Dukung Prabowo, DPR Minta Pertamina Benahi Sistem Subsidi BBM dan LPG 3Kg
thedesignweb.co.id, Jakarta – Anggota Dewan Daerah Blok Partai Demokrat Mulyadi menyoroti persoalan subsidi energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kg. Menurutnya, persoalan dukungan tersebut harus segera dibenahi Pertamina terkait pidato Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Khusus DPR RI pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Dalam keterangannya pada Jumat, 24 Oktober 2024, Mulyadi mengatakan: “Terkait arahan Presiden, saya meminta Pertamina segera mengatasi permasalahan dukungan tersebut pada tingkat konseptual dan lapangan.”
Mulyadi ditunjuk sebagai Ketua Komite Kaukus Demokrat
Namun yang mengejutkan adalah belum banyak kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini di masa lalu, kata anggota DPRD asal Sumatera Barat itu.
Kegagalannya, kata dia, adalah sistemnya. Dia menambahkan bahwa para penentu rezim atau pengambil keputusan tidak memahami atau peduli, yaitu menutup mata terhadap fakta di lapangan. Menurut dia, mereka tidak mementingkan persoalan substantif, melainkan norma administratif, lanjutnya.
Oleh karena itu, menurut Presiden Prabowo, kita harus berani mengkaji praktik pelaksanaan dukungan tersebut dan tidak peka membeberkan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi selama ini guna memperbaiki sistem ke depan. tidak akan bertahan lama dan akan terus terjadi dari tahun ke tahun,” jelasnya.
Diketahui, Mulyadi telah dilantik menjadi anggota Republik Demokrasi Indonesia untuk keempat kalinya. Saat ini, Mulyadi kembali duduk di Komite Energi, Komite ke-12 tahun 2024-2029. Sedangkan mitra kerja Komite Kedua Belas adalah Kementerian ESDM, Lingkungan Hidup dan Investasi/BKPM.
Antara tahun 2019 hingga 2024, Mulyadi diangkat menjadi Anggota Sah Komisi Ketiga Republik Demokratik Kongo. Namun di tengah jalan, Mulyadi mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai gubernur Sumbar.
Untuk kedua kalinya (2014-2019), Mulyadi memimpin Komisi Energi yang merupakan komisi ketujuh. Maka Mulyadi tidak asing lagi dengan persoalan energi dan lingkungan hidup.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan, Indonesia harus bisa mandiri energi dan tidak bergantung pada pasokan negara lain. Menurutnya, Indonesia harus memastikan pasokan energinya sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi situasi yang tidak terduga.
Kita juga harus mencapai kemandirian energi. Kita harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dalam situasi ketegangan dan perang di mana-mana. Jika ada yang tidak diinginkan, negara lain harus memikirkan kepentingannya sendiri. Jika itu terjadi, Jika itu terjadi, akan sulit bagi kita untuk mendapatkan energi dari negara lain.”