Cerita Suami Istri Asal Swiss Keliling Dunia 10 Tahun dengan Kapal Pesiar, 2 Tahun Berlayar di Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Wisatawan biasanya melakukan perjalanan jauh dengan mobil, kereta api, atau pesawat untuk menjelajahi destinasi baru. Namun, pasangan asal Swiss berkeliling dunia dengan kapal pesiar selama 10 tahun dan kini sudah menjelajahi Indonesia selama 2 tahun.
Hal itu diungkapkan suami istri TikToker dengan akun @jajago.indonesia menjelajah Indonesia. “Pasangan ini sudah 10 tahun keliling dunia. Kapal ini adalah kapal katamaran yang dibangun pada tahun 1997,” tulis sang pembuat konten di samping video yang diunggah pada 7 Agustus 2024.
Menurut penuturannya, pasangan suami istri asing tersebut membeli kapal tersebut di Australia dengan harga sekitar Rp 2 miliar. Biayanya sangat mahal karena banyak yang perlu diperbaiki dan memakan biaya ratusan juta.
“Kalau layarnya rusak, biayanya sekitar 64 juta (Rp),” tulis sang pembuat konten.
Ternyata pemilik kapal tersebut berprofesi sebagai fotografer dan berkeliling dunia dengan membawa tabungannya. Dari benua Eropa, dua di antaranya menuju Australia dan kemudian ke Indonesia.
Saat ini ia masih berprofesi sebagai fotografer dan gajinya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi harga sayur mayur di Indonesia tergolong murah. Selain itu, sebagian besar kapal ini menggunakan tenaga angin untuk berlayar dan jarang menggunakan bensin yang harganya mahal.
Tak heran jika dua orang asing yang membawa bayinya yang berusia 6 bulan pun ikut terselamatkan. Pasangan suami istri ini pun membuat konten di YouTube berjudul Sailing Learning by Doing.
Video tersebut memperlihatkan bagian dalam kapal yang juga memiliki dua ruangan lain, termasuk dapur dan kamar mandi. Mereka biasanya berhenti di pelabuhan dan kemudian mengoperasikan perahu kecil untuk membeli perbekalan dari pasar di sekitar halte tersebut.
Kapal memiliki lemari es untuk menyimpan makanan. Untuk listrik, mereka memiliki panel surya dan turbin angin sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka selama bepergian.
“Melihat kapal pesiar yang ombaknya lebih dari satu meter saja sudah membuatku mual…apalagi kapal kecil yang ada bayi lain di belakangnya 😭😭😭,” tulis salah satu warganet.
“Ada bayi yang lahir di tengah laut..lalu apa jadinya dengan KTP saat lahir di Samudera Atlantik,” netizen bertanya-tanya.
“Aku ingin tahu apa yang mereka lakukan sepanjang hari, ya?” – tanya yang lain. “Jika mereka bajak laut, apa yang akan terjadi pada orang asing itu?” Netizen kembali bertanya.
Netizen yang bertemu dengannya berkata, “🔥🔥 di Sabang, mereka sering datang kepadaku.”
Kisah keliling dunia lainnya diceritakan oleh seorang nenek yang melakukan petualangan demi petualangan. Dia mengatakan bahwa pada Januari 1956 dia gagal.
Melansir Global thedesignweb.co.id, wanita bernama Joy Fox itu berusia 20 tahun dan tinggal di kota kecil bernama Wivenhoe, Inggris. Akhirnya, ia memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya untuk menjelajahi dunia di luar desanya.
Seperti dilansir BBC pada Selasa, 26 Maret 2024, Fox terinspirasi untuk berkeliling dunia melalui masa kecilnya yang penuh dengan cerita perjalanan ke seluruh penjuru dunia yang selalu diceritakan oleh orang tuanya. Saat itu, masih belum pulih dari perceraiannya, Fox memutuskan untuk menjual cincin pertunangannya dan mulai menjelajahi dunia.
“Saya tidak tahu bagaimana cara mendapatkan feri dari desa ke Dover,” kata Fox tentang awal perjalanannya. Ia kemudian menceritakan kisah perjalanannya yang merupakan pengalaman pertamanya meninggalkan rumah: “Tetapi kemudian saya melakukan perjalanan melalui Prancis dan Swiss dan kemudian naik kereta api ke Italia,” tambahnya.
Kini berusia 89 tahun, nenek ini terus menjelajahi dunia dengan semangat dan semangat yang sama seperti di usia 20-an. Semangat ini melahirkan Fox, Perjalanan Perjalanan Solo Evelyn Hanon Hanon, sebuah organisasi global pemenang penghargaan yang didedikasikan untuk mempromosikan perjalanan solo bagi wanita di bawah 50 tahun.
Penghargaan ini diberikan kepada seseorang yang telah menjalani kehidupan penuh petualangan selama beberapa dekade. “Saya tidak pernah berpikir saya akan bisa membalap lagi pada usia ini,” kata Fox. “Tetapi berkat kesehatan saya, saya masih bisa menjelajahi banyak hal di dunia.”
Perjalanan pertamanya dimulai dengan dua minggu menjelajahi Italia, yang akhirnya membuat Fox lebih berani dan terinspirasi. Selama perjalanan, ia berteman dengan seorang Italia yang menunjukkan kepadanya tempat-tempat terbaik di negaranya, dan bersama-sama mereka mengunjungi Portofino, Rapallo, Milan, dan banyak lagi.
“Saya bertemu Luigi di sebuah pesta dansa dan dia mengajak saya berkeliling di Italian Riviera,” kenang Fox. Ia pun mengungkap cerita lucu saat berada di sana: “Saat dia ingin mengajakku berkeliling ke semua gereja, aku memakai pakaian yang salah sehingga tidak bisa masuk.”
“Tetapi sekarang saya menjadi lebih bijaksana dan selalu memakai syal saat bepergian,” tambahnya. Di akhir perjalanan dua minggunya ke Italia, Fox kembali ke Wivenhoe dengan semangat tinggi.
“Saya pulang dengan perasaan baik-baik saja, akhirnya kondisi saya membaik,” kata Fox, “dan Luigi mengirimi saya beberapa foto bagus dari waktu kami bersama di Italia,” katanya.