Elnusa Serap Capex Rp 188 Miliar pada Semester I 2024, untuk Apa Saja?
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Elnusa Tbk (ELSA) telah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 188 miliar pada semester I-2024.
Realisasi tersebut setara 36 persen dari total belanja investasi yang disiapkan perseroan pada tahun ini sebesar Rp 526 miliar. Direktur PT Elnusa Tbk Arief Prasetyo Handoyo menjelaskan belanja modal perseroan dialokasikan untuk beberapa kebutuhan.
Pada segmen usaha hulu, belanja modal dialokasikan untuk akuisisi Jiophone & Promax GRS, HWU Drilling OFS, Mobile Welltest & Wireline Cable. Pada segmen logistik dan distribusi energi, belanja modal dialokasikan untuk kendaraan tangki bahan bakar dan terminal bahan bakar Labuan Bajo. Pada segmen penunjang bisnis, belanja modal akan digunakan untuk pengerukan docking barge ETSA, HW-PUDC SCUPND & AWB ASLO.
“Pada tahun 2024, total investasi sebesar Rp 256 miliar, suatu kenyataan yang akan meningkat seiring ramainya aktivitas investasi di semester II,” kata Arif dalam konferensi analis dan media Elnusa, Rabu (31/07/2024).
Pada paruh kedua tahun ini, sisa belanja modal akan digunakan untuk beberapa keperluan di masing-masing segmen. Pada segmen jasa hulu, belanja modal Elnusa digunakan untuk platform kerja, peralatan pengeboran (CO-Log), penyemenan, unit CTU, laboratorium penyemenan, U-Sit dan E-cutter.
Sedangkan segmen usaha logistik dan distribusi tenaga listrik digunakan untuk kendaraan tangki bahan bakar dan recovery TLPG, sedangkan segmen usaha penunjang SCU digunakan untuk pergudangan umum.
Elnusa merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energy (PHE), bagian dari Subholding Hulu Pertamina. Sebagai satu-satunya perusahaan jasa energi nasional yang menawarkan solusi end-to-end, Elnusa memiliki kompetensi inti di bidang jasa migas, jasa distribusi dan logistik energi serta jasa pendukungnya.
Lini hulu Migas meliputi Jasa Geosains & Reservoir (Di Darat, Zona Transisi & Kelautan & Pengolahan Data), Jasa Pengeboran & Pemeliharaan Lapangan Migas (Pengeboran & Pekerjaan), Rekayasa, Pasokan, Konstruksi & Pemeliharaan Operasi (EPC-OM). layanan.
Kisaran layanan distribusi dan logistik energi mencakup layanan transportasi bahan bakar, manajemen gudang dan penjualan bahan kimia. Berbagai layanan dukungan mencakup layanan dukungan maritim, produksi, dan manajemen data.
Saat ini Elnusa melayani perusahaan migas nasional dan internasional antara lain Pertamina Group, British Petroleum, Conoco Phillips, Soco Exploration (Vietnam) Limited dan lain-lain.
Sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA) buka-bukaan soal rencananya merger dan mengakuisisi PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Bachtiar Soeria Atmadja, Direktur Utama Elnusa Tbk, mengatakan perseroan saat ini menunggu keputusan induk perusahaan PT Pertamina Hulu Energy (PHE) dan pemangku kepentingan lainnya.
“ELSA dan PDSI merupakan afiliasi dari PHE, jadi kita tunggu perkembangan selanjutnya,” kata Bakhtiar kepada wartawan, Rabu (31/07/2024).
PDSI adalah perusahaan jasa eksplorasi, produksi, workover dan pengeboran minyak dan gas, panas bumi dan solusi pengeboran terintegrasi.
Perusahaan ini terkait erat dengan bisnis minyak dan gas serta pengeboran lainnya dan membantu memenuhi kebutuhan eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan energi panas bumi di semua area, pengeboran darat dan lepas pantai.
