Erick Thohir Targetkan Produksi Vaksin Bio Farma Naik 5 Kali Lipat dalam 10 Tahun
Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menetapkan tujuan ambisius untuk pengembangan bisnis Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma, dengan rencana meningkatkan produksi vaksin sebanyak lima kali lipat dalam 10 tahun ke depan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Erick berharap Bio Farma dapat memperluas kerja sama internasional dengan beberapa negara.
“Saya mendorong Bio Farma untuk terus membangun kerja sama dengan berbagai belahan dunia untuk menjadi pusat produksi vaksin secara global, karena sebenarnya embrionya sudah ada, tinggal kita dorong ke depan,” kata Erick dalam konferensi pers. di BUMN. Kantor Kementerian, Jakarta, Jumat (11/1/2024).
Melalui kerja sama internasional ini, Erick bertujuan untuk meningkatkan produksi Bio Farma tidak hanya untuk vaksin tertentu tetapi juga untuk berbagai jenis vaksin yang dibutuhkan.
“Kedepannya kami berharap produksi Bio Farma bisa meningkat lima kali lipat dalam 10 tahun ke depan,” tambahnya. Vaksin kanker
Erick menyebutkan beberapa jenis vaksin yang bisa dikembangkan, termasuk vaksin kanker serviks.
“Vaksinnya banyak jenisnya, misalnya vaksin serviks. Di Inggris, kami baru saja menandatangani kerja sama dengan perusahaan di Skotlandia untuk pengembangan produk terkait kelainan darah. Ini sangat penting,” kata Erick Thohir.
Erick Thohir sebelumnya menyatakan keyakinannya target pembagian dividen BUMN sebesar Rp 90 triliun pada tahun 2025 akan tercapai, karena meningkatnya kinerja BUMN.
Erick mengatakan, kontribusi BUMN terhadap penerimaan negara menjadi fokus utama. Dalam waktu dekat, Kementerian BUMN akan menggelar pertemuan dengan DPR RI untuk membahas tujuan tersebut.
Minggu depan kami akan melakukan PDR untuk membuat rencana ke depan dan yang terpenting bagaimana BUMN bisa terus berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan dividen, kata Erick.
Dividen BUMN yang akan dibayarkan kepada negara atas kinerja tahun 2024 ditargetkan mencapai Rp 90 triliun pada tahun 2025. Erick optimistis target tersebut bisa tercapai di sisa waktu tahun ini.
“Dividen sebesar Rp 90 triliun sudah disepakati, dan kalau dilihat dari kinerjanya, Insya Allah akan tercapai dalam 2-3 bulan ke depan,” jelasnya.
Erick juga mengatakan, prioritas lima tahun pemerintahan Prabowo-Gibran akan terus dibahas dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk pimpinan BUMN.
“Saat ini semua program tersebut sedang kami luruskan agar sesuai dengan visi besar yang telah dicanangkan,” tambah Erick.