Global

FPCI Serahkan Rekomendasi dan Isu Prioritas Perubahan Iklim ke TKN Prabowo-Gibran, Dorong Pemerintah Baru Atasi Krisis Iklim

thedesignweb.co.id, Jakarta – Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) mengirimkan rekomendasi kebijakan dan isu prioritas terkait perubahan iklim kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto.

Pengiriman tersebut dilakukan pada acara Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2024 oleh FPCI.

“Ini hasil diskusi non-politik dan diskusi selama tiga hari, tiga kali debat dan pembahasan, dan ini merupakan konsensus yang kami tawarkan kepada pemerintah,” kata pendiri FPCI Dino Patti Djalal saat menyampaikan rekomendasi tersebut kepada Ketua FPCI. Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran Burhanuddin Abdullah pada acara INZS 2024 di Jakarta, Sabtu (24/08/2024).

Beberapa poin yang diuraikan dalam rekomendasi tersebut antara lain: Memastikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sejalan dengan Rencana Aksi Perubahan Iklim Nasional; meningkatkan ambisi dalam NDC kedua dengan target penurunan emisi yang lebih tinggi pada tahun 2030 dan net-zero yang mengikat secara hukum pada tahun 2050 alokasi APBN untuk pengembangan energi terbarukan dan perubahan subsidi energi dari subsidi berbasis komoditas atau berbasis harga menjadi subsidi yang ditargetkan secara langsung untuk meningkatkan efisiensi pencapaian target transisi energi tidak mengganggu pemanfaatan lahan pada kawasan hutan lindung atau restorasi mangrove atau pembangunan kembali lahan beranak. Membentuk dewan iklim terpadu yang akan mengkoordinasikan kebijakan iklim di berbagai kementerian dan lembaga

Abdullah juga menyambut baik rekomendasi FPCI. Ia mengatakan, isu perubahan iklim sebenarnya sudah menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Gibrani.

“Kami berharap kedepannya akan ada organisasi yang menangani isu iklim karena pemerintahan Prabowo Subianto sangat memperhatikan iklim dalam program-programnya dan programnya cukup progresif,” ujarnya.

Abdullah juga sepakat bahwa permasalahan iklim merupakan permasalahan global yang harus diselesaikan bersama.

“Generasi muda, generasi tua seperti saya, pemerintah, korporasi, masyarakat sipil, kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini,” lanjutnya.

 

72 organisasi, yang terdiri dari masyarakat sipil, lembaga penelitian dan komunitas pemuda yang aktif di bidang pertukaran iklim dan energi, berpartisipasi dalam perumusan kebijakan.

Ide pengambilan kebijakan berangkat dari keprihatinan terhadap dampak krisis iklim dan harapan dapat mendukung implementasi arah dan agenda kebijakan iklim nasional yang lebih konkrit, ambisius, adil dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Dalam pandangan kami, Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang lebih ambisius dan segera untuk berkomitmen mengatasi krisis iklim,” demikian bunyi rekomendasi kebijakan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *