Depo Bangunan Incar Penjualan Rp 3 Triliun pada 2025
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Caturkarda Depo Gedung Tbk (DEPO) optimis kinerja perseroan tetap terjaga di tahun 2025. Hal ini antara lain karena kepercayaan terhadap transisi pemerintahan baru yang dinilai cukup stabil.
Depo Bangunan optimis menatap tahun yang akan datang dengan strategi pertumbuhan yang matang dan fokus pada efisiensi proses, perluasan saluran distribusi dan pengembangan layanan omnichannel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh Indonesia. Perusahaan bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai pemasok bahan bangunan dan solusi perbaikan rumah terkemuka di Indonesia.
“Untuk tahun depan kami optimistis akan meraih pendapatan penjualan sekitar Rp 3 triliun. Sedangkan laba bersih kami perkirakan akan tetap stabil sesuai situasi dan pemerintahan baru yang dinilai lebih stabil,” ujarnya. PT Caturkarda Depo Gedung Tbk, Kambiyanto Kettin dalam paparan publik, Jumat (15/11/2024).
Hingga kuartal III 2024, DEPO mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 2,5% mencapai Rp 2,02 triliun. Rata-rata ukuran keranjang adalah Rp 1,35 juta per transaksi, naik 2,7% dari tahun sebelumnya.
Sektor penjualan online juga menunjukkan pertumbuhan dengan kontribusi sebesar Rp 210,43 miliar atau meningkat 12,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dan kini mewakili 10,3% dari total penjualan perseroan.
Meski laba bersih turun 6,7%, namun laba kotor tercatat meningkat 7,1% mencapai Rp389,08 miliar atau setara 19,1% dari total penjualan, tambah Kambiyanto.
DEPO telah membuka dua toko baru pada akhir tahun 2024, yaitu di Rungkut (Oktober) dan Rempoa (November), dan satu toko lagi akan dibuka di Depok pada bulan Desember mendatang.
Dengan demikian, total jaringan toko DEPO kini mencapai 16 lokasi di seluruh Indonesia, menegaskan komitmennya untuk memperluas jangkauan dan memudahkan konsumen mendapatkan produk berkualitas.
Sekadar informasi, Depo Bangunan merupakan pionir yang memperkenalkan cara pembelian bahan bangunan dengan konsep One-Stop Shopping di Indonesia, dengan badan hukum yang didirikan pada tahun 1996 bernama PT Caturkarda Depo Gedung Tbk.
PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) akan membagikan dividen tahun buku 2023 senilai Rp 27,16 miliar atau Rp 4 per saham. Rencana tersebut mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Kamis, 6 Juni 2024.
“Pihak yang berhak atas dividen adalah para pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 16.00 WIB,” kata Direktur Utama PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk Kambiyanto Kettin dalam keterangan resminya. pernyataan tersebut. Jumat (7/6/2024).
Beberapa tanggal penting yang perlu diperhatikan termasuk cum dividen di pasar umum dan pasar diperdagangkan yang dijadwalkan pada 14 Juni 2024. Lalu, ex dividen di pasar biasa dan diperdagangkan pada 19 Juni 2024.
Dengan pembagian dividen di pasar spot pada tanggal 20 Juni 2024 dan ex dividen di pasar spot pada tanggal 21 Juni 2024. Pembayaran dividen akan dilakukan paling lambat tanggal 5 Juli 2024.
“Pada tahun fiskal 2023, perseroan mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan. Seiring dengan pertumbuhan industri ritel, penjualan bersih perseroan juga meningkat dari Rp 2,68 triliun, meningkat 4,84% dari Rp 2,56 triliun pada tahun 2022.” .
Dari sisi profitabilitas, pada tahun 2023 Perseroan mampu mempertahankan margin laba kotor sekitar 19% atau setara dengan Rp 507 miliar. Namun karena adanya peningkatan beban operasional khususnya biaya pegawai, peningkatan kegiatan promosi dan biaya operasional outlet baru, hal ini berdampak pada penurunan margin keuntungan tahun berjalan dan nilai keuntungan tahun berjalan.
Laba tahun berjalan perseroan tahun 2023 sebesar Rp 85,65 miliar dengan margin laba tahun berjalan sebesar 3,19%. Kinerja tersebut turun 17,1% dari laba tahunan berjalan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 103,4 miliar dan margin laba tahunan berjalan sebesar 4,0%.
Nilai pertumbuhan organik tertinggi disumbang oleh Bali sebesar 33,4%, disusul Jawa Barat sebesar 1,8% dan bisnis baru di Sumatera Utara. Pada tahun 2023, perseroan akan membuka 1 toko baru tepatnya di Rajawali, Jawa Timur.
Pertumbuhan ini didukung oleh fundamental keuangan yang kuat dan kebijakan strategis perusahaan yang tepat. Kebijakan strategis perusahaan pada tahun 2023 adalah memperluas basis pelanggan dengan membuka titik penjualan fisik, meningkatkan operasional ramah lingkungan dan meningkatkan pelayanan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Penerapan kebijakan strategis Perseroan tersebut di atas tercermin pada pergerakan neraca perseroan. Total aset perseroan per Desember 2023 meningkat menjadi Rp2,08 triliun dari Rp1,78 triliun pada akhir tahun 2022.
Begitu pula dengan liabilitas yang meningkat menjadi Rp836,68 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp609,97 miliar. Sementara itu, modal meningkat menjadi Rp 1,24 triliun dari Rp 1,17 triliun pada akhir tahun 2022.