Regional

Dalam 3 Bulan Sudah 2 Kali Kucing Mati Massal di Kota Malang, Siapa Pelakunya?

thedesignweb.co.id, Malang – Kematian seekor kucing besar di Kota Malang menimbulkan kekhawatiran karena ada dua kejadian yang dilaporkan dalam tiga bulan terakhir. Dilihat dari gejalanya, dugaan penyebabnya sama, yakni keracunan oleh orang yang ceroboh.

Peristiwa terkini, 16 ekor kucing mati keracunan di Jalan Danau Maninjau Barat 1 Blok 1B, Sawojajar, Kedungkandang antara 5 hingga 10 Oktober 2024. Hingga kini, pengurus Organisasi Warga (RT) masih berupaya mencari pelakunya.

Kejadian serupa juga terjadi sebelumnya pada akhir Agustus 2024 di Perumahan Pondok Cempaka Indah di Sukun. Dalam kurun waktu tersebut, ditemukan 12 kucing peliharaan dalam keadaan mati, diduga keracunan.

Banyaknya kucing rumahan seringkali menimbulkan masalah, seringkali menjadi korban karena kecerobohan orang. Pemerintah setempat mengimbau warga untuk tidak menganiaya hewan tersebut. Pusat rabies yang direncanakan akhir tahun lalu juga tidak terlaksana.

Slamet Husnan, Kepala Dinas Keamanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, mengimbau warga yang memelihara kucing untuk membersihkan kandang dan sampah di rumahnya. Agar tidak terjadi masalah antar tetangga akibat kotoran kucing misalnya.

“Jangan sampai kucing-kucing itu membuat keributan di lingkungan sekitar,” kata Husnan.

Karena banyaknya kucing dan kesehatan hewan, Dispangtan tidak bisa berjalan dengan baik. Tahun ini misalnya di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) akhir September lalu baru dilakukan satu kali vaksinasi rabies dan kebiri kucing.

Menurut Husnan, rata-rata vaksin rabies yang diberikan saat itu adalah 100 dosis. Sementara untuk memandulkan atau mensterilkan kucing hanya mencapai 50 orang. Jumlah tersebut sangat tidak sebanding dengan jumlah kucing.

“Karena kekurangan anggaran, kami hanya bisa menyediakan ini,” ujarnya.

Bambang Priyadi, Ketua RT 3 Jalan Danau Maninjau Barat 1 Blok 1B, Sawojajar, Kota Malang, berharap pemerintah kota memperkuat koeksistensi kesejahteraan hewan. Hal ini termasuk meningkatkan vaksinasi rabies dan mensterilkan kucing.

“Kalau bisa dilaksanakan tidak sekaligus, tapi di semua desa. Ya, warga akan menerimanya,” ujarnya.

Di kawasan Bambang tercatat 16 ekor kucing mati, salah satunya merupakan hewan peliharaan yang diduga keracunan. Dia tidak bisa berhenti berpikir bahwa seseorang akan melakukan sesuatu yang kejam dengan meracuni hewan peliharaan ini.

“Jika ada masalah pada kucing, bisa merujuk ke pemiliknya atau mendiskusikannya dengan baik untuk mencari solusinya,” ujarnya.

Kejadian ini viral di media sosial, Polsek Kedungkandang dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) bergegas mendatangi lokasi. Belum diketahui siapa pelakunya dan jenis racun apa yang digunakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *