya rencana kebijakan pemerintah ini tentu akan mengurangi pendapatan maskapai, sedangkan biayanya tetap,” ujarnya.
Setidaknya ada 6 poin yang diusulkan INACA untuk memudahkan operasional maskapai. Pertama, pengurangan tarif seperti PJP2U (PSC) dan PJP4U di seluruh bandara serta pengurangan lebih dari 10% dari tarif penerbangan Airnav.
Kedua, jika PPN pada tiket PPN dihapuskan, maka seluruh PPN ekspor, khususnya avtur, PJP4U dll, harus dihapuskan juga. Ketiga, Badan Energi Nasional harus menetapkan harga jual bahan bakar (avtur) sesuai MOPS. Keempat, menghapuskan seluruh bea masuk suku cadang pesawat.
(Kelima) Penambahan jam operasional tanpa biaya tambahan di bandara khususnya BTJ, PDG, PKU, BTH, DJB, TJQ, PLM, PGK, SRG, SOC, SUB, YIA, JOG, HLP, KOE, MOF, TMC, LOP bandara, AAP, PKN, PNK, BPN, MDC, GTO, TTE, AMQ, DJJ, SOQ, TIM, MKQ dan BIK,” kata Denon.
“(Keenam), Airport Fee (PSC) PJP2U sudah tidak dimasukkan dalam tiket,” imbuhnya.
Menurutnya, enam langkah tersebut harus dilakukan secara bersamaan untuk mengurangi TBA atau menghilangkan biaya bahan bakar tambahan.
Jadi biaya penerbangan akan berkurang dan kerugian maskapai tidak bertambah.
“Dengan demikian, maskapai dapat tetap beroperasi, menjaga lalu lintas udara, dan menjalankan penerbangan yang aman, terjamin, dan nyaman,” kata Denon.
“INACA akan memastikan pelayanan transportasi udara antara Natal 2024 hingga Tahun Baru 2025 berjalan lancar dan bermanfaat bagi kita semua,” ujarnya.