Diduga Uang Jasa Dipangkas, Ratusan Nakes di RSUD Yohanes Kupang Protes
COVERAGE6.com, Ratusan Karyawan Kesehatan (Pertumbuhan) di WZ John Kupang, NUST) East Nusa Tenggara (NTT) di Kantor Layanan Publik setempat (Blud) Rabu (12/2/2025) di malam hari.
Protes dilakukan karena layanan dari tingkat layanan yang dilakukan oleh suatu tempat oleh manajemen rumah sakit tanpa sepengetahuan.
Staf anestesi, kata Lisa Usfinit, dia dan ratusan teman yang hanya menginginkan manajemen layanan transparan, karena mereka sekarang dapat bekerja 24 jam untuk menerima pasien, tetapi ada celah dalam distribusi layanan.
“Transparansi di sini, distribusi layanan harus jelas, jika layanan kami berkurang, meminta manajemen untuk bersosialisasi. Jangan berpikir kami adalah pekerja kasar,” katanya.
Dia mengungkapkan, Keanggotaan Penagihan BPJS bahkan diambil dari tingkat layanan, bahkan sampai dikurangi dengan gaji pokok menurut masing -masing.
Menurut LISA, pengurangan layanan yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit di daerah tersebut mencapai 40 atau 50 persen dari pendapatan dan telah mengalami efek ekonomi domestik.
“Faktanya, distribusi layanan kami diselenggarakan, tetapi sejauh ini sampai kami bertemu air karena tidak ada transparansi dan tidak ada yang tahu,” kata Lisa.
Nama lain yang dinaikkan tidak ditambahkan, sampai dia tahu layanan layanan untuk menghasilkan stimulasi yang telah digunakan untuk membayar hutang.
“Biaya layanan ini ingin mengurangi waktu yang harus kami jelaskan. Harus ada transparan dari klaim dan bagaimana layanan kami tahu bahwa bulanan akan didistribusikan,” katanya.
Lihat video dari opsi ini:
Tindakan sutradara dari WZ John Rush Kupang, DrG. Lien Adrian telah menolak keberadaan layanan.
“Tidak ada bagian untuk berbagi layanan uang receh, terutama untuk kepribadian,” kata.
Menurutnya, ada beberapa masalah yang terjadi di rumah sakit daerah itu John the Minusts. Misalnya, pada bulan Desember, hari kerja karyawan tidak lengkap karena liburan, sehingga mempengaruhi penghasilan Anda.
“Masalah layanan menangkap 40 persen dari pendapatan, jadi dalam liburan yang lebih lama. Yang lebih besar, layanan akan lebih besar karena 40 persen ini, yang merupakan layanan,” kata.
“Untuk BPJ, pembiayaan lima persen, tetapi NTT menyediakan provinsi membayar empat persen dan kami harus membayar persen sesuai dengan pendapatan. Persentase diri mereka sendiri, belum membayar 12 bulan.”
Mereka membuat karyawan dan petugas kesehatan mendapatkan penjelasan tentang korek api yang sama, karena mereka telah membuat kesepakatan bersama ketika pertemuan.