Regional

THE NEWS Diikuti Peserta dari 9 Negara, Summer Course Sekolah Vokasi Undip Bahas Teknologi Alternatif untuk Mengatasi Perubahan Iklim

thedesignweb.co.id, Semarang – Departemen Teknologi Industri (DTI) Sekolah Vokasi Undip menyelenggarakan kursus musim panas tahun 2024 dengan topik mengatasi perubahan iklim dan teknologi lain untuk energi berkelanjutan. Kali ini diikuti 9 negara. Tiongkok, Sudan Selatan, Papua Nugini, Pakistan, Nigeria, Tanzania, Vietnam, Afghanistan, dan Kyrgyzstan masing-masing punya satu.

Mahasiswa DTI SV Undip juga mengikuti Program Studi Sarjana Terapan (STr) Desain Mesin Musim Panas 2024, Program Studi STr Teknik Elektro Industri, Program Studi STr Teknologi Rekayasa Kimia Industri, dan Program Studi Teknologi Rekayasa Transportasi dan Penelitian Teknologi. program studi. Acara diselenggarakan dalam format hybrid (online dan tatap muka) dengan peserta lebih dari 140 orang. Ada 100 peserta yang mengikuti pertemuan tatap muka sebenarnya.

Menurut Wakil Kepala Sekolah SV Undip Dr.Eng, Vita Parametha, S. Program M.M, M.Eng ini merupakan salah satu jalan Undip menjadi universitas global. “Saya berharap event internasional ini dapat memberikan manfaat bagi komunitas ilmiah,” kata Vita.

Sementara itu, CEO Dr. Zulfaidah Ariani S.T, M.T 2024 Kursus Respons Perubahan Iklim dan Energi Berkelanjutan.

Memperkenalkan pakar dan akademisi dalam dan luar negeri. Diantaranya adalah Xie Jun (Jerry), pakar teknologi hijau dan panas bumi di bidang kapal dan sistem kelautan di Jiangsu Institute of Maritime Transport (JSSC), sebuah pusat pendidikan dan pertukaran internasional, dan Ph.D Universitas (UGM), Yogyakarta. Ir. Khasani, S.T., M.Eng, IPM., ASEAN Eng. Kapten juga hadir. Rahindra Bayu di Baja Laut Negeri Semarang (Polymarine).

Di sana, ia menjabat sebagai Guru Besar Konversi Energi di Departemen Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB). Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek, Presiden Transisi Energi dan Yayasan Pertamina Agus Mashud S Asngari dengan literatur mengenai kebijakan dan teknologi hijau di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *