THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Lifestyle

Dari Dapur ke Pesawat, Bagaimana Minyak Jelantah Bisa Menyelamatkan Lingkungan?

thedesignweb.co.id, Jakarta – Minyak jelantah yang biasa dibuang setelah dimasak di dapur ternyata bisa didaur ulang menjadi biodiesel, bahan bakar ramah lingkungan. Proses ini mengurangi polusi, ketergantungan pada bahan bakar fosil dan merupakan solusi energi yang menyelamatkan lingkungan.

Start-up Nuvolium meluncurkan inovasi bertajuk UColllectBox untuk mendorong masyarakat mengumpulkan dan mendaur ulang minyak goreng bekas. Kotak pengumpul minyak goreng bekas saat ini tersedia di lima kota: Jakarta, Tangerang, Bandung, Bojonegoro dan Bali, dan pusat pengumpulan baru akan dibuka di Sidorjo dan Surabaya.

“Kami percaya bahwa setiap individu, komunitas atau organisasi mempunyai peran dalam menjaga lingkungan. Mereka yang menggunakan minyak goreng memiliki tanggung jawab untuk mengumpulkannya dan menyerahkannya kepada perusahaan bersertifikat seperti Nuvolium yang mendaur ulangnya menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Untuk pesawat terbang ,” Cynthia Lifestyle Liputan6 dalam wawancara online pada 8 November 2024, kata Place.

Setelah dikumpulkan, minyak jelantah diolah melalui beberapa tahap menjadi bahan bakar penerbangan (SAF) yang ramah lingkungan. Pertama, minyaknya disuling.

“Kemudian, minyak tersebut mengalami reaksi kimia yang disebut transesterifikasi, yang berubah menjadi biodiesel. Biodiesel ini dimurnikan melalui hydroprocessing untuk menghilangkan kotoran dan meningkatkan kualitas bahan bakar. Menurut data, penggunaan SAF mengurangi emisi karbon hingga 80 persen dibandingkan bahan bakar jet konvensional, “ucap Cyntia.

“Penyimpanan minyak jelantah tidak dibatasi oleh waktu. Namun, ini adalah tindakan yang harus kita lakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.

Cynthia mengatakan, pengelolaan minyak jelantah yang baik akan memberikan manfaat bagi semua pihak. Pertama, masyarakat bisa mendapatkan uang dengan mengumpulkan minyak jelantah di kotak UCOllect. Deposan mendapatkan hadiah uang tunai instan hanya dengan memasuki aplikasi. Kedua, lingkungan terselamatkan melalui pembuangan minyak jelantah yang lancar.

Ketiga, berbagai perusahaan, organisasi, dan pemerintah memperoleh manfaat dari pengurangan gas rumah kaca. Keempat, penggunaan SAF atau bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat terbang berdampak pada siklus perekonomian dan seterusnya.

“Melalui sistem ini kami bisa membantu tempat ibadah karena bisa dijadikan sebagai sarana berdonasi,” tambah Cynthia. 

“Kalau soal minyak jelantah, aksesnya masih terbatas. Tanpa adanya tempat khusus untuk membuang minyak jelantah, pemilahannya di tingkat pengguna semakin sulit. Jadi, UCOllect adalah solusi yang spesifik. butuh QR untuk menggunakan minyak goreng dan memanfaatkan manfaatnya.

Cynthia menegaskan, minyak jelantah tidak bisa sembarangan dibuang ke lingkungan tanpa adanya pengolahan yang tepat. Dampaknya adalah menyumbat saluran pembuangan dapur dan mencemari air tanah yang masih banyak digunakan di Indonesia.

“Dampaknya sangat luas tergantung prosesnya, apalagi bagi yang membuang sampah sembarangan. Pertama pasti mencemari air dan tanah, berdampak pada lingkungan sekitar, menarik serangga dan sangat berbahaya. Sifat minyak peka terhadap api sehingga mudah terbakar. menimbulkan bahaya kebakaran,” katanya.

Ia menjelaskan, kandungan lemak pada minyak jelantah membuat minyak cair lebih mudah menempel pada dinding pipa. Minyak jelantah tercampur dengan sampah jenis lain dan dibuang sembarangan karena sulit didaur ulang. Berdasarkan data tahun 2022 di Indonesia, kurang dari 30 persen minyak jelantah yang dihemat. 

“Berbagai permasalahan tersebut mendorong Nuvolium memperluas kehadirannya dengan mesin otomatis yang dapat menggunakan pusat penyimpanan minyak goreng di berbagai kota di Indonesia,” kata Cynthia.

Cynthia menjelaskan Nuvolium menentukan titik lokasi berdasarkan kebutuhan, permintaan, dan kepadatan penduduk. Hingga saat ini Nuvolium sudah memiliki sekitar 50 lokasi UCollection Box dan akan terus bertambah. 

“Diharapkan akan ada 100 lokasi pada akhir tahun 2024. Pengguna kini dapat dengan mudah mencari lokasi melalui aplikasi UCOllect kami, yang juga dapat memberikan saran lokasi UCOllect terdekat berdasarkan lokasi GPS pengguna saat ini. mudah bagi pengguna,” katanya.

Pihaknya kini fokus pada manfaat sosial, insentif berupa uang yang diterima dari pengguna, edukasi lingkungan hidup, workshop daur ulang sampah dapur bekas, dan lain-lain. “Selanjutnya, sertifikasi Nuvolium diakui secara global dengan sertifikasi ISCC (International Sustainability and Carbon Certification) yang memastikan proses pengelolaan limbah kuliner dari hulu hingga hilir terkendali dengan baik, dapat dilacak dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya. 

Dia menjelaskan, minyak jelantah yang masuk ke Nuvolium tidak disalahgunakan untuk dijual kembali. Tugas Pure Nuvolium adalah mendaur ulang dengan aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *