Berita

Cuaca Hari Ini Jumat 15 November 2024: Jakarta Pagi Berawan Tebal, Malam Hujan Ringan

thedesignweb.co.id, Jakarta. Langit pagi di Jakarta hari ini, Jumat (15/11/2024), diperkirakan cerah berawan. Ini adalah ramalan cuaca hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada sore hari diperkirakan sebagian besar berawan dan sebagian berawan, kecuali Jakarta Barat cerah berawan.

Sedangkan pada siang hari, BMKG memprakirakan cuaca malam hari di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribo akan berawan tebal. Sementara hujan ringan diperkirakan terjadi di Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

Sementara di wilayah penyangga Jakarta, yakni Kota Baksi dan Kota Bogor, Jawa Barat, cuaca berawan pada pagi hari, siang hari berawan tebal, dan malam hari diperkirakan hujan ringan.

Kemudian di Depok, Jawa Barat, cuaca diperkirakan berawan pada pagi hingga sore hari, kemudian hujan ringan pada malam hari.

Sementara di wilayah Tangerang, Banten, langit diperkirakan berawan lebat pada pagi hari, siang hari berawan, dan sore hari kembali berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca lengkap Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Jabodetabek seperti dikutip thedesignweb.co.id dari situs resmi BMKG www.bmkg.go.id: Kota Pagi Sore Sore Jakarta Badai Petir Berawan Berawan Jakarta Pusat Berawan Tebal Berawan Tebal Jakarta Selatan Berawan Tebal Berawan Tebal Hujan Ringan Jakarta Timur Berawan Tebal Berawan Tebal Hujan Ringan Jakarta Utara Berawan Tebal Berawan Ringan Hujan Kepulauan Seribu Berawan Tebal Hujan Berawan Tebal Depok Berawan Berawan Hujan Ringan Kota Bogor Berawan Tebal Berawan Hujan Ringan Tangerang Berawan Lebat berawan tebal berawan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel Sotang Supriyanto mengatakan, pihaknya terus berjuang mengatasi dampak banjir akibat hujan deras di wilayahnya.

“Kami segera mengambil tindakan darurat untuk menjaga keamanan warga dan mencegah dampak yang lebih luas,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).

Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang belakangan ini menyebabkan banjir di beberapa tempat, salah satunya Perumahan Taman Mangu Indah, Subbagian Jurangmangu Barat, Pondok Aren.

“Sebagai gantinya, kami melakukan berbagai tindakan cepat seperti mengevakuasi warga, menyalurkan bantuan logistik, dan memperbaiki kerusakan (yang tidak disengaja) pada baterai di karung pasir,” ujarnya.

Tak hanya bergerak saat terjadi banjir, Sutang juga menegaskan ada upaya jangka panjang untuk menghadapi risiko dampak bencana serupa.

Di antaranya pembangunan tanggul di lokasi strategis, pembangunan penampungan air, dan pengerukan lumpur di sungai-sungai rawan erosi.

Namun intensitas hujan yang tinggi membuat peluang terjadinya banjir masih besar.

Untuk mencegah kemungkinan banjir, Pemerintah Kota Tangsel juga rutin melakukan normalisasi sungai seperti Kali Kantiga di Pondok Safari, Kali Kedaung BPI, dan Kali Ciputat di Kecamatan Cirendeu dan Penerbad, kata Sutang.

Calon gubernur (Kagub) nomor urut 3 Pramono Anong menyatakan akan fokus pada pengendalian banjir jika terpilih menjadi Partai Jakarta pada 2024.

Hal itu disampaikannya saat acara Smart Chat “Kopi” di Auditorium Gedung Dakwa, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Salah satu yang akan dilakukan adalah penanaman pohon bakau atau tanaman bakau. Ia mengujinya saat menghadiri KTT G20 di Bali.

Menurut Pramono Anong, cara tersebut bisa mencegah banjir rob yang sering terjadi di Jakarta.

“Saya dalam jangka panjang, dan kami akan menawarkan kepada pemerintah pusat bukan tanggul laut raksasa, tapi tembok bakau raksasa,” ujarnya.

“Ekosistemnya membaik, ekologinya membaik, dan biayanya tidak semahal membangun tanggul laut raksasa. “Tapi yang tak kalah penting, ini saatnya masyarakat Jakarta mengetahuinya,” Pramono Anong. menjelaskan

Ia juga menjelaskan, ada tiga prinsip terjadinya banjir. Pertama banjir dari atas, kedua banjir lokal, dan ketiga banjir rob.

Banjir di Jakarta yang disebabkan oleh banjir dari atas sudah mereda. Dampak yang sangat baik ini terjadi berkat pembangunan dua waduk.

Karena dua waduk di atas (dibangun), yakni di Chiam dan Sukamah, kata Pramono.

Lebih lanjut, Pramono menjelaskan penyebab banjir lokal yang sering terjadi di Jakarta adalah banyaknya tumpukan sampah dan aliran air yang tidak terjaga dengan baik.

Di saat yang sama, dia juga menjelaskan, akibat banjir lokal, air surut dalam waktu singkat, biasanya hanya satu hari. Namun, hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

“Ada beberapa yang diperbaiki dengan membuat tiang pancang dan memasang pompa di ujung Jakarta Utara ada 12 pompa. “Saat ini kendalanya hanya 6 pompa yang berfungsi,” jelas Paramono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *