Demo di Jalan Kusumanegara Jogja Berujung Ricuh, Massa Bentrok dengan Polisi
thedesignweb.co.id, Bandung – Demonstrasi deklarasi “Papua Barat Merdeka” melalui aksi massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di sepanjang Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Jogja berakhir ricuh.
FYI, aksi yang digelar pada Minggu (12/12/2024) sekitar pukul 12.30 WIB dan dimulai dengan baik. Namun, demonstrasi berakhir dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi.
Melansir saluran daerah Liputan6, massa awalnya menggelar aksi long march di sepanjang Jalan Kusumanegara dengan tertib. Sementara itu, sekitar pukul 15.15 VIB situasi mulai memanas.
Berdasarkan akun Instagram (@merapi_uncover), pengunjuk rasa sempat terlibat adu mulut dengan petugas polisi di salah satu jalan. Polisi berusaha memperbaikinya dan situasi kembali kondusif.
Kemudian, sekitar pukul 17.40 situasi di VIB kembali memanas dengan bentrokan antara massa dan polisi yang berujung pada bentrokan. Bentrokan terjadi saat penonton diminta mengakhiri aksi dan membubarkan diri, namun tetap bertahan di tempat.
Situasi diketahui memanas di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gajah, Umbulharjo. Terjadi saling dorong antara massa dan aparat keamanan hingga kekacauan meluas dan suasana semakin tidak terkendali.
Polisi mengambil tindakan untuk membubarkan massa yang tersisa, namun beberapa peserta aksi menentang aksi tersebut. Akibatnya, terjadi bentrokan, menurut beberapa laporan, hingga kedua belah pihak saling melempar benda keras.
Kabid Humas Polda DIY, Kompol Nugroho Arianto, dalam keterangannya menjelaskan, sejak awal operasi, polisi berupaya melakukan pendekatan secara meyakinkan.
Pihaknya pun mengingatkan dan memberi waktu kepada massa untuk menyelesaikan aksinya sesuai izin yang diberikan. Namun ketika waktu aksi berlalu, sejumlah orang tetap bertahan dan memaksa polisi bertindak.
“Kami telah mengingat dan memberikan waktu kepada massa untuk menyelesaikan aksinya sesuai izin yang diberikan.” Namun mereka tetap bertahan sehingga harus diambil langkah tegas untuk menjaga ketertiban umum,” jelasnya.
Kompol Nugroho Ariranto juga mengatakan pihak berwenang akan melakukan penilaian menyeluruh pasca kejadian tersebut. Termasuk mempertanyakan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Bentrokan tersebut menyebabkan lalu lintas di sekitar Jalan Kusumanegara terganggu dan pengendara harus mengambil jalur alternatif. Sementara itu, situasi di lokasi berangsur membaik karena massa membubarkan diri sekitar pukul 18.30 VIB.
Kapolres Jogja Kompol Aditya Suria Dharma mengatakan, tindakan awal ini tepat waktu. Usai aksi tersebut, massa pun kembali berjalan kaki ke penginapannya dengan kondisi yang menguntungkan.
“Mereka sudah kembali, jadi ada yang mengibarkan bendera Bintang Kejora.” “Kami berusaha mengamankannya, namun mereka langsung menyerang kami,” ujarnya.
Aditya juga mencontohkan, banyak sekali barang-barang milik warga desa, terutama warung-warung terdekat, yang barang-barangnya digunakan dalam penyerangan tersebut. Salah satu penyewa berinisial B menjelaskan, ada perabotan yang rusak.
“Pinggul ayah itu patah.” “Kursi tamunya dari kayu jati. Entah dibuang atau memang berantakan,” ujarnya kepada media.
Termasuk furnitur seperti kursi tamu dan kayu dari tetangga yang rumahnya berseberangan jalan. Saat itu, warga mengatakan ada imbauan dari polisi agar warga masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar.