Di Negara Ini, Baterai Mobil Listrik Melebihi 90 Persen Dilarang Parkir di Basement
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pihak berwenang di Seoul, Korea Selatan sangat prihatin dengan risiko kebakaran pada kendaraan listrik. Oleh karena itu, pemerintah daerah menyiapkan peraturan baru yang melarang pemilik mobil listrik yang baterainya terisi lebih dari 90 persen untuk memasuki tempat parkir bawah tanah alias basement.
Carscoops melaporkan awal bulan ini bahwa sebuah Mercedes-Benz EQE terbakar saat diparkir di garasi bawah tanah sebuah apartemen di Inchoen dan menyebabkan kebakaran besar.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 140 kendaraan dimakan si jago merah, mengakibatkan 23 orang dilarikan ke rumah sakit dan sekitar 700 warga dievakuasi.
Selain membatasi akses ke garasi bawah tanah bagi kendaraan listrik dengan kapasitas baterai lebih dari 90 persen, aturan baru tersebut juga memberlakukan batasan biaya 80 persen untuk pengisian cepat di ibu kota Korea Selatan.
Ada juga rencana untuk memperkenalkan batasan muatan pribadi. Aturan baru ini bisa diterapkan pada akhir September 2024.
Namun banyak pakar kendaraan listrik di Tanah Air yang menentang aturan tersebut. Menurut Profesor Yoon Won-Sub, yang mengepalai pusat penelitian baterai yang dijalankan oleh Universitas Sungkyunwan dan Samsung SDI, tidak ada bukti bahwa baterai yang terisi penuh menimbulkan risiko kebakaran yang lebih besar.
“Beban yang berlebihan bukan menjadi faktor penentu terjadinya kebakaran,” ujarnya. “Sejak awal, kendaraan listrik dirancang untuk tidak pernah mencapai tenaga maksimal, meski dashboard menunjukkan muatan 100 persen,” ujarnya.
Kebakaran kendaraan listrik menjadi ancaman nyata dan segera terjadi. Selain itu, penggunaan kendaraan roda empat bertenaga baterai semakin meluas di beberapa negara, termasuk Korea Selatan.
Faktanya, baru-baru ini sebuah mobil listrik Mercedes EQE terbakar di tempat parkir bawah tanah sebuah apartemen di Incheon, Korea Selatan.
Japan Times menyebutkan kebakaran tersebut merusak 140 kendaraan dan menyebabkan 23 orang dilarikan ke rumah sakit dan sekitar 700 warga dievakuasi.
Akibat kasus ini, Carscoops melaporkan, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan mengadakan pertemuan darurat untuk meninjau serangkaian kebakaran kendaraan listrik yang terjadi di negara tersebut.
Sementara itu, Reuters juga melaporkan bahwa pemerintah Negara Bagian Ginseng segera mengumumkan tindakan komprehensif terkait kebakaran kendaraan listrik.
Hal ini bisa terjadi pada awal bulan depan, dengan laporan terbaru yang menunjukkan bahwa akan ada peraturan yang akan memaksa produsen mobil untuk mengungkapkan siapa yang memasok baterai untuk kendaraan listrik mereka.
Jika benar, hal ini nampaknya merupakan bagian dari upaya menyalahkan perusahaan China, seperti Farasis Energy, yang diduga memproduksi baterai pada Mercedes EQE yang terbakar.