Fadli Zon Tegaskan Posisi RI sebagai Peradaban Tertua Dunia di Pameran 130 Tahun Pithecanthropus Erectus
Lipon 6.com, Jakarta, untuk pertama kalinya dalam sejarah, adalah tindakan pitheknthropus sisa -sisa manusia kuno, di Museum Nasional Indonesia dari Kementerian Kebudayaan. Judul pameran ini adalah “Indonesia, budaya tertua di Bumi? 130 tahun setelah pithcanthropus arrects.”
Dalam komentarnya pada pembukaan pameran, Menteri Kebudayaan, Zona Fadley, Pithek Ann Nthropus yang bersangkutan di Bengavan Solo, atau orang -orang kuno Jawan, menekankan posisi Indonesia sebagai budaya tertua di dunia dalam mengenang 130 tahun -year The 130 tahun itu sebagai Budaya Tua di dunia dalam mengenang 130 tahun itu dari tahun ke 130 tahun. Penemuan Eugene Dubois.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan mengatakan bahwa penemuan ini adalah pencapaian besar, yang tidak mengkonfirmasi posisi Indonesia di peta paleoathropologi dunia, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai pusat penting evolusi manusia.
“Penemuan ini bukan hanya peristiwa hebat dalam sejarah Vijayan. Ini adalah pencapaian perubahan yang menegaskan peran Indonesia sebagai bagian penting dari kisah utama evolusi manusia,” ia telah dikutip pada hari Kamis, 26.12.2024 ).
Fadli menjelaskan bahwa Indonesia adalah koleksi terbesar dari sisa -sisa orang kuno Asia Tenggara. Dari semua temuan Homo erectus di dunia, 60 persen ditemukan di Indonesia, terutama di Jawa.
Indonesia telah mengungkapkan sisa -sisa 1,5 juta tahun, salah satu pusat adaptasi dan inovasi kuno, di tempat -tempat arkeologis seperti Sanger, Trinail dan Nagandong.
“Penemuan ini membuka mata dunia bahwa tanah air kita memainkan peran yang tidak dapat diubah dalam kisah besar evolusi manusia,” kata Fadli.
“Kepulauan adalah salah satu pusat kuno dan paling kompleks terkaya dan paling kompleks di dunia, sangat penting dalam memahami asal mula kemanusiaan.
Pameran ini menyajikan berbagai sejarah tinggi badak sejarah dan artefak, termasuk karya tengkorak Homo Erectus S -17, yang pertama kali ditampilkan di tengkorak paling lengkap di dunia, yang pertama kali ditampilkan di depan umum.
Temuan lain, seperti mastodon kuno dan fauna, juga memperkaya kisah ekosistem kepulauan awal di mana lingkungan yang bersemangat dijelaskan di mana berbagai spesies hidup bersama, menjadikan salah satu tempat tinggal paling kompleks dalam sejarah bumi.
Dalam kisah global asal manusia, teori “luar Afrika” telah lama lazim. Namun, penemuan dan distribusi sisa -sisa manusia kuno di Indonesia menjamin pelengkap atau pengulangan cerita.
“Sisa -sisa ini menunjukkan bahwa kepulauan adalah laboratorium alami, manusia kuno, yang merupakan tempat pembelajaran, adaptasi, dan inovasi,” kata Fadley Zone.
“Dengan pameran ini, mari kita ingatkan dunia bahwa bab pertama budaya manusia tidak hanya dimulai di Afrika, tetapi juga memiliki kekuatan dan kompleksitasnya di kepulauan,” katanya.
Keyakinan ini menentukan Indonesia di baris pertama untuk mendefinisikan kembali kisah evolusi global.
Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk perlindungan dan penggunaan warisan budaya negara. Menurut Pasal 32 paragraf (1) Konstitusi 1945 dan dalam hukum No. 5 terkait dengan kemajuan budaya, pameran ini adalah manifestasi nyata dari upaya Indonesia untuk memperkuat dan maju budaya nasional di antara budaya dunia.
Menteri Kebudayaan mengundang generasi pembayaran muda Indonesia untuk menjadikan warisan ini sebagai inspirasi di masa depan.
Dia berkata, “Memahami bahwa warisan kita bersifat global, kita dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat pendidikan dan berkontribusi pada budaya dunia.”
“Indonesia, budaya tertua di Bumi?” Mereka menunjukkan koleksi asli lebih dari 20 penyimpanan khusus dan berbagai museum terkenal, termasuk Bundung Geology Museum, museum kuno Sang F. Canarana, Museum Tantular MPU, Perpustakaan Zona Fadley, Museum Bumia Tonja, dan Museum Semedo. Pameran ini telah terbuka untuk orang -orang di Museum Nasional Indonesia sejak 21 Desember 2024.