Emiten Boy Thohir Adaro Energy Mau Spin Off Bisnis Batu Bara Termal, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Penerbit Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) milik Garibaldi (Boy) Thohir berencana menjual seluruh bisnis batubara termal di bawah PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).
ADRO sendiri menguasai 99,99% saham AAI. Penjualan tersebut akan dilakukan melalui mekanisme penawaran umum perdana (PUPS) kepada seluruh pemegang saham ADRO dengan harga penawaran sekitar $2,45 miliar hingga $2,63 miliar atau setara dengan 31,8 persen hingga 34,2 persen dari total saham ADRO.
Pengamat pasar modal Lanjar Nafi memperkirakan langkah ini akan membuat Adaro bisa fokus pada pengembangan sektor lain, seperti energi terbarukan. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan dan profitabilitas jangka panjang di masa depan.
“Rekomendasi saya begini. Perhatikan situasi perekonomian di China sebagai penerima terbesar ekspor batubara Adaro. Kalau perekonomian China bagus dan membaik, kita mungkin akan sedikit lebih agresif dengan saham ADRO. Tapi kalau tidak, saya kira tunggu saja.” dan lihat apakah penilaiannya lebih tepat saat ini.”
Secara keseluruhan, Lanjar memandang prospek permintaan batubara termal global cukup signifikan. Terutama di negara-negara berkembang yang masih bergantung pada batu bara. Menurut dia, pendapatan ADRO dari ekspor ke China sebesar 19% atau 76,9% dari total pendapatan ekspor.
Saat ini, 76,9% pendapatan ADRO berasal dari ekspor dan sisanya 23,1% dari pendapatan dalam negeri. Senada, Wahyu Laksono, pengamat pasar modal sekaligus pendiri Traderindo.com, mengapresiasi langkah pemisahan ADRO yang cukup visioner.
Selain itu, prospek perusahaan ini juga masih terbuka dalam jangka menengah hingga panjang. Dalam jangka menengah, Wahyu melihat kenaikan harga saham ADRO di kisaran 1500-4500. Di bawah kepemimpinannya, saham ADRO terus meningkat. Konsolidasi berada di level 2000-3200, kemudian level 3000 ditembus. Oleh karena itu, tren naik berlanjut dan menguji level 4000-4200.
“Untuk saat ini stop beli sih. Meski dalam jangka panjang ada potensi test 4500. Tapi di atas 4000 rawan terkoreksi. Jual antara 4000-4200. Kalau koreksi terus naik sekitar -3500 Beli 3000 atau beli kelemahan 2600, 2400 , 2100 stok ADRO menjelaskan
Hingga Kamis 12 September 2024, harga saham ADRO naik 9,38% ke Rp 3.850 per saham. Saham ADRO menguat 400 poin ke Rp 3.920 per saham.
Harga saham ADRO berada pada level tertinggi 4.050 riyal dan terendah 3.800 riyal per saham. Jumlah transaksi sebanyak 53.581 kali dengan volume 5.412.836 lembar saham. Nilai transaksi Rp 2,1 triliun.
Penafian: Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Membaca dan menganalisis sebelum membeli dan menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana menjual sebanyak-banyaknya saham PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) milik perseroan. AAI merupakan perseroan terbatas yang 99,99% sahamnya dimiliki langsung oleh Adaro Energy Indonesia.
Nilai rencana transaksi memperhitungkan hasil penilaian saham yang diterima dari penilai independen atau sebesar $2,45 juta atau 31,8% dari total modal ekuitas perseroan. Rencana transaksi akan dilakukan melalui mekanisme penawaran umum saham AAI sesuai dengan ketentuan dan peraturan pasar modal yang berlaku, termasuk Pejak 76/2017.
Perseroan bermaksud menyelenggarakan RUPSLB secara tatap muka dan online (gabungan) pada tanggal 18 Oktober 2024 untuk menyampaikan kepada para pemegang saham terkait rencana transaksi tersebut.
Rencana transaksi tersebut sejalan dengan strategi pengembangan dan diversifikasi perusahaan ke pilar mineral non-batubara.
Hal ini menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan perlindungan yang lebih baik bagi perusahaan di semua tahap siklus ekonomi dan merupakan kontribusi penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang.
Perusahaan berkomitmen mendukung penuh komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai emisi netto pada tahun 2060 atau lebih awal melalui berbagai upaya.
Perusahaan juga berkomitmen untuk memperoleh sekitar 50% total pendapatannya dari pembangkit listrik non-batubara pada tahun 2030. Tujuan tersebut dicapai melalui pengembangan bisnis di bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia.
Untuk mendukung komitmen tersebut, Perseroan bermaksud untuk memisahkan bisnis pilar mineral, serta beberapa perusahaan pendukung di bawah AAI ke dalam pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green, untuk menjaga sinergi dalam penggabungan perusahaan-perusahaan yang mencakup segmen industri yang lebih dekat hubungannya. Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Indonesia Tbk Mahardika Putranto mengatakan pada Kamis, 12 September 2024 di bursa. Perkembangan bisnis
Langkah ini juga efektif dalam memaksimalkan kinerja pilar bisnis AAI dan batubara non-termal karena memungkinkan setiap perusahaan fokus mengembangkan keunggulan intinya.
Rencana perdagangan perseroan diharapkan dapat membantu AAI dan pilar bisnis batubara non-termalnya meningkatkan fokus dan hasil pengembangan.
Pemisahan ini juga membantu bisnis ramah lingkungan perusahaan mendapatkan lebih banyak pembiayaan, biaya pembiayaan yang lebih kompetitif, akses yang lebih baik terhadap proyek ramah lingkungan dengan potensi mitra bisnis yang lebih baik, dan lebih banyak peluang investasi bagi investor publik. Minat dan pandangan
Sebelumnya, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menguat pada akhir sesi I perdagangan Kamis (12/9/2024). Harga saham ADRO menguat setelah perusahaan tersebut mengumumkan keluar dari bisnis batubara termal.
Pada akhir perdagangan sesi pertama, harga saham ADRO melonjak 12,50 persen menjadi Rp 3.960 per saham, menurut data RTI. Saham ADRO menguat 400 poin ke Rp 3.920 per saham. Harga saham ADRO berada pada level tertinggi 4.050 riyal dan terendah 3.800 riyal per saham. Total transaksi sebanyak 40.320 kali dengan volume 3.773.541 lembar saham. Nilai transaksi Rp 1,5 triliun.
Selama sepekan terakhir, harga saham ADRO naik 11,55%. Secara year-to-date (Ytd), harga saham ADRO menguat 66,39%.
Di sisi lain, harga saham ADRO menguat seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertinggi baru pada sesi pertama Kamis, 12 September 2024.
IHSG melonjak 0,65% menjadi 7.811,48. IHSG sempat mencatatkan tertinggi sesi pertama di 7833,27 dan terendah 7782,49. Sebanyak 308 saham menguat mengangkat IHSG. 249 saham melemah dan 226 saham bertahan.
Total transaksinya sebanyak 791.450 kali dengan volume 32,7 miliar lembar saham. Nilai perdagangan hariannya Rp 8,3 triliun. Posisi USD terhadap Rupee berada di kisaran 15409.
Selama negosiasi, saham GOTO diperdagangkan seharga $831,2 miliar. Saham GOTO turun 96,43% menjadi Rp 2 per saham di pasar. Harga saham GOTO diperdagangkan sebanyak 131 kali dengan volume perdagangan sebanyak 1.630.804.000 lembar saham. Dalam perdagangan pasar, harga saham GOTO berada pada level tertinggi Rp59 dan terendah Rp2 per saham.
Nafan Ajay Gupta, Chief Investment Information Officer Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan kenaikan harga saham ADRO sejalan dengan reaksi pelaku pasar terhadap divestasi bisnis batubara termal dan rencana pembagian dividen dari Adaro.
Ia menambahkan: Sedangkan untuk batu bara, relatif masih berada dalam situasi dimana tidak ada permintaan yang terlihat. Penguatan harga saham ADRO terkait dengan spin-off batubara termal dan rencana pembagian dividen, ujarnya kepada thedesignweb.co.id.