Saham

Direksi Amman Mineral Internasional Lepas 421,6 juta Saham AMMN, Segini Nilainya

thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Oman Mineral International Tbk (AMMN) mengumumkan penjualan sebagian saham perseroan oleh direksinya. Sekretaris Perusahaan PT Oman Mineral International Tbk Femi Febrianti mengungkapkan, setidaknya ada empat direksi yang menjual saham AMMN.

“Transaksi dilakukan secara serentak pada tanggal 25 September 2024. Tujuan transaksi adalah investasi pribadi dengan status kepemilikan saham langsung,” kata Femi dalam keterangan media yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/9/). . 2024).

Total saham yang terjual mencapai 421.635.200 lembar senilai Rp 1,02 triliun. Rinciannya, David Alexander Gibbs, Irwin Ka Pui Wan, Lal Naveen Chandra, dan Arif Widyawan Sidarto dikabarkan menjual 26.352.200 saham AMMN di harga Rp 9.631 per saham. Dengan demikian, total penjualan masing-masing manajer sebesar Rp 253,8 miliar. Setelah transaksi tersebut, masing-masing penasihat tercatat memiliki 0,109 persen saham AMMN atau setara dengan 79.056.600 lembar saham.

Sebelumnya, masing-masing direksi memiliki 0,1454 persen saham AMMN atau sebanyak 105.408.800 lembar saham. Sementara empat direkturnya dijual, salah satu direktur PT Oman Mineral International Tbk, Alexander Ramli, membeli.

Alexander membeli 105.408.800 saham AMMN dengan harga Rp 9.631 per saham. Jadi total uang yang dikeluarkan untuk pembelian saham AMMN berjumlah 1,02 triliun.

Pasca transaksi tersebut, kepemilikan Alexander di saham AMMN bertambah menjadi 386.989.920 lembar saham atau 0,5336 persen. Sebelumnya Alexander hanya memiliki 281.581.120 saham AMMN atau 0,3883%.

 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Kajian dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melalui anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) diperkirakan mulai memproduksi katoda tembaga pada kuartal IV 2024.

Saat ini perseroan sedang menyelesaikan uji coba commissioning pabrik peleburan tembaga di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hingga 31 Mei 2024, progres proyek yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut telah mencapai 95,5%.

Smelter ini dirancang memiliki kapasitas aliran terpasang sebesar 900 ribu ton konsentrat per tahun (ktpa), jelas Presiden AMNT Rashmat Makaso.

Selain itu, smelter tersebut akan menghasilkan produk akhir berupa katoda tembaga sebanyak 222.000 ton per tahun, serta asam sulfat, chrysobolium, emas perak, dan selenium, kata Rahmat, dilansir Antara, Senin. (15/7/2024).

Lanjutnya, pekerjaan konstruksi fisik dan rekayasa saat ini telah selesai, dan progres smelter masih sebesar 5 persen yang merupakan tahap operasi yang sedang berjalan.

“Proses pemberian penghargaan yang dimulai awal Juni 2024 ini rencananya akan berlangsung selama lima bulan,” kata Rahmat. Peralatan dan infrastruktur

Selama periode ini, berbagai tahapan pengujian peralatan dan infrastruktur akan dilakukan untuk memastikan pengoperasian semua sistem secara optimal sebelum produksi komersial dimulai.

“Salah satu langkah dalam proses commissioning adalah dengan memasukkan konsentrat tembaga sebagai feed ke smelter tersebut. Sedangkan katoda tembaga pertama dari smelter tersebut rencananya akan diproduksi pada kuartal terakhir tahun 2024,” kata Rahmat.

Pada tahun 2023, kontribusi AMNT terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 82 persen.

Dalam membangun smelter ini, AMNT bekerja sama dengan kontraktor internasional antara lain Non-Ferrous Metal Industry Foreign Engineering and Construction Corporation of China (NFC) dan PT Metal Industry Development (PT PIL).

“Kami berharap proyek ini menjadi salah satu twin flash smelter tercepat yang dibangun di luar China,” kata Rachmat.

Perusahaan mendapat sertifikasi Sistem Nasional Pengelolaan Keselamatan Benda Vital (SMP Obvitnas) dari Mabes Polri dengan kategori Gold dan skor kepatuhan 90,44 persen. Berdasarkan Keputusan Presiden No. Undang-Undang Nomor 63 Tahun 2004 dan Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 Undang-undang Nomor (7) Tahun 2019 yang mengatur tentang pengamanan fasilitas vital nasional

Rahmat menjelaskan, sertifikat ini menegaskan komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik terbaik dalam manajemen keselamatan.

“Keberhasilan ini juga merupakan langkah strategis dalam menghilangkan potensi ancaman dan gangguan, serta meningkatkan keamanan operasional secara sistematis,” kata Rahmat.

Selain itu, perseroan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Juknis Pelayanan Pengamanan Obvitnas dengan Polda NTB untuk meningkatkan pengamanan dan pengawasan selama proses pembangunan smelter. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk menyempurnakan sistem manajemen keselamatan yang baru saja disetujui.

 

Sebelumnya, PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) mengumumkan Komisaris Utama Perseroan Agus Progosasimeto dan Ketua Direktur Pelaksana Perseroan Alexander Ramli telah membeli saham AMMN masing-masing pada 1 Juli dan 28 Juni 2024.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/7/2024), Komisaris Utama PT Oman Mineral Internasional Tbk Agus Progusasmito membeli 299.179.940 saham AMMN di harga Rp 2.243 per saham pada 1 Juli 2024. Saham Itu sama dengan 0,4126 persen. Nilai transaksi saham AMMN sebesar Rp 671,06 miliar dengan status kepemilikan saham langsung.

Tujuan transaksi adalah untuk keperluan investasi pribadi berupa kepemilikan saham secara langsung, tulis Sekretaris Perusahaan PT Oman Mineral International Tbk, Femi Febrianti, dalam keterbukaan informasi BEI.

Pasca transaksi tersebut, komisaris utama perseroan, Agoes Projosasmito, kini memiliki 299.179.940 saham atau 0,4126 persen saham AMMN yang sebelumnya tidak dimilikinya.

Begitu pula CEO PT Oman Mineral Internasional Tbk Alexander Ramli membeli saham AMMN pada 28 Juni 2024. Harga pembelian saham AMMN sebesar Rp 2.243 per saham sehingga total pembelian sebanyak 281.581.120 saham. Jumlah saham yang dibeli sebesar 0,3883 persen. Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham tersebut sebesar Rp 631,58 miliar.

Tujuan transaksi adalah untuk keperluan investasi pribadi berupa kepemilikan langsung atas saham, demikian menurut keterbukaan informasi BEI.

Pasca transaksi pembelian saham AMMN, Ketua Direksi perseroan Alexander Ramley memiliki 281.581.120 saham AMMN.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *