Bisnis

Dikeluhkan Calon Penumpang, Perubahan Posisi Imigrasi Terminal 2 Bandara Soetta Berlaku Sejak 8 Oktober 2024

thedesignweb.co.id, JAKARTA – Calon penumpang mengeluhkan alur pemeriksaan imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta 2. Ternyata perubahan tersebut sudah dilakukan sejak lama.

M. Holik Muardi, Senior Manager Komunikasi dan Hukum Cabang Bandara Soetta, mengakui adanya perubahan dalam penegakan keimigrasian. Perubahan tersebut dilakukan dengan merelokasi pos pemeriksaan keamanan dan stasiun imigrasi.

“Iya memang ada perubahan, penataan kembali antara pos pemeriksaan keamanan dan stasiun imigrasi,” kata Holik saat dikonfirmasi thedesignweb.co.id, Senin (11/11/2024).

Ia mengumumkan perubahan tersebut akan terjadi pada 8 Oktober 2024. Calon pelaku perjalanan harus melalui pemeriksaan keamanan sebelum memasuki imigrasi. 

“Kami meminta pengguna jasa yang terbang dari Terminal 2 Internasional untuk mempersiapkan data diri dan bagasinya,” ujarnya.

Holick menjelaskan, proses peninjauan keimigrasian dilakukan secara manual. Perlu diketahui, gerbang imigrasi masih dalam proses pemasangan dan ditargetkan selesai secepatnya.

“Masih dalam proses pengaturan dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan manual di stasiun imigrasi,” tutupnya.

 

Sebelumnya, pengguna Bandara Internasional Soekarno Hatta, khususnya yang menggunakan maskapai penerbangan untuk keberangkatan internasional di Terminal 2, harus memperhatikan lokasi stasiun imigrasi yang berubah sejak 7 November.

Apa saja perubahannya?

“Terminal 2 sekarang sudah ada, kita pindahkan sedikit. Jadi dulu Security Checkpoint (SCP), lalu stasiun imigrasi, lalu SCP. Sekarang sedikit lebih dalam, jadi SCP dulu. Kepala Imigrasi. Informasinya dan Teknologi Komunikasi Mohammad Iman Paski Senin (11/11/2024): “Lalu ke imigrasi, lalu langsung ke gerbang.”

Peralihan otomatis dinonaktifkan

Nantinya, untuk meningkatkan pelayanan, halte Nomor 5 akan ditutup selama 14 hari pertama terhitung mulai malam 7 November 2024.

Hal ini dilakukan untuk memasang gerbang otomatis tambahan sehingga akan ditambah 10 gerbang otomatis, sebelumnya hanya 5.

Namun, selama penangguhan self-driving, 6 stasiun imigrasi selalu bersiaga, memproses layanan pemeriksaan paspor atau dokumen perjalanan bagi penumpang untuk keberangkatan internasional di masa mendatang.

“Jadi, 14 hari setelah 7 November akan diaktifkan 10 akun check-in otomatis dan 6 akun check-in imigrasi. Pada saat yang sama, ini akan ditutup seiring dengan masuk otomatis yang baru, tetapi 6 stasiun check-in akan tetap ada. operasional, jadi” kami mohon pengertiannya.

Iman juga menjelaskan, sosialisasi skema penempatan ini dilakukan Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta melalui berbagai media sosial resmi. Oleh karena itu, calon penumpang diharapkan mengikuti waktu kedatangan penumpang normal karena takut terlambat.

 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tohir mengatakan Kementerian BUMN membatalkan proyek pembangunan Bandara Soekarno Hatta, Singareng, Terminal 4 Tangerang, dan malah melakukan studi kelayakan untuk perbaikan Terminal 1, 2, dan 3.

Menurut Eric, rencana penambahan Terminal 4 Bandara Soetta menelan biaya Rp14 triliun. Dia bergerak cepat untuk meneliti rencana tersebut secara menyeluruh dan menemukan alternatif yang lebih efektif.

“Setelah kami lakukan peninjauan dengan pimpinan kami, Terminal 4 tidak perlu dilakukan, cukup renovasi Terminal 1, 2, dan 3 dengan kebutuhan modal Rp 1 triliun, sehingga terlihat peningkatan kapasitas bandara yang akan mendekati. menjadi 80,1 juta berarti jutaan penumpang, ini efek yang luar biasa,” kata Eric di Jakarta, Senin.

Inilah salah satu kisah sukses Kementerian BUMN. Eric meyakinkan, BUMN harus mampu memanfaatkan kas perusahaan dan APBN secara efektif, efisien, dan bijaksana.

Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk mendorong pembangunan berkelanjutan melalui Rencana Strategis Nasional (PSN) pertumbuhan ekonomi.

 

 

Peningkatan fasilitas di bandara merupakan dukungan praktis untuk meningkatkan industri pariwisata Indonesia. Selain Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Eric juga akan mengembangkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara.

Untuk Bandara Bali, kami juga akan mendorong efisiensi melalui renovasi, sehingga kami berharap dapat meningkatkan kapasitas penumpang dari 24 juta menjadi 32 juta tanpa membangun bandara baru, kata Eric.

Namun, dia menyambut baik pembicaraan pembangunan bandara baru di Pulau Dewi. Eric mengatakan, hal ini merupakan salah satu upaya bocah tersebut untuk mencapai tujuan pariwisatanya yang diperkirakan akan mencapai 50 juta hingga 100 juta orang di masa depan.

“Dalam pertemuan dengan Menko Perekonomian dan Menpar, pariwisata ditargetkan mencapai 20-29 juta dalam 5 tahun ke depan. Artinya, mendukung ekosistem tidak ada di tangan siapa pun kecuali kita, yakni BUMN melalui bandara, penerbangan, dan sebagainya.” kata Eric Ming.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *