WEB NEWS Demo HUT Kabupaten Serang Berujung Ricuh, Mahasiswa Jebol Pagar Kantor Bupati
thedesignweb.co.id, Serang – Ribuan aksi unjuk rasa memperingati HUT ke-498 Balai Kabupaten Serang, Banten. Setidaknya ada tiga kelompok mahasiswa yang ikut dalam demonstrasi tersebut, yakni Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang Bersatu (AMKSB) yang beranggotakan organisasi akar rumput, HMI MPO, dan PMII.
Niat HMI MPO membakar ban di depan kantor pemerintahan Bupati Serang gagal karena diterima Ratu Tatu Chasanah selaku Bupati Serang. Para pengunjuk rasa PMII kemudian bersuara di depan kantor pemerintah setelah mahasiswa hijau dan hitam itu pulang.
Massa AMKSB terakhir datang dan langsung merobohkan pagar depan Kantor DPRD Kabupaten Serang yang terletak di depan gedung Bupati Serang. Saat barikade utama jebol, terjadi adu mulut antara Satpol PP dengan mahasiswa hingga berujung saling dorong dan pemukulan.
“Selama 10 tahun kepemimpinan Ratu Tatu Chasana, maupun 5 tahun staf legislatif DPRD, banyak permasalahan di berbagai bidang yang tidak pernah terselesaikan dan semakin parah, seperti masalah stabilitas ekonomi, inflasi, pengangguran, kesehatan. , Pendidikan, Lingkungan Hidup, Infrastruktur, Serah Terima “fungsi pertanahan, perampasan tanah, reformasi birokrasi belum sepenuhnya terealisasi,” kata Abroh, Humas AMKSB, Selasa (8/10/2024).
Para mahasiswa bersatu dan menyoroti berbagai fakta yang ada di masyarakat seperti seringnya terjadi penumpukan sampah, dugaan korupsi alih fungsi lahan Situ Ranka Gede yang kini dikelola Kejaksaan Banten, angka pengangguran, serta angka kematian ibu dan anak. , fasilitas pendidikan dan kesehatan yang mereka anggap tidak memadai.
Menurut mahasiswa, meski terdapat 362 perusahaan di kabupaten tersebut, namun tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2023 sebesar 9,94 persen. Kemudian pada 2023 hanya terdapat 1.163 lapangan kerja, kalah dibandingkan Kabupaten Lebak yang memiliki 2.187 lapangan kerja di 42 perusahaan.
“Kabupaten Serang sedang mengalami darurat sampah dan darurat pencemaran limbah industri, yang diperparah dengan minimnya TPSA di Kabupaten Serang yang menjadi bukti kegagalan Pemerintah Kabupaten Serang dalam bidang lingkungan hidup,” jelasnya.
Para mahasiswa mengecam monopoli dan permainan harga dalam segala hal mulai dari pupuk hingga penjualan produk pertanian, meskipun berstatus kawasan pertanian dan melimpahnya lahan pertanian. Oleh karena itu, ia belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Serang.
Kemudian penyaluran bantuan dimonopoli dan harga produk dimonopoli sehingga berdampak pada buruknya kesejahteraan petani di Kabupaten Serang, jelasnya.
Massa aksi HMI dan PMII diterima Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Ketua DPRD Bupati Serang Bahrul Ulum. Berbeda dengan massa aksi AMKSB yang langsung merobohkan pagar utama saat menduduki HUT ke-498 Kabupaten Serang.
Hanya Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum yang menerima massa aksi. Hal ini disebabkan karena para pengunjuk rasa AMCSB tidak mau bergabung dengan barisan pengunjuk rasa lainnya, karena ada kesamaan isu yang mereka angkat.
“Teman-teman mahasiswa bisa duduk bersama dengan HMI, PMII, agar jawabannya tidak terulang kembali dan mengetahui dimana tadi malam dan permasalahan yang sama dan kenapa kita tidak bertemu, barulah kita bisa menyampaikan keinginan yang sama. Kami mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman sebagai bentuk kepedulian terhadap Kabupaten Serang,” kata Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Selasa (10/8/2024) di lokasi yang sama.
Politisi Golkar itu meyakinkan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menjawab semua persoalan dan pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa. Bahrul Uloom juga meminta para pengunjuk rasa untuk berbicara dengan DHRD untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Menurut Bahrul Ulum, tidak ada pemerintah yang ingin membuat rakyatnya menderita.
“Tidak ada pemerintah yang tidak ingin mensejahterakan rakyatnya. Bahkan visi misi bupati dan Pak Panji ingin mensejahterakan rakyatnya,” jelasnya.