Di Balik Dapur Produksi Teater Musikal yang Kian Digandrungi dan Asa Merangkul Lebih Banyak Penonton
Liputan6.com, Jakarta – “Apa jadinya konsernya? Studio musiknya akan seperti apa? Setelah pandemi nanti seperti apa?” Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul, setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, ketika banyak seni terpaksa menghentikan aktivitas online atau mengubah format karena pandemi Covid-19.
Kini, seiring dengan meredanya wabah dan kehidupan sehari-hari kembali normal, judul-judul teater musikal bermunculan satu per satu. Tiket pertunjukan demi pertunjukan terjual habis. Jadi bisakah kita mengatakan bahwa ini adalah kebangkitan teater musikal?
Sebagai permulaan, direktur program Indonesia Kaya Renitasari Adrian menjelaskan bahwa baginya, teater adalah jenis teater yang menggabungkan unsur drama, musik, dan tari untuk menyampaikan cerita dengan cara yang kuat dan emosional.
“Teater musikal memungkinkan penonton merasakan cerita melalui alunan lagu yang menawan dan akting yang brilian, menjadikannya pengalaman teater yang lebih hidup dan menyentuh,” ujarnya dalam pesan kepada LifestyleLiputan6com, Jumat, 30 Agustus 2024.
“Untuk kami,” lanjutnya. “Teater musikal merupakan salah satu cara merayakan dan mengembangkan seni pertunjukan di Indonesia dengan menawarkan karya-karya kreatif, inovatif serta peluang untuk menjangkau penonton dari berbagai daerah.”
Saat terlibat dalam produksi pertunjukan teater musikal, Renita mengatakan, Indonesia Kaya ingin memastikan tidak hanya berkualitas, tetapi juga praktis dan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan seni rupa di Indonesia. “Salah satu yang membuat kami khawatir adalah apakah tema yang kami angkat mencerminkan nilai-nilai dan warisan budaya Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Indonesia Kaya mencatat sejauh mana produksi teater musikal memperkenalkan pendekatan-pendekatan baru baik dari segi cerita, musik, koreografi, dan desain panggung, yang mampu memberikan pengalaman baru dan inovatif bagi penontonnya.
“Mudah-mudahan teater musikal dapat memberikan wadah yang mendukung perkembangan seniman-seniman muda,” imbuhnya. “Bersama-sama, kami tidak sekedar memberikan dukungan finansial, tetapi sebagai mitra kreatif yang membantu memastikan bahwa setiap proyek teater musikal tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi ekosistem di Indonesia.”
Menurut Renita, cerita yang kuat dan relevan adalah landasan dari setiap studio musik yang sukses. Ia berbagi, “Naskahnya harus memiliki kemampuan untuk menggugah emosi penonton dan memberikan interpretasi yang menarik dengan karakter yang mendalam. Ada pula komposisi-komposisi yang bisa menyentuh emosi penontonnya, terutama lagu-lagu yang mudah diingat penontonnya, sehingga tetap membekas di ingatan penonton lama setelah keluar dari home theatre.”
Selain itu, teater musikal tentunya membutuhkan aktor yang mampu memerankan karakter, dan menyampaikan emosi melalui suara dan gerakan. “Semua itu dipadukan oleh sutradara yang memiliki visi jernih dan kreativitas tinggi, sehingga semua aspek terintegrasi dengan baik di atas panggung dan membuat penonton terkagum-kagum,” kata Renita.
Kini, Anda melihat peningkatan signifikan dalam minat dan apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan, termasuk teater musikal. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produksi teater musikal yang berkualitas baik dari segi cerita, musik, akting dan setting panggung, yang turut membantu popularitas teater musikal sebagai salah satu bentuk hiburan sehingga memungkinkan kenikmatan yang lebih luas bagi penontonnya
“Hal ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak, salah satunya adalah rekan media yang selalu hadir dan mendukung penyebaran informasi yang berkualitas dan bermanfaat,” kata Renita. “Selain itu didukung oleh perkembangan teknologi.”
“Dengan semakin banyaknya pilihan hiburan, penonton Indonesia mencari bentuk hiburan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan pengalaman yang imersif. Teater musikal memadukan cerita, musik, tarian, dan pemandangan spektakuler yang kuat.
Renita mengatakan, besarnya antusiasme penonton terhadap teater musikal terlihat dari pertunjukannya yang bisa diputar lebih dari tiga kali dan tiketnya selalu terjual habis. Ia mencontohkan pementasan “Intraxi” Jakarta Movin pada Agustus 2024 yang diperpanjang menjadi 12 babak dan ludes terjual.
Renita menambahkan, “Ada juga panggung musik ‘Ke Keluarga Semara’ yang dipertunjukkan selama kurang lebih 30 hari dan rata-rata penjualan tiketnya mencapai 80 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pasar penggemar seni musik sudah mulai berkembang. untuk terus berkembang. Terus berkembang,” katanya.
Tak hanya di Indonesia, awal tahun ini, Sabtu (31/8/2024), Vox menuliskan pertunjukan Broadway kini berhasil menjadi pertunjukan berbasis musikal jukebox dan film-film populer yang sudah dikenal semua orang Jika “Ke Keluarga Semara” di Indonesia, maka “Back to the Future: The Musical” akan menjadi contoh di luar negeri.
Mempertahankan kebangkitan teater musikal tentunya harus dibarengi dengan peningkatan akses penonton untuk menciptakan ekosistem pertunjukan yang sehat. “Harga tiket bisa diubah untuk menarik penonton lebih luas, terutama yang hanya ingin melihat pertunjukan musik,” kata Renita.
“Dengan menawarkan tiket dalam kisaran harga berbeda, termasuk tiket terjangkau, akan lebih banyak orang terdorong untuk mencoba menonton pertunjukan tanpa beban finansial,” ujarnya. “Media sosial dan platform digital juga dapat membantu menjangkau khalayak yang lebih muda dan dinamis melalui beragam konten interaktif yang dapat menarik perhatian mereka yang belum terbiasa dengan teater musikal.”
Menurut Renita, menciptakan ekosistem seni merupakan pekerjaan rumah bersama. “Hal ini tidak bisa dilakukan oleh Indonesia Kaya saja. Perusahaan lain bisa ikut ambil bagian dan berkontribusi mendukung kesenian Indonesia agar bisa maju,” tegasnya.