Fakultas Peternakan UGM Kembangkan Ayam Lokal dengan 4 Keunggulan yang Menguntungkan
Libun6.com, di Yogyakarta – dari Yogyakarta – dari Menteri Universitas Gadjah Mada (UGM) banyak yang beternak ayam. Ayam ini hanya terlibat pada dua dari dua generasi, setelah generasi keempat.
Kajian ini melibatkan partisipasi dalam tujuan utama penelitian Riset Nasional (PRN) untuk membantu ketahanan pangan Indonesia. Ketua Dyah Maini, dilaksanakan pada syair dan hewan tumbuhan. “Untuk namanya kali ini kami belum bisa publikasikan. Riset untuk mencapai konsistensi pangan lokal,” kata Dyah dalam kehidupan dunia,” kata Dyah, (26/9/2024) sore.
Dalam penelitian ini, Dyah dan tim menggunakan tiga jenis unggas. Ayam dan masyarakat Kalimantan di wilayah Jawa Barat adalah Zava. Sesepuh Cenans adalah penumpang pendonor sebagai ciri khusus dari garis keturunan laki-laki (male line), bahkan lebih berkembang. Dari silsilah prospektus (lini wanita) dipilih kriteria produk.
Menggunakan metode notasi “khusus”, mengevaluasi jumlah segmen dalam satu generasi. Seafood baru Galur memiliki empat manfaat bagi ayam komersil. “Keunggulan pertama bobotnya bisa 0,8 kg dalam 10 minggu pertama, menghasilkan 10 produk, yang tidak meragukan kualitas pakan dan unggas alami.
Dyah mengatakan penelitian ini memerlukan waktu yang lama sebelum ayam dimasukkan. Penelitian lain juga akan dimasukkan dalam dua generasi Bordeststock. Ayam-ayam ini ditempatkan di Semanu, Gungungkidul. Nanti setelah sampai di keluarga keempat, ayam-ayam tersebut berada di saat yang tepat sebagai FAPP UGM.
Periode ayam ini adalah masa pengobatan 70 kali dan tunjangan karyawan serta upaya yang lebih tinggi akan efektif. Dyah mengatakan, isu ini bukan bertujuan untuk menggantikan bulu ayam, melainkan menggantikan suatu produksi pangan sebagai produk masyarakat menjadi barang lokal.