Seleb

Dita Meichan Bikin Label, Tantang Arranger dan Pencipta Lagu Dapatkan Hadiah Rp100 Juta

thedesignweb.co.id, Jakarta Dita Meichan kian menapaki jenjang berikutnya setelah 24 tahun berkecimpung di dunia tarik suara. Penyanyi yang akrab disapa Duo Maia ini mendirikan label musik Meichan Musikindo untuk membawa warna baru di belantika musik Tanah Air.

Dita Meichan mengatakan keberadaan label ini tidak hanya penting dari sisi bisnis. Sebagai seorang seniman, ia ingin labelnya menjadi pusat bakat-bakat baru dalam berbagai genre.

“Saya musisi. Saya tahu penulisan lagu, pembagian royalti, dan sebagainya. Semua itu saya pelajari dari pengalaman,” kata Dita Meichan di lokasi SCBD, Jakarta Selatan, sekarang.

“Dengan Meichan Musikindo, saya ingin menjadi klub bagi musisi-musisi baru, baik itu pop, dangdut, atau indie,” kata Dita Meichan.

 

Meichan percaya bahwa musisi di industri musik itu berbeda. Melalui labelnya, Meichan menghasilkan bakat-bakat dengan gaya yang unik dan berbeda dari kebanyakan musisi yang ada saat ini.8

“Setelah saya pelajari, sepertinya mereka mengikuti pasar. Saya kira dengan dibuatnya label yang warna hitamnya tetap, tapi ada kemajuan, bukannya yang nyentrik. Celine Dion, tapi ada Billie Ellis, Lana del Rey,” jelasnya.

 

 

Ia mencontohkan perbedaan gaya Iwan Fals dan Titiek Puspa yang mengangkat tema lagu tentang ‘perempuan di malam hari’. Sebagai langkah awal, Meichan akan menjadi seorang penyanyi dengan menampilkan sebuah karya yang penuh dengan kata-kata bermanfaat.

“Saya akan tampilkan sedikit tentang tema yang akan saya pakai, kurang lebih lagu “Kupu-Kupu Malam” karya Titiek Puspa.

 

Pada saat yang sama, Meichan menantang para penyair dan penyair untuk menampilkan karya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Ia menjanjikan Rp 100 juta untuk penampilan lagu-lagu pilihannya.

“Sekarang saya panggil arranger dan composer, saya main. Bisa kasih ide lagu ‘Kupu-Kupu Malam’ yang saya uraikan tadi, Lagunya nyeleneh. Yang terpilih lebih bagus, saya akan memberi Anda 100 juta dolar dan ini adalah “Rajanya para penulis lagu, mereka tidak membelinya lho. Itu yang memotivasi mereka untuk bermusik dari hati,” kata Dita Meichan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *