Eratkan Hubungan dengan Tajikistan, Menlu Retno Gaet Pelaku Bisnis hingga Bahas Kerja Sama Air Global
thedesignweb.co.id, New York – Saat Indonesia dan Tajikistan merayakan 30 tahun hubungan diplomatik, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berupaya memperkuat kerja sama bilateral kedua negara, dimulai dari bidang perdagangan. Lingkup hubungan antarmanusia.
Pertemuan Menteri Luar Negeri Retno dengan Menteri Luar Negeri Tajikistan Sirojedin Muhridin digelar di New York (26.09.2024) dalam rangka Sidang Umum PBB ke-79.
Merujuk siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, pada Jumat (27/9), Menlu kedua negara melakukan konsultasi politik dan membahas upaya pembaharuan strategi bilateral, serta menjajaki keterbukaan. Kedutaan Besar di Dushanbe.
Secara khusus, Muhridin berharap dapat mempererat hubungan antar masyarakat, khususnya meningkatkan jumlah pelajar Tajik yang belajar di Indonesia.
Selain itu, Menlu Retno menyerukan penguatan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara serta penguatan hubungan antar pelaku usaha.
Ia juga mengajak para pengusaha Tajikistan untuk berpartisipasi dalam forum bisnis Indonesia-South and Central Asia Business Forum 2024 (INASCA), yaitu pertemuan perwakilan dunia usaha dari Indonesia, Asia Selatan dan Tengah.
Selamat datang di Tajikistan, yang mendukung penuh penerapan Inasca. Muhridin berencana menarik berbagai badan investasi, termasuk bank sentral, Kementerian Investasi, dan sektor swasta Tajikistan.
Selain itu, Menlu Retno menilai Tajikistan berada di garda depan dalam mempromosikan isu air internasional dan menjalin kerja sama dengan negara tersebut dalam kerja sama air.
“Indonesia sangat mengapresiasi keikutsertaan Perdana Menteri Tajikistan dalam pameran WWF-10. Ke depan, Indonesia tertarik untuk memperkuat kerja sama dalam mempromosikan agenda air global, serta memperkuat kerja sama di bidang pembangkitan dan pengembangan pembangkit listrik tenaga air. .Fotovoltaik Terapung (FVV)” lapor Menteri Luar Negeri Retno.
Selain itu, Menlu Retno melaporkan keberhasilan World Water Forum ke-10 di Bali, Indonesia yang dihadiri Perdana Menteri Tajikistan pada Mei 2024.