Bisnis

Donald Trump Menang Pilpres AS, Ekspor Indonesia Bisa Terganggu?

thedesignweb.co.id, Jakarta Menteri Perdagangan Budi Santoso meyakini ekspor Indonesia tidak akan terhambat pasca Donald Trump memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Menurut dia, ekspor produk asal Indonesia memang akan meningkat.

Dia merenungkan masa kepemimpinannya di AS sesaat sebelum Donald Trump. Namun, dia mengakui adanya kabar adanya tambahan bea masuk terhadap produk yang diimpor AS.

“Masalah sebenarnya, begitulah sebutannya, akan ada tambahan bea masuk ya, tapi saya kira dulu ketika Donald Trump (memimpin) ekspor kita terus meningkat,” kata Mendag Budi di Kapuk Muara. Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (11/8/2024).

Dengan pengalaman itu, dia berharap terpilihnya kembali Donald Trump tidak menimbulkan masalah bagi produk Indonesia. Menurutnya produk Indonesia masih bisa bersaing.

“Saya harap tidak ada masalah, saya harap kita punya daya saing untuk itu,” ujarnya.

Ia mencatat, neraca perdagangan Indonesia ke depan juga diperkirakan akan tetap positif. Ia optimis produk Indonesia tetap diterima pasar Amerika Serikat.

“Iya sejauh ini pengalaman masa Donald Trump juga bertambah. Sejauh ini tidak ada perubahan, tidak ada kendala ya, belum terasa bagi kita. Tapi saya kira kita optimis tidak ada masalah,” dia dikatakan. Dijelaskan.

 

Sebelumnya, Donald Trump memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dengan suara terbanyak. Ia mengatakan, kebijakan ekonomi yang akan diterapkan Trump dinilai mampu menurunkan tingkat ekspor Indonesia ke AS.

Ahmad Hari Firdaus, Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) meyakini Donald Trump akan kembali menerapkan kebijakan proteksionis di bidang perekonomiannya. Secara langsung produk hilir Indonesia akan terancam berada di bawah Negeri Paman Sam.

Artinya, misalnya kita mengekspor produk seperti kelapa sawit dan turunannya, lalu tekstil dan sebagainya, turunan mineral, produk hilir mineral seperti aluminium dan turunannya, maka pertumbuhannya kemungkinan akan menurun atau melambat. alasan yang bisa S. persiapkan,” kata Harry dalam update Liputan6, Kamis (7/11/2024).

Misalnya, kata Harry, tuduhan dumping yang dilakukan AS bisa menurunkan daya saing produk ekspor Indonesia di negara tersebut. Atas tuduhan dumping tersebut, AS berhak menerapkan bea masuk tambahan yang akan membuat produk Indonesia menjadi lebih mahal.

“Kalau kita dituduh dumping, AS berhak menerapkan bea masuk antidumping, artinya kalau kita menjual produk kita di sana, harganya akan lebih mahal. Jadi kemungkinan besar akan menurunkan daya saing,” ujarnya. . Dijelaskan.

 

Sementara dari sisi tren ekspor Indonesia ke AS, Hari juga mengalami penurunan. Saat ini, 9 persen ekspor Indonesia ditujukan ke Amerika Serikat.

Dengan kebijakan proteksionisme tersebut, tingkat ekspor Indonesia dikhawatirkan akan terus menurun.

Artinya, ada kemungkinan dulu pangsa ekspor kita 10 persen, sekarang hanya 9 persen, ke depannya pangsa ekspor Indonesia ke AS bisa menurun. Tren ini terus menurun, jelasnya. . .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *