Saham

Gembok Dibuka, Kapan Saham DAAZ Bisa Diperdagangkan Lagi?

thedesignweb.co.id, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi saham PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ). Sebelumnya, perdagangan saham DAAZ sempat dihentikan sementara (suspend) oleh Bursa karena mencatatkan kenaikan yang cukup besar.

“Suspensi perdagangan saham PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) di pasar reguler dan pasar valuta asing akan dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 25 November 2024,” demikian keterbukaan informasi Bursa. Indonesia (BEI). , Minggu (24/11/2024).

Melihat besarnya kenaikan harga saham DAAZ, BEI memandang perlu menghentikan penjualan saham DAAZ pada penjualan 19 November 2024 untuk melakukan cooldown dan sebagai langkah perlindungan bagi investor.

Penghentian sementara perdagangan saham PT Daaz Bara Lestari Tbk dilakukan di pasar normal dan pasar valuta asing. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu yang cukup kepada pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara cermat informasi yang tersedia untuk membuat setiap keputusan investasi di saham DAAZ.

Suspensi tersebut kemudian dicabut dan saham DAAZ kembali dicatatkan pada 20 November 2024. Namun saham pemasok baru tersebut terus naik sehingga bursa kembali melakukan suspensi saham DAAZ pada 21 November 2024. Saham DAAZ kini parkir di 4.150. Saham DAAZ menguat tajam sejak perdagangan 11 November pekan lalu.

Mengacu pada harga perdagangan terakhir, saham DAAZ menguat 371,59 persen dari harga IPO yang ditetapkan Rp 880 per saham. Sebelum dilakukan suspensi, BEI mengumumkan pergerakan harga DAAZ tidak normal (abnormal market/UMA).

Terkait hal tersebut, Bursa meminta investor mendengarkan tanggapan emiten terkait permintaan konfirmasi bursa.

Selain itu, kami juga memperhatikan operasional perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga disarankan untuk mengkaji ulang rencana emiten atau rencana yang belum mendapat persetujuan RUPS. Dan mempertimbangkan berbagai peluang yang mungkin muncul di masa depan sebelum mengambil keputusan investasi.

 

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) pernah melakukan penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ). Penghentian sementara saham DAAZ disebabkan oleh kenaikan harga yang cukup besar.

“Sebagai tindakan pencegahan bagi investor, BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham DAAZ pada 21 November 2024 hingga ada pengumuman bursa lebih lanjut,” demikian pengumuman Bursa, China (21/11/2024).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Daaz Bara Lestari Tbk dilakukan di pasar normal dan pasar uang. Sebelumnya, Bursa melakukan suspensi saham DAAZ pada 19 November 2024 dengan alasan yang sama. Merujuk data RTI, saham DAAZ ditutup menguat 24,72 persen ke posisi 3.330 pada Senin 18 November 2024.

Suspensi dibuka pada 20 November 2024 dan saham DAAZ pun naik signifikan sebesar 24,62 persen menjadi 4.150. Saham DAAZ menguat tajam sejak perdagangan 11 November pekan lalu. Mengacu pada harga perdagangan terakhir, saham DAAZ menguat 371,59 persen dari harga IPO yang ditetapkan Rp 880 per saham.

Sebelum dilakukan suspensi, Bursa mengumumkan adanya pergerakan harga yang tidak biasa (unusual market Activity/UMA) pada saham DAAZ. Terkait hal tersebut, Bursa meminta investor mendengarkan tanggapan emiten terkait permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, kami juga memperhatikan operasional perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga disarankan untuk mengkaji ulang rencana emiten atau rencana yang belum mendapat persetujuan RUPS. Dan mempertimbangkan berbagai peluang yang mungkin muncul di masa depan sebelum mengambil keputusan investasi.

 

Zinal Abidinsyah Siregar saat ini memegang saham terbesar DAAZ dengan Rp 17 persen atau 339,4 juta lembar saham. Saat IPO, kekayaan bersih Zainal setara Rp 398,67 miliar.

Kini Irawan Sastrotanojo dan Erwin Sutanto masing-masing memiliki 12,75 persen atau 254,55 juta saham DAAZ senilai Rp 224 miliar. PT Daaz Nusantara Abadi memiliki 42,49 persen atau setara 848,5 juta saham DAAZ senilai Rp 746,68 juta. Sisanya 15,02 persen atau 300 juta saham menjadi milik publik dengan nilai Rp 264 miliar.

Pada harga terkini, nilai investasi Zainal Abidinsyah Siregar meningkat menjadi Rp 1,40 triliun atau tambahan (keuntungan) sebesar Rp 1,10 triliun. Kemudian, nilai investasi Irawan Sastrotanojo dan Erwin Sutanto masing-masing meningkat Rp832,3 juta menjadi Rp1,05 triliun. Nilai investasi PT Daaz Nusantara Abadi meningkat Rp2,77 triliun menjadi Rp3,52 triliun. Terakhir, masyarakat memperoleh keuntungan sebesar Rp981 miliar atau total investasi masyarakat saat ini sebesar Rp1,24 miliar. 

Sebelumnya, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 11 November 2024, menjadi pencatatan ke-37 sepanjang tahun 2024.

DAAZ melakukan IPO dengan menawarkan 300.000.000 lembar saham dengan harga perdana Rp 880 per saham atau setara 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Melalui IPO ini, perseroan diharapkan dapat menambah modal baru sebesar Rp 264 miliar. Seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana ini setelah dikurangi seluruh biaya distribusi terkait, akan digunakan perseroan untuk pembelian bijih nikel.

Pembelian bijih nikel dari PT Nusajaya Persadatama Mandiri sebagian sebesar 70 persen dan sisanya 30 persen dari PT Tiran Indonesia.

Dana hasil IPO juga akan digunakan perseroan untuk modal kerja yang antara lain digunakan untuk biaya tenaga kerja dan material. Selain itu, uang tersebut akan digunakan untuk meminjam ke anak perusahaan yaitu PT Bara Makmur Dwitama (BMD) dan PT Indo Lautan Energi (ILE).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *