China Peringatkan Warganya: Hati-hati terhadap Pria Tampan dan Perempuan Cantik
thedesignweb.co.id, Beijing – China pada Rabu (4/9/2024) memperingatkan pelajar yang mungkin memiliki akses informasi sensitif agar tidak jatuh cinta pada “pria tampan” atau “wanita tampan” yang mungkin bisa meyakinkan mereka untuk menjadi mata-mata asing.
Kementerian Keamanan Negara Tiongkok (MSS) menyebarkan tuduhan bahwa mata-mata asing ingin memikat warga Tiongkok yang setia agar mengkhianati negara mereka – seringkali dengan cara yang mengerikan dan tidak biasa.
Mereka memperingatkan bahwa mata-mata asing menyembunyikan banyak hal dan bahkan dapat mengubah jenis kelamin mereka.
MSS menuduh badan intelijen asing menyebarkan “perangkap cinta” untuk memikat mahasiswa Tiongkok.
Mereka mengatakan mata-mata asing menggunakan iklan lowongan kerja dan bahkan kencan online untuk “memikat dan memaksa” pelajar muda, terutama mereka yang memiliki akses terhadap data penelitian ilmiah sensitif, untuk menyerahkan informasi rahasia.
“Mereka bahkan mungkin berpura-pura menjadi ‘pria baik’ atau ‘wanita cantik’… dan memikat pelajar muda ke dalam ‘perangkap cinta’,” MMS memperingatkan seperti dilansir CNA, Sabtu (7/9).
MSS tidak menyebutkan negara mana saja yang terlibat dalam dugaan rencana tersebut.
Namun, MSS menilai bahwa mata-mata tersebut mungkin menyamar sebagai universitas, peneliti ilmiah atau konsultan, dan memikat mahasiswa dengan uang tunai dalam apa yang disebutnya “infiltrasi yang ditargetkan”.
Dalam peringatan lain bulan ini, MSS memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap “serigala berbulu domba” – agen asing yang berpura-pura baik hati.
Dan pada bulan Juni, MSS menuduh agen mata-mata Inggris MI6 merekrut pasangan yang bekerja di pemerintah pusat sebagai mata-mata Inggris.
Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, pemimpin Tiongkok yang paling berkuasa dan otoriter dalam beberapa dekade terakhir, Beijing telah memberikan peringatan bahwa kekuatan asing sedang berusaha untuk mengekang kebangkitan negara tersebut.
Tiongkok dan negara-negara Barat telah lama saling menuduh melakukan spionase, namun baru belakangan ini mereka mulai merilis rincian masing-masing kasus.
Pada bulan Mei, penyelidik menggeledah kantor anggota Parlemen Eropa di Brussels yang dicurigai sebagai mata-mata Tiongkok.
Dan pada Selasa (3/9), seorang mantan pejabat yang bekerja sebagai mantan asisten gubernur negara bagian New York ditangkap dan didakwa bekerja sebagai agen Tiongkok dengan imbalan jutaan dolar.