Meski belum diputuskan apakah akan merger atau akuisisi, Bakhtiar menjelaskan kedua langkah tersebut akan berdampak positif terhadap pangsa pasar ELSA di kategori produk dan layanan hulu. Dampak lainnya adalah peningkatan efisiensi operasional dan perluasan pangsa pasar melalui peningkatan kinerja dan aset, integrasi sumber daya manusia.
“Jadi akuisisi atau merger bisa menghindari persaingan yang saling merugikan. Padahal biasanya kalau ada tender Pertamina, ELSA Group maju, PDSI juga maju,” jelas Bachtiar.
Merger atau akuisisi PDSI juga meningkatkan diversifikasi usaha perseroan. Yang juga menarik adalah dampaknya terhadap nilai saham akibat teknologi baru dan perubahan sumber daya, serta peningkatan sentimen pasar yang positif dan peningkatan valuasi.
Sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha PT Pertamina Hulu Energy (PHE) yang merupakan bagian dari subholding hulu Pertamina, menandatangani kontrak dukungan pengeboran senilai USD 106 juta atau sekitar Rp 1,69 triliun (dengan asumsi kurs koruna). . 16.019 terhadap dolar AS terhadap rupee)
Kontrak karya ini merupakan gabungan Subholding Hulu Energi yang akan dilaksanakan di wilayah Wilayah 2 yaitu PT Pertamina Hulu Energi OSES dan PT Pertamina Hulu Energi ONWJ sebagai pemilik.
Pekerjaan tersebut dilakukan oleh PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) dan PT Elnusa Tbk selaku kontraktor pekerjaan dengan masa kontrak 3-5 tahun mulai Mei 2024.
Acara penandatanganan yang dilaksanakan pada 20 Mei 2024 di Gedung RDTX Square, Lantai 12, Jakarta ini juga dihadiri oleh General Manager PT Pertamina EP Regional 2, Wisnu Hindadari; Direktur Utama Elnusa Bachar Soria Atmadja; Direktur PDSI Avep Disasmita menjabat sebagai presiden dan terdapat beberapa pengurus dari masing-masing organisasi.
Presiden Direktur Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan, dengan pengalaman dan keahlian selama lebih dari 54 tahun dari hulu hingga hilir, Elnusa yakin akan dukungan jasa pengeboran yang dirancang untuk menjamin kelancaran operasional pengeboran yang aman, efisien dan efektif.
“Salah satu kontrak utamanya adalah penyediaan peralatan dan jasa H2S, jasa ini penting untuk menjaga keselamatan pekerjaan dan lingkungan, dimana pekerjaan ini menjamin pengendalian dan pengelolaan gas hidrogen sulfida (H2S) yang aman selama operasi pengeboran.” kata Bakhtiar mengutip keterangan resmi, Rabu (22 Mei 2024).
Selain itu, Elnusa juga akan menyediakan jasa penambangan listrik dan pengeboran pipa hingga tahun 2027. Layanan ini merupakan bagian penting untuk memastikan keakuratan dan keandalan data geologi dan operasi selama proses pengeboran.
Kontrak lainnya adalah menyediakan layanan pengujian batang bor dan pengujian sumur di PHE OSES dan PHE ONWJ. Layanan ini memungkinkan evaluasi formasi bawah tanah yang lebih efisien dan prediksi potensi produksi hidrokarbon.
Terakhir, Elnusa juga mengerjakan jasa lumpur pemboran, termasuk penyediaan dan pengelolaan lumpur pemboran yang penting untuk stabilitas lubang sumur, pencegahan blowout, dan pengendalian tekanan selama operasi pemboran.
Bachtiar menambahkan, dengan adanya berbagai kontrak pekerjaan jasa energi hulu pada jasa pemboran terintegrasi di PHE OSES dan PHE ONWJ, hal ini menjadi tonggak sejarah baru bagi perseroan, khususnya integrasi pekerjaan dengan PDSI.
“Kami yakin kerja sama ini dapat memperkuat sinergi subholding hulu Pertamina yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah dan berdampak positif terhadap pencapaian target produksi minyak nasional,” kata Bachtiar.