Diplomasi Budaya Lewat Festival Iran-Indonesia Movie Week 2025
LIPUTAN 6.com, Festival Jakarta-An Iran dan satu minggu film Indonesia 2025 secara resmi diadakan pada hari Jumat (9/21/2025). Tujuan dari peristiwa ini adalah untuk memperkuat kerja sama budaya melalui film-film sebagai cara diplomasi yang efektif dalam ingatan 755 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Iran (8-220).
Tidak hanya yang terbaik dari dua negara di festival ini muncul, tetapi mereka juga menjadi tempat diskusi untuk pembuat film dan pemangku kepentingan di industri film.
Duta Besar Indonesia dari Iran Republik Islam, Mohammad Boruzza, menekankan pentingnya film ini sebagai bahasa universal yang mampu memenuhi budaya berbagai negara.
“Pada pelantikan Festival Iran dan Indonesia pada minggu 2025, kata Duta Besar Boruzza,” Cinema memiliki kemampuan luar biasa dalam menyediakan pesan budaya dan meningkatkan hubungan keterkaitan. “Dia juga menekankan pengembangan industri film Iran, yang sekarang menjadi salah satu dunia terkemuka di dunia.
Terlepas dari perbedaan budaya dengan bioskop Barat, film Iran dan Indonesia telah berbagi nilai -nilai pendidikan Islam dan sejarah panjang kedua negara. Kerjasama dalam seni, terutama bioskop, semakin penting di era modern ini.
Duta Boruzdi juga mengkonfirmasi pentingnya diplomasi industri sebagai bentuk diplomasi yang paling kemanusiaan. “Kami berharap festival budaya Iran dan Indonesia dapat diadakan secara teratur sesuai dengan memorandum yang ditandatangani,” katanya.
Juga, ia menyarankan bahwa adaptasi dan produksi film bersama dari dua negara mungkin merupakan bulu untuk memperkuat pertukaran budaya ini.
Menurut Duta Besar Boroszardi, kerja sama ini memberikan peluang bagi seniman, sutradara, dan skrip untuk membuat tugas yang dapat membuat tugas yang dapat digunakan untuk generasi mendatang. Selain mempertahankan dan melindungi kemakmuran budaya bersama, kerja sama ini juga mencegah penggunaan budaya tanpa izin dari pihak lain.
Partisipasi dalam festival internasional yang diselenggarakan oleh masing -masing negara juga merupakan elemen penting dalam pengenalan bioskop di kedua negara. Dalam hal ini, pembuat film Indonesia didorong untuk menghadiri Festival Film Internasional Iran sebagai langkah strategis dalam memperluas penyebaran industri film nasional.
Sementara itu, Menteri Budaya Indonesia menonjol Zona menekankan bahwa hubungan budaya antara Indonesia dan Iran telah berlangsung selama berabad -abad. “Pengaruh sastra, filsafat Persia dan sains telah hadir di pulau -pulau dan sekarang terus berkembang melalui film,” kata Fadly Zone.
Menurut Fadly Zone, film ini dianggap sebagai kekuatan besar dalam identitas film, menciptakan jembatan antar-bangsa dan komunitas budaya.
Sinema Iran telah diakui di seluruh dunia dengan banyak filmnya di acara -acara bergengsi seperti Festival Film Cannes, Berlin dan Academy Awards. Di sisi lain, industri film Indonesia juga mengalami pengembangan yang cepat. “Tahun lalu, jumlah pemirsa film nasional mencapai 5 juta rekaman, menunjukkan ekosistem film yang berkembang yang kuat baik secara budaya maupun ekonomi,” kata Menteri Budaya Indonesia.
Pada tahun 2027, Zona Fadly menjelaskan bahwa industri film Indonesia diperkirakan meningkat 6,13 persen per tahun dengan kontribusi sekitar 156 triliun untuk PDB nasional. Diharapkan menjadi forum penting untuk kerja sama kreatif dari Festival Film Iran-Indonesia yang berkelanjutan. Acara ini mendorong pertukaran ide dari bioskop dua negara dan mengeksplorasi peluang baru dalam kerja sama produksi.
Dalam konteks ini, film ini juga memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan masyarakat. Untuk mempertahankan kecepatan industri dan memperkuat jaringan kreatif, akses ke berbagai pekerjaan bioskop perlu diperluas, keterlibatan masyarakat diperkuat dan film dibawa lebih dekat ke publik.
Film -film Festival Iran dan Indonesia 2025 diharapkan memulai pertukaran budaya yang luas tidak hanya dalam bentuk pemutaran film, tetapi juga dengan kerjasama produksi dan pengembangan industri kreatif. Area tersebut dengan fadly menyimpulkan, “Film -film harus menjadi kekuatan budaya dan diplomasi yang terhubung dengan Indonesia dan Iran.”