WEB NEWS Daftar Kasus Korupsi Besar yang Dibongkar Kejagung, Nilai Kerugian Negara Capai Triliunan Rupiah
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) yang dipimpin Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkap sejumlah kasus besar korupsi. Kasus korupsi ini telah menyebabkan kerugian negara sebesar triliunan rupee.
Keberanian Kejagung membeberkan kasus-kasus besar tersebut jelas meningkatkan kepercayaan masyarakat. Kejaksaan menduduki peringkat tertinggi sebagai lembaga penegak hukum yang dipercaya masyarakat setelah kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam survei multilembaga.
“Bukan hanya karena kasusnya yang besar dan kerugian negara yang besar. Banyak kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung juga berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Makanya kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan sangat tinggi,” kata dia. Ahli Hukum dari Jenderal. Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Hibnu Nugroho kepada wartawan, Jumat (11/10/2024).
Hibnu mengatakan, Kejaksaan Agung melakukan penemuan hukum dalam 5 tahun terakhir pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Korupsi yang bernilai tinggi dan menyentuh kebutuhan rakyat seperti minyak goreng, ASABRI, kasus sawit Duta Palma, timah, dan juga menyasar jabatan-jabatan di tingkat menteri. Baru sekali ini terjadi. , kata Hibnu.
Menurut Hibnu, keberhasilan Kejagung mengungkap kasus besar korupsi tidak lepas dari kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Ia mengapresiasi kepemimpinan ST Burhanuddin yang tegas sehingga Kejagung bisa mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
Ia mengatakan, kejaksaan memandang korupsi sebagai kejahatan luar biasa sehingga tak segan menindak siapa pun yang melakukannya, termasuk para penguasa.
Kalaupun tidak semua, setidaknya JPU berani menyentuh garis-garis tertentu, kata Hibnu.
Berikut beberapa kasus penting yang berhasil diungkap Kejagung, antara lain: Kasus PT Timah Tbk: Kerugian negara mencapai Rp300 triliun Kasus PT Asabri (Persero): Kerugian negara akibat penyimpangan pengelolaan dana investasi dan keuangan mencapai Rp22,78 triliun selama ini periode 2012 – 2019 Kasus Ekspor Crude Palm Oil (CPO): Kerugian Negara akibat izin ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng mencapai Rp 18,3 triliun. Kasus Asuransi Jiwasraya: Kerugian negara akibat korupsi di perusahaan ini mencapai sekitar Rp 16,81 triliun. Kasus PT Garuda Indonesia: Kerugian negara diperkirakan Rp 8,8 triliun terkait akuisisi pesawat tidak patuh. Kasus BTS BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika: Kerugian negara dalam proyek ini Rp 8,03 triliun.
Pada Jumat (4 Oktober 2024), Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk “Evaluasi Publik 10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo”. Berdasarkan survei tersebut, Kejaksaan Agung merupakan lembaga penegak hukum yang paling dipercaya masyarakat.
Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida mengatakan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penindakan sebesar 69 persen. Angka tersebut menempatkan kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum yang paling dipercaya masyarakat.
“Kejaksaan berada di bawah Kejaksaan Agung dengan angka 69 persen. Dalam urutan kepercayaan terhadap lembaga negara, Kejaksaan Agung menduduki peringkat ketiga setelah TNI dan Presiden,” kata Rizka saat memaparkan hasil survei. bertajuk “Asesmen Masyarakat 10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo”, secara virtual, Jumat (4/10/2024).
Lembaga penegak hukum lainnya yakni Polri memiliki tingkat kepercayaan masyarakat sebesar 67 persen. Sementara tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencapai 61 persen.
“KPK juga menjadi catatan penting karena dulu merupakan lembaga yang paling dipercaya diantara lembaga penegak hukum lainnya. Namun kini KPK sudah terpuruk sehingga hanya 61 persen yang mempercayainya,” kata Rizka.
Survei Indikator dilakukan pada 22-29 September 2024 terhadap 3.400 responden di 11 provinsi. Sementara tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen.