Debat Perdana Pilwalkot Cirebon, Paslon Dani-Fitria Kampanyekan Sekolah Gratis
Cirebon thedesignweb.co.id melangkah ke momen penting selama kampanye Cirebon City. Tiga Pason mengadopsi visi dan ide misionaris mereka selama diskusi kandidat pertama Cirebon 2024.
Salah satunya adalah kandidat 1, Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati. Kandidat Fitry Dani ini akan melanjutkan kampanye sekolah gratis untuk membahas diskusi tentang kandidat babak pertama.
“Kami menekankan pentingnya meningkatkan Indeks Kinerja Manusia (HDI). Program ini adalah bagian dari misi agama Cirebon (remaja) yang beragama dan makmur,” kata Dani Mardan pada hari Rabu (10.10.2012).
Dalam program ini, Dani-Phitry ingin menerapkan pemerintahan yang murni dan kompetitif. Dia berharap Cirebon akan menjadi kota yang religius dan kembali ke Roh Wali.
Dia mengatakan program itu akan menerima infrastruktur dan persaingan yang baik untuk pertumbuhan ekonomi. Menurut Dan, nomor HDI Cirebon City, yang berada di posisi 74,46 persen, harus ditingkatkan.
“Ini telah menunjukkan hasil yang baik, tetapi kami ingin Cirebon memasuki kategori atas,” kata Paslon, yang dibawa oleh Pan dan PDIP.
Menurutnya, penting untuk memastikan bahwa orang -orang Cirebon dapat menikmati pendidikan berkualitas lebih tinggi. Dan memiliki kesempatan untuk bereaksi terhadap wacana pasang seragam bebas 2 -kandidat.
Menurutnya, pendidikan gratis harus menjadi prioritas, memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan konsep sekolah anggaran regional Cirebon City (APBD) (BOS).
“Saat ini, basis regional BOS masih minim, dengan hanya 130.000 rps per tahun. Kami berharap dapat ditingkatkan menjadi setidaknya 500.000 rp,” jelasnya.
Dia menekankan bahwa pertumbuhan BOS memfasilitasi beban orang tua tanpa perlu biaya tambahan. Termasuk bukan diploma mereka ditahan karena mereka tidak mampu membayar biaya di sekolah.
Dani mengatakan fokusnya adalah pada distribusi seragam sekolah melalui Program Beasiswa Doprone untuk orang -orang yang kurang beruntung.
Dani berpendapat bahwa pembiayaan seragam 51.000 siswa dibebani dengan APB Cirebon City, terutama di tengah -tengah kondisi ekonomi, yang masih dipengaruhi oleh epidemi.
“Penting bagi masyarakat untuk membayar lebih di sekolah, sambil memuaskan kebutuhan dasar lainnya melalui program yang lebih bertujuan,” katanya.