Chacha Frederica dan Desainer Mel Ahyar Patenkan Batik Kendal, Ada 5 Motif Kaya Makna, Apa Saja?
Libutan6. Kata emas di sebelah Anda berarti doa untuk kemakmuran.
Tak gentar dalam upaya melestarikan batik, Kendal menggandeng peneliti Mel Ahyar yang karyanya telah dipakai oleh penyanyi kenamaan Tanah Air mulai dari Andian hingga winemaker ternama Anggun C. Sasmi.
Mel Akhyar mengakui desain batik Kendil Mas merupakan sebuah tantangan baru. Le Nusa Jakarta milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina diawasi selama tiga bulan untuk membuat desainnya.
Ibu Chacha: Ya, ini adalah proyek jalanan. “Kami melihat dari sana sekitar tiga bulan,” kata Mel Akhyar kepada Showbiz thedesignweb.co.id di Jakarta Selatan pekan ini. Kendal yakin batik akan menjadi seperti itu. untuk hidup lebih lama
Chacha Frederica, yang kini menjabat Ketua Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Kendal (Dekranas), mengakui kemajuan dalam mematenkan batik Kendal semakin memprihatinkan.
“Setiap kali ada pengunjung atau wisatawan yang datang ke Kendal, mereka bertanya kepada saya tentang batik Kendal. Menurut saya Kendal harus menjadi budaya yang wajib dilihat. Hari ini kami hadir dan mengumumkan hak paten Kendal Emas sebagai batik tradisional Kendal.” katanya.
Chacha Frederica dan Mel Ahyar kemudian mengidentifikasi beberapa desain Kendil Mas khas batik Kendal yaitu Bahurekso, Agra Samodra, Akara Kundika, Kendalasari dan Bhumi Kendalapura Sogan yang menggambarkan Kendal pada masa Majapahit.
“Pola keris dan kendel disusun dengan pola melingkar. “Ada daun pohon Kendal dan desain peninggalan Majapahit,” kata Mel Akhyar. Sambutan tersebut diterima dengan baik oleh Dico Ganinduto, Bupati Kendal sekaligus suami Chacha Frederica.
Diko Ganinduto mengenang kerja kerasnya menjaga batik Kendal saat berinteraksi dengan istrinya, Mel Ahyar. Kami berharap langkah mematenkan batik Kendyl Kendil Emas ini dapat menjadi angin segar bagi para pengusaha dan perajin batik.
“Alhamdulillah kami bisa melepas Batik Kendal di akhir masa jabatan kami dan menurut kami ini merupakan hal yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Kendal,” kata Diko Ganinduto.
Kedua, ia yakin perkembangan ini akan berdampak baik bagi peningkatan kesejahteraan para pelaku UKM, khususnya perajin batik di Kendal. Setelah masa patennya habis, Diko Ganinduto bisa bernapas lega. Sebelumnya, Kendall pernah bersolo karier. Kendall ada di sini. Tidak ada paten.
“Saya berkata kepada istri saya, ‘Bagaimana saya bisa bekerja sama dengan para seniman di Kabupaten Kendal agar mereka bisa keluar dari sekolah di kemudian hari?’ akan tumbuh dan memperluas produknya ke pasar nasional bahkan internasional. “