Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 25 Oktober 2024: Sejumlah Wilayah Diprediksi Berawan Tebal
thedesignweb.co.id, Jakarta – Langit pagi Indonesia pada Jumat (25/10/2024) diperkirakan sebagian besar cerah, berawan, berawan, sebagian berawan, kabut, dan hujan ringan. Inilah prakiraan cuaca di Indonesia hari ini.
Sore harinya, BMKG memperkirakan sebagian wilayah Indonesia akan mengalami awan tebal, antara lain Banda Aceh, Pontianak, Ambon, Mataram, dan Pekanbaru.
Hujan ringan diperkirakan terjadi di wilayah Tanjung Pinang, kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Selain itu, malam ini cuaca di Indonesia diperkirakan cerah sebagian, berawan sebagian, berawan, sebagian berawan, dan hujan ringan. Sementara itu, hujan ringan diperkirakan terjadi di Kabupaten Serang, Bengkulu, dan Medan pada sore hari ini.
Berikut informasi ramalan cuaca lengkap di Indonesia seperti dikutip thedesignweb.co.id dari situs resmi BMKG www.bmkg.id: Kota Pagi Sore Sore Banda Aceh Hujan Berawan Hujan Lebat Denpasar Cleo Cighty Berawan Hujan Lebat Ringan Bengkulu Awan lebat ya Berawan Hujan Ringan Yogyakarta Cerah Berawan Berawan Jakarta Pusat Cerah Berawan Cerah Berawan Gorontalo Cerah Berawan Jelas Berawan Jelas PM Berawan Sebagian Bandung Cerah Berawan Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Atrium Mendung Palangkaraya Cerah Berawan Samarinda Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan Tarakan Cerah Berawan Surabaya Berawan Berawan Pangkal Pinang Berawan Jelas Jelas Jelas Jelas berawan Cerah Pangal Pinang T Bandar Lampung Cerah Berawan Berawan Ambon Berawan Sebagian Berawan Ternate y Padat Penutup Berawan Kupang Berawan Berawan Cerah Kota Jayapura Cerah Berawan Clear Clear Cloudy Party Cloudy Pekanbaru Sangat Cloudy Clear Cloudy Clear Cloudy Mamuju Clear Cloudy Clear Cloudy Clear Cloudy Makassar Clear Cloudy Clear Cloudy Kendari Clear Kendari Cloudy Anefia Clear Cloudy Clear Berawan cerah Padang cerah berawan cerah berawan cerah palembang cerah berawan cerah berawan Medan berawan berawan hujan ringan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kategori I Radin Intan II Lampung memperkirakan terjadi peningkatan curah hujan pada Oktober hingga November 2024. Situasi ini diperkirakan menimbulkan potensi bencana hidrometeorologi, terutama di daerah rawan.
Direktur Data dan Informasi Stasiun Cuaca BMKG Radin Intan II Rudi Harianto menjelaskan fenomena La Nina menjadi penyebab utama peningkatan curah hujan di Indonesia, termasuk Lampung.
“La Nina memperkuat angin pasat timur yang membawa lebih banyak uap air dari Samudera Pasifik ke Indonesia. Akibatnya peluang hujan di wilayah Lampung meningkat sekitar 10-20% sehingga musim hujan akan lebih basah dari biasanya. kata Rudy kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).
Rudy juga mengingatkan peningkatan curah hujan dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan di Lampung.
Berdasarkan data BMKG Lampung, banjir tercatat sebagai ancaman yang paling sering terjadi pada periode Oktober-November dalam 20 tahun terakhir (2003-2023). Dampak dari bencana ini adalah banyaknya rumah yang terendam dan banyaknya pengungsi.
Selain banjir, bencana seperti tanah longsor dan cuaca ekstrem juga sering terjadi, meski dampaknya tidak sebesar banjir. Kebakaran hutan jarang terjadi pada periode tersebut karena sedang musim hujan, ujarnya.
Berdasarkan statistik bencana provinsi Lampung pada tahun 2003 hingga 2024, Kota Bandar Lampung mencatat jumlah kerusakan tertinggi, terutama pada fasilitas umum, pendidikan, dan kesehatan.
Daerah lain yang terkena dampak besar adalah Lampung Selatan dan Tanggamus, terutama dari segi jumlah korban dan kerusakan rumah.
“Daerah yang padat penduduknya cenderung lebih banyak terkena dampak bencana, baik dari frekuensi kejadian maupun kerusakan yang ditimbulkan,” jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi pada musim hujan ini. Rudy berpesan kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam untuk lebih memperhatikan kondisi sekitar, misalnya memastikan saluran air tidak tersumbat.
“Kami juga mendorong pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan infrastruktur, seperti pendalaman dan pelebaran sungai, untuk mencegah air meluap saat hujan deras,” tambahnya.
Masyarakat diimbau untuk terus mengupdate informasi kebencanaan melalui platform resmi BMKG seperti website, apps atau media sosial.
Aliran air yang menggenangi pemukiman Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babusalam, Kabupaten Rokan Hilir, belum juga surut. Ketinggian banjir saat ini berkisar antara 50 hingga 60 cm, namun masyarakat masih tetap berdiam diri di rumahnya.
Korban banjir lebih memilih tetap tinggal untuk melindungi harta bendanya. Bencana hidrometeorologi juga sudah menjadi kejadian tahunan di wilayah pesisir.
Namun Kapolsek Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni SIK memerintahkan Kapolsek Kubu Iptu Kodam Sidabutar untuk mendirikan tenda darurat. Selain sebagai wadah bantuan sembako sebelum didistribusikan, tenda juga dapat digunakan sebagai dapur umum atau tempat istirahat.
Jadi untuk persiapan jika ada warga yang keluar saat permukaan air naik, kata Kodam, Sabtu sore, 20 Oktober 2024.
Usai mendirikan tenda darurat, polisi sektor bersama prajurit Koramil dan anggota DPRD daerah pemilihan Kubu, serta tokoh masyarakat memeriksa kondisi rumah warga. Mereka menanyakan kebutuhan apa saja yang bisa dibantu oleh petugas.
Ia kemudian mengimbau warga mewaspadai satwa liar yang biasa berkeliaran saat banjir. Jadi jaga dan awasi anak-anak yang bermain di genangan air.
“Mencegah anak-anak bermain di lokasi banjir yang permukaan airnya tinggi agar tidak ada korban jiwa,” kata Kodam.
Kapolsek meminta warga selalu menjaga pola hidup sehat dan memastikan pasokan listrik tetap aman dan jauh dari air.
“Anda juga membantu pengguna lalu lintas agar terhindar dari kemacetan karena saat ini jalan raya sedang terendam banjir,” kata Kodam.
Kodam menambahkan, banjir belum surut akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menyebabkan sungai meluap karena tidak mampu lagi menampung air.
“Apa yang dilakukan kepolisian ini merupakan wujud kepedulian dan kehadiran Polri untuk menjaga dan melayani masyarakat serta menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada 2024,” imbuh Kodam